Mulut merupakan cermin manifestasi kesehatan tubuh secara umum. Oleh karena itu, dengan mengamati gusi seorang pasien seorang dokter gigi dapat mencurigai adanya penyakit AIDS yang bersemayam dalam tubuh pasiennya.
Gambaran keadaan mulut pasien dengan HIV/AIDS
Lesi dalam RM (manifestasi awal Aids) yang banyak ditemukan pada infeksi HIV :
1. Infeksi Jamur :
Kandidiasis (pseudomembranosa, eritematosa, angular chelitis),
Histoplasmosis
2. Infeksi Bakteri
Necrotizingf Gingivitis HIV
Gingivitis HIV
Periodontitis HIV oleh Microbakterium tuberculosis, klebsiella pneumoniae
3. Infeksi Virus
Herves Simpleks
Epsten Bar (hairy leukoplakia)
Varicella Zoster (herpes Zoster, Varicella)
4. Neoplasma
Sarkoma Kaposi
Karsinoma sel Squomosa
Khusus pada jaringan periodontalnya maka kita dapat melihat :
Gingivitis HIV (HIV-G)
Gambaran klinis :
Lesi yang dibatasi oleh jaringan lunak dengan eritema yang khas pada free gingiva, attached gingiva dan mukosa alveolar. Eritema membentuk suatu garis yang sangat merah dan meluas 2-3 mm bagian apikal dari free gingival margin sampai ke attached gingiva., terdapat difusi eritema yang gatal, meliputi seluruh attached gingiva dari free gingival margin ke mukosa alveolar. Pada beberapa regio, difusi eritema bergabung menyebabkan seluruh regio gingiva berwarna merah terang, tanda difusi eritema gingival pada 75% penderita dengan difusi dan eritema biasanya disertai dengan perdarahan spontan atau perdarahan sewaktu probing atau menyikat gigi. Awalnya sedikit rasa sakit pada mukosa oral dan berkembang cepat sehingga nekrose jaringan lunak gingiva dengan rasa nyeri hebat menambah resesi gingiva.
Prognosis : tidak memberi respon terhadap plak kontrol dan pemeliharaan OH
Peridontitis HIV (P-HIV)
Gambaran klinis :
Kelanjutan dari HIV-G yang meluas dan terjadi nekrose pada jaringan lunak yang hebat dan destruksi yang cepat dari attachment periodontal dan tulang. Kehilangan lebih dari 90% attachment dapat terjadi selama 3-6 bulan.Tidak terdapat poket yang dalam oleh karena hilangnya crest tulang alveolar bertepatan dengan nekrose gingival margin. Nerkrose gingival sehingg terbentuk sequester tulang interseptal, meluas sampai ke mukosa vestibular atau palatum.Rasa nyeri yang sangat hebat dan terlokalisir pada tulang rahang, perlangsungan penyakit progressif gigi goyang atau hilang.
Prognosis : tidak memberi respon pada skeling dan root planning, serta pemeliharaan OH.
Diagnosa pembanding : HIV-G dan Gingivitis
HIV-P dan ANUG (hanya terbatas pada jaringan periodontal, nyeri terbatas pada free gingival margin).
Gambaran radiografi
Septum interdental normal
Distorsi yang dihasilkan tekhnik ronsen
Kerusakan tulang pada penyakit periodontal
Banyaknya resorbsi tulang
Distribusi tulang yang mengalami resorbsi
Perdarahan pemeriksaan lab. Untuk menentukan etiologi perdarahan spontan atau perdarahan yang berlebihan
Perawatan
Hilangkan etiologi terjadinya lesi dengan skeling dan root planning serta kuretase pada jaringan lunak nekrotik (gunakan gunting).
Hiangkan fragmen tulang yang lepas sewaktu terapi awal
Pembuangan jaringan lunak dan keras akan membantu untuk segera membersihkan mikroflora etiologik dan memperkecil lingkungan dimana bakteri hidup.
Premedikasi atau prophylaksis rutin pada pasien HIV dengan menggunakan antibiotik sistemik selama perawatan HIV-G dan HIV-P, tidak diperlukan debridement lesi selama perawatan akut dengan menggunakan syiringe tumpul dan tekanan ringan dilakukan sesering mungkin pada area yang membutuhkan debridement yang luas.
Pavidone Iodine
Untuk mempercepat penyembuhan periodontal dan pada gambaran Radiografi dapat meningkatkan massa tulang alveolar.
Memiliki efek anastesi topikal
Dapat meningkatkan kontrol perdarahan
Anti mikroba intra oral pra pembedahan.
Pada irigasi selama debridement HIV-P, tidak dapat digunakan CHLORHEXIDINE karena alkohol dan zat tambahan yang terkandung di dalamnya dapat mengiritasi jaringan ketika digunakan.
Gambaran keadaan mulut pasien dengan HIV/AIDS
Lesi dalam RM (manifestasi awal Aids) yang banyak ditemukan pada infeksi HIV :
1. Infeksi Jamur :
Kandidiasis (pseudomembranosa, eritematosa, angular chelitis),
Histoplasmosis
2. Infeksi Bakteri
Necrotizingf Gingivitis HIV
Gingivitis HIV
Periodontitis HIV oleh Microbakterium tuberculosis, klebsiella pneumoniae
3. Infeksi Virus
Herves Simpleks
Epsten Bar (hairy leukoplakia)
Varicella Zoster (herpes Zoster, Varicella)
4. Neoplasma
Sarkoma Kaposi
Karsinoma sel Squomosa
Khusus pada jaringan periodontalnya maka kita dapat melihat :
Gingivitis HIV (HIV-G)
Gambaran klinis :
Lesi yang dibatasi oleh jaringan lunak dengan eritema yang khas pada free gingiva, attached gingiva dan mukosa alveolar. Eritema membentuk suatu garis yang sangat merah dan meluas 2-3 mm bagian apikal dari free gingival margin sampai ke attached gingiva., terdapat difusi eritema yang gatal, meliputi seluruh attached gingiva dari free gingival margin ke mukosa alveolar. Pada beberapa regio, difusi eritema bergabung menyebabkan seluruh regio gingiva berwarna merah terang, tanda difusi eritema gingival pada 75% penderita dengan difusi dan eritema biasanya disertai dengan perdarahan spontan atau perdarahan sewaktu probing atau menyikat gigi. Awalnya sedikit rasa sakit pada mukosa oral dan berkembang cepat sehingga nekrose jaringan lunak gingiva dengan rasa nyeri hebat menambah resesi gingiva.
Prognosis : tidak memberi respon terhadap plak kontrol dan pemeliharaan OH
Peridontitis HIV (P-HIV)
Gambaran klinis :
Kelanjutan dari HIV-G yang meluas dan terjadi nekrose pada jaringan lunak yang hebat dan destruksi yang cepat dari attachment periodontal dan tulang. Kehilangan lebih dari 90% attachment dapat terjadi selama 3-6 bulan.Tidak terdapat poket yang dalam oleh karena hilangnya crest tulang alveolar bertepatan dengan nekrose gingival margin. Nerkrose gingival sehingg terbentuk sequester tulang interseptal, meluas sampai ke mukosa vestibular atau palatum.Rasa nyeri yang sangat hebat dan terlokalisir pada tulang rahang, perlangsungan penyakit progressif gigi goyang atau hilang.
Prognosis : tidak memberi respon pada skeling dan root planning, serta pemeliharaan OH.
Diagnosa pembanding : HIV-G dan Gingivitis
HIV-P dan ANUG (hanya terbatas pada jaringan periodontal, nyeri terbatas pada free gingival margin).
Gambaran radiografi
Septum interdental normal
Distorsi yang dihasilkan tekhnik ronsen
Kerusakan tulang pada penyakit periodontal
Banyaknya resorbsi tulang
Distribusi tulang yang mengalami resorbsi
Perdarahan pemeriksaan lab. Untuk menentukan etiologi perdarahan spontan atau perdarahan yang berlebihan
Perawatan
Hilangkan etiologi terjadinya lesi dengan skeling dan root planning serta kuretase pada jaringan lunak nekrotik (gunakan gunting).
Hiangkan fragmen tulang yang lepas sewaktu terapi awal
Pembuangan jaringan lunak dan keras akan membantu untuk segera membersihkan mikroflora etiologik dan memperkecil lingkungan dimana bakteri hidup.
Premedikasi atau prophylaksis rutin pada pasien HIV dengan menggunakan antibiotik sistemik selama perawatan HIV-G dan HIV-P, tidak diperlukan debridement lesi selama perawatan akut dengan menggunakan syiringe tumpul dan tekanan ringan dilakukan sesering mungkin pada area yang membutuhkan debridement yang luas.
Pavidone Iodine
Untuk mempercepat penyembuhan periodontal dan pada gambaran Radiografi dapat meningkatkan massa tulang alveolar.
Memiliki efek anastesi topikal
Dapat meningkatkan kontrol perdarahan
Anti mikroba intra oral pra pembedahan.
Pada irigasi selama debridement HIV-P, tidak dapat digunakan CHLORHEXIDINE karena alkohol dan zat tambahan yang terkandung di dalamnya dapat mengiritasi jaringan ketika digunakan.