Dalam jaringan periodontal (gusi sekitarnya), ternyata mengandung banyak sekali kehidupan mikroorganisme didalamnya. Bakteri flora normal ataupun bakteri yang sekedar numpang lewat, ramai dan berinteraksi di dalam jaringan periodontal kita. Sehat tidaknya jaringan gusi kita sangat tergantung dari keseimbangan dan harmonisasi dari host dan bakteri. Mikrobiologi periodontal merupakan penjelasan singkat tentang kehidupan makhluk kecil di jaringan periodontal kita.
Secara umum, berdasarkan hubungan dengan gingiva margin plak terbagi menjadi :
1.Plaque supra gingiva :
2.Plaque subgingiva
Plak Supragingiva :
Terdiri atas :
plaque coronal : berkontak hanya dengan permukaan gigi
plaque marginal : berkontak pada permukaan gigi bagian gingival margin.
Plaque supra gingiva dapat dideteksi secara klinik bila telah mencapai ketebalan tertentu, akan tetapi dalam jumlah yang kecil tidak dapat dilihat kecuali dengan “disclosing solution”. Plaque teridiri dari : terutama MO yang berfloriferasi bersama dengan sel epitel yang tersebar, leukosit dan makrofag pada suatu matrix interseluler. Plaque mengandung 70-80% bakteri .Dalam 1 mg plaque mengandung 108 bakteri dan mempunyai susunan yang sangat kompleks.
Jumlah plque supra gingiva dapat ditemukan dalam waktu 1 jam setelah gigi dibersihkan dan akumulasi dari plak berhubungan dengan kecepatan pembentukan dan akumulasi dari plaque. Dimana kecepatan pembentukannya berbeda diantara individu baik pada gingiva yang berbeda dalam satu mulut dan pada permukaan yang berbeda dalam satu gigi.
Hal ini dipengaruhi oleh :
Makanan
Umur
Oral hygiene
Susunan gigi
Penyakit sistemik
Faktor host
Bagian plaque yang bukan bakteri disebut sebagai matriks inter bakteri meliputi hampir 20-30% vol. Plaque. Bagian organik dari matriks ini adalah : protein dan polisakarida 30% dan lipid 15%. DEXTRAN : merupakan komponen karbohidrat terdapat dalam jumlah besar dalam matriks plaque supragingival. Kemudian komponen matriks lainnya adalah : levan,galaktosa dan metylpentosa dalam bentuk rhamnosa. Komponen anorganik matriks plaque supra gingival :kalsium.phosfor, dan sejumlah kecil maghnesium,potassium dan sodium.
Sebelum bakteri berkolonisasi pada permukaan gigi, didahului oleh suatu lapisan yang disebut pellicle. Pellicle merupakan struktur organik yang dapat berubah menjadi plaque dengan sangat cepat. Kolonisasi pertama adalah Coccus, dengan sejumlah kecil sel epitel dan polimorphonuclear leukosit. Mikroorganisme yang pertama membentuk lapisan monosel baik tunggal atau dalam kelompok kecil. Selanjutnya terjadi pertumbuhan bakteri bertambah dalam hal vol. Dan luas selanjutnya bergabung dengan sekitarnya.
Selama lima jam pertama bakteri melekat berproliferasi dan membentuk koloni kecil dari coccus yang disebut makro koloni yang selanjutnya plaque yang sudah sempurna ditandai dengan kompleksitasnya.
Perlekatan bakteri mulut sangat berbeda-beda dalam kemampuannya untuk melekat dengan permukaan mulut. Kemampuan ini bukan di sebabkan karena perbedaan kemampuan kecepatan pertumbuhan tetapi karena perbedaan kemampuan perlekatan bakteri.
Pada perkembangan plak 2 proses adhesi yang diperlukan
1.Bakteri harus melekat pada permukaan pellicle dan menjadi cukup melekat untuk menanggulangi tekanan pembersihan mulut.
2.Harus tumbuh dan melekat satu sama lain untuk memungkinkan penimbunan plak.
Perlekatan bakteri terjadi interaksi antara bakteri spesifik dan pellicle pada proses interaksi ini ditunjang oleh proses kimia dan fisik yaitu :
1.Tekanan elektrostatis : perlekatan bakteri pada pellicle email dapat terjadi melalui interaksi elektrostatis.
2.Interaksi hidrofobik : hubungan ini di dasarkan pada kesesuaian struktur yang dekat antara molekul-molekul.
3.Organik absolut : komponen organik dalam saliva dan cairan jaringan lainnya mempunyai pengaruh terhadap adhesi dan kolonisasi.
Interaksi molekul plak pada permukaan plak sel bakteri mempunyai reseptor spesifik yang disebut ADHESIN dan reseptor ini bertindak sebagai bahan yang menyerupai LECTIN. Lectin bakteri akan mengenali struktur karbohidrat spesifik dalam pellicle. Semua mekanisme ini penting dalam perlekatan bakteri untuk tetap hidup dalam lingkungan yang kompleks.
Pertumbuhan dan Proliferasi bakteri.
Bila pellicle menjadi penuh dengan tempat ikatan bakteri pertumbuhan selanjutnya akan menyebabkan pertumbuhan abkteri dan meningkatkan massa plak. Komposisi dan patogenesis plak gigi tergantung faktor bakteri, lingkungan dan hostnya.
Contoh beberapa mikroorganisme :
S. Sanguis
S. Mutans
S. Mitis
S. Salivarius
Dan beberapa spesies laktobasilus mempunyai kemampuan untuk membentuk polymer ekstra seluler dari KH dalam bahan makanan. Polisakarida ekstraseluler ini tidak larut dan menyebabkan meningkatnya adhesi bakteri salah satu polisakarida ekstraseluler yang dihasilkan S. Mutans. Glucan yang sifatnya lengket dan tidak larut sehingga menyebabkan media terperangkapnya MO nonspesifik lainnya dari cairan mulut yang dapat menyebabkan peningkatan penimbunan bakteri-bakteri lainnya.
Fermentasi KH menghasilkan PH yang rendah dan lingkungan yang bersifat asam, jadi hanya bakteri yang dapat hidup dalam lingkungan seperti itu akan membentuk koloni yang banyak jumlahnya yang menyebabkan plak supra gingiva menjadi kariogenik. (terjadi karies). Oksigen yang dihasilkan merupakan ekologi penting karena mempengaruhi kemampuan bakteri plak untuk tumbuh dan bertambah banyak. Contoh streptococcus dan laktobacillus tumbuh pada keadaan fakultatif dimana menggunakan sebagian besar oksigen dan menghasilkan produk destruktif yang sangat reaktif.
Bila terjadi penimbunan bakteri seperti dalam plak yang sudah sempurna, jumlah oksigen menjadi sangat kecil yang memungkinkan pertumbuhan bakteri yang sudah didominasi oleh anaerob obligatif.
Pembentukan plak supragingiva hampir semua nutrien disediakan saliva Streptococcus dan Sp. Actynomices menggunakan KH dari saliva sebagai nutrisi.Selanjutnya setelah mendapat tempat yang tetap, bakteri ini akan menghasilkan senyawa yang dapat merupakan nutrisi penting dan faktor pertumbuhan untuk MO lain. Interaksi nutrisi diantara bakteri penting untuk keberhasilan mikroba pada proses maturasi dari plaque supra gingival. Mekanisme yang lain produksi bacteriosin oleh species tertentu akan dapat mempengaruhhi ekologi bakteri dengan meningkatkan atau menghambat inflantasi bakteri tertentu.
Faktor Host
Mekanisme pembersihan seperti aliran saliva, pengunyahan dan gerakan lidah dan pipi, penting dalam mengontrol plak supragingival.Saliva memberikan efek utama terhadap metabolisme dan komposisi mikroba plak gigi. Selain pasokan KH sebagai nutrisi penting untuk bakteri spesifik, saliva sendiri mengandung beberapa bahan penghambat bakteri seperti :
Laktoperoksidase
Laktoferin
Lyzosym
Semuanya untuk mencegah tetapnya organisme yang sensitif. Respon imun host juga mempengaruhi komposisi plak gigi. Komponen imun berasal dari sekresi mulut, terutama Ig.A yang di sekresi gland. Salivarius bekerja terutama mencegah perlekatan bakteri.Antibodi dalam caoran crevicular, bersama-sama dengan leukosit dan komponen imun lainnya seperti, komplemen berfungsi : terutama dalam subgingival sebagai suatu respon oleh adanya antigen dalam lingkungannya (mikro).
Makna klinis plak supragingival.
Apabila kumpulan mikroba ini pada permukaan gigi dapat dicegah, maka gingiva menjadi sehat. Apabila plak dibiarkan bertumbuh maka akan mengakibatkan gingivitis. Selain itu dapat pula mengakibatkan pembentukan lingkungan MO yang memungkinkan perkembangan plak supragingival.
Itulah sebabnya plak supragingival sangat mempengaruhi pertumbuhan, penimbunan patologi dari plak subgingival, khususnya tahap awal gingivitis dan periodontitis.
Plak Subgingiva
Kolonisasi organisme subgingival dan poket periodontal , berbeda dengan organisme plak supragingival. Gambaran morfologi sulkus gingiva dan poket periodontal menyebabkan mekanisme pembersihan alami kurang terlibat didalamnya. Hal ini menyebabkan maturasi dari penimbunan plak supragingiva, yang menyebabkan perubahan inflamasi yang dimodifikasi hubungan anatomi dari gingival margin dan permukaan gigi. Menghasilkan lingkungan baru yang terlidungi supragingival dan terdapat cairan gingival. (crevicular fluid).
Epithel, sel inflamasi dan produk akhir bakteri akan mempengaruhi proporsi MO subgingival.Organisme dapat melekat pada bakteri lain, gigi, lumen poket, epitel poket. Pada lumen poket MO akan langsung berhubungan dengan nutrien yang terdapat dalam cairan gingiva. Lingkungan yang mereduksi oksigen sedikit yang dapat menyebabkan hanya MO yang anaerob dapat tumbuh dengan cepat.
Perlekatan baktei supragingival pada permukaan gigi. Pada bagian ini struktur dari plak subgingival = supragingival. Lapisan sebelah dalam yang melekat pada permukaan gigi didominasi oleh flora, garam positif bentuk batang dan cocci. S. Mitis,S.Sanguis, Eubakterium, Bifidobacterium, Bakterioma Mathruchotii dan spesies lain. MO gram negatif bentuk batang dan cocci yang selalu ditemukan pada perlekatan plak ini. Komponen dari subgingival plak berhubungan dengan deposisi dari garam mineral dan pembentukan kalkulus, karies akar. Bila organisme berlebihan pada tempat ini misalnya. A. Israelli, A.Naeslundii ditambah monokontaminan pada tikus yang bebas kuman membentuk pertumbuhan plak bakteri dan karies akar, hilangnya tulang alv. Tampak oleh adanya penekanan pada osteoblas.
Plak subgingival yang berhubungan dengan epitelium. Komponen dari plak subgingival yang tidak melekat erat terletak pada hubungan langsung dengan epitel gingiva ke gingival margin sampai ke epitel junction. Satu bagian berkontak dengan epitel dan bagian lain pada lumen poket yang mengandung bakteri gram negatif bentuk batang cocci, bakteri berflagel dan spirochaeta.
Organisme ini tidak tersusun dalam pola spesifik. Berbeda dengan komponen non bakteri lainnya.
Bila organisme dari subgingival ditanam pada binatang percobaan yang bebas kuman dengan monokontaminan --> periodontitik phatik. Proporsi zona subgingival tampak berkaitan dengan sifat dan aktifitas penyakit yang ada pada tempat tertentu. Pada lesi yang berkembang cepat seperti localized juvenile periodontitis, komponen plak subgingival yang berkaitan dengan gigi tampak sedikit.
Poket periodontal ini mengandung hampir seluruh organisme gram negatif yang membentuk zona plak subgingival yang berkontak dengan epitel bertambah luas. Beberapa peneliti telah menunjukkan bahwa plak yang berdekatan dengan epitel sulcus dan junctional epitel merupakan bagian yang pertama lesi periodontal berkembang.Pemeriksaan lebih jauh mengenai plak subgingival sifat khas masing-masing komponen.
Merupakan hal yang penting untuk memahami hubungan kelompok MO tertentu dengan penyakit plak subgingival yang berkaitan dengan gigi --> penting dalam pembentukan kalkulus, karies akar subgingival dan destruksi periodontal yang berkembang lambat. Sedangkan komponen bakteri yang tidak melekat berkaitan dengan destruksi periodontal cepat.
Karies akar subgingival berasal dari plak subgingival yang berkontak dengan permukaan akar. Plak pada permukaan kalkulus dapat merupakan jalan masuk ke dalam jaringan periodontal karena iritasi dan trauma terhadap epitel poket tipis telah mengalami inflamasi yang disebabkan oleh kalkulus.
Secara umum, berdasarkan hubungan dengan gingiva margin plak terbagi menjadi :
1.Plaque supra gingiva :
2.Plaque subgingiva
Plak Supragingiva :
Terdiri atas :
plaque coronal : berkontak hanya dengan permukaan gigi
plaque marginal : berkontak pada permukaan gigi bagian gingival margin.
Plaque supra gingiva dapat dideteksi secara klinik bila telah mencapai ketebalan tertentu, akan tetapi dalam jumlah yang kecil tidak dapat dilihat kecuali dengan “disclosing solution”. Plaque teridiri dari : terutama MO yang berfloriferasi bersama dengan sel epitel yang tersebar, leukosit dan makrofag pada suatu matrix interseluler. Plaque mengandung 70-80% bakteri .Dalam 1 mg plaque mengandung 108 bakteri dan mempunyai susunan yang sangat kompleks.
Jumlah plque supra gingiva dapat ditemukan dalam waktu 1 jam setelah gigi dibersihkan dan akumulasi dari plak berhubungan dengan kecepatan pembentukan dan akumulasi dari plaque. Dimana kecepatan pembentukannya berbeda diantara individu baik pada gingiva yang berbeda dalam satu mulut dan pada permukaan yang berbeda dalam satu gigi.
Hal ini dipengaruhi oleh :
Makanan
Umur
Oral hygiene
Susunan gigi
Penyakit sistemik
Faktor host
Bagian plaque yang bukan bakteri disebut sebagai matriks inter bakteri meliputi hampir 20-30% vol. Plaque. Bagian organik dari matriks ini adalah : protein dan polisakarida 30% dan lipid 15%. DEXTRAN : merupakan komponen karbohidrat terdapat dalam jumlah besar dalam matriks plaque supragingival. Kemudian komponen matriks lainnya adalah : levan,galaktosa dan metylpentosa dalam bentuk rhamnosa. Komponen anorganik matriks plaque supra gingival :kalsium.phosfor, dan sejumlah kecil maghnesium,potassium dan sodium.
Sebelum bakteri berkolonisasi pada permukaan gigi, didahului oleh suatu lapisan yang disebut pellicle. Pellicle merupakan struktur organik yang dapat berubah menjadi plaque dengan sangat cepat. Kolonisasi pertama adalah Coccus, dengan sejumlah kecil sel epitel dan polimorphonuclear leukosit. Mikroorganisme yang pertama membentuk lapisan monosel baik tunggal atau dalam kelompok kecil. Selanjutnya terjadi pertumbuhan bakteri bertambah dalam hal vol. Dan luas selanjutnya bergabung dengan sekitarnya.
Selama lima jam pertama bakteri melekat berproliferasi dan membentuk koloni kecil dari coccus yang disebut makro koloni yang selanjutnya plaque yang sudah sempurna ditandai dengan kompleksitasnya.
Perlekatan bakteri mulut sangat berbeda-beda dalam kemampuannya untuk melekat dengan permukaan mulut. Kemampuan ini bukan di sebabkan karena perbedaan kemampuan kecepatan pertumbuhan tetapi karena perbedaan kemampuan perlekatan bakteri.
Pada perkembangan plak 2 proses adhesi yang diperlukan
1.Bakteri harus melekat pada permukaan pellicle dan menjadi cukup melekat untuk menanggulangi tekanan pembersihan mulut.
2.Harus tumbuh dan melekat satu sama lain untuk memungkinkan penimbunan plak.
Perlekatan bakteri terjadi interaksi antara bakteri spesifik dan pellicle pada proses interaksi ini ditunjang oleh proses kimia dan fisik yaitu :
1.Tekanan elektrostatis : perlekatan bakteri pada pellicle email dapat terjadi melalui interaksi elektrostatis.
2.Interaksi hidrofobik : hubungan ini di dasarkan pada kesesuaian struktur yang dekat antara molekul-molekul.
3.Organik absolut : komponen organik dalam saliva dan cairan jaringan lainnya mempunyai pengaruh terhadap adhesi dan kolonisasi.
Interaksi molekul plak pada permukaan plak sel bakteri mempunyai reseptor spesifik yang disebut ADHESIN dan reseptor ini bertindak sebagai bahan yang menyerupai LECTIN. Lectin bakteri akan mengenali struktur karbohidrat spesifik dalam pellicle. Semua mekanisme ini penting dalam perlekatan bakteri untuk tetap hidup dalam lingkungan yang kompleks.
Pertumbuhan dan Proliferasi bakteri.
Bila pellicle menjadi penuh dengan tempat ikatan bakteri pertumbuhan selanjutnya akan menyebabkan pertumbuhan abkteri dan meningkatkan massa plak. Komposisi dan patogenesis plak gigi tergantung faktor bakteri, lingkungan dan hostnya.
Contoh beberapa mikroorganisme :
S. Sanguis
S. Mutans
S. Mitis
S. Salivarius
Dan beberapa spesies laktobasilus mempunyai kemampuan untuk membentuk polymer ekstra seluler dari KH dalam bahan makanan. Polisakarida ekstraseluler ini tidak larut dan menyebabkan meningkatnya adhesi bakteri salah satu polisakarida ekstraseluler yang dihasilkan S. Mutans. Glucan yang sifatnya lengket dan tidak larut sehingga menyebabkan media terperangkapnya MO nonspesifik lainnya dari cairan mulut yang dapat menyebabkan peningkatan penimbunan bakteri-bakteri lainnya.
Fermentasi KH menghasilkan PH yang rendah dan lingkungan yang bersifat asam, jadi hanya bakteri yang dapat hidup dalam lingkungan seperti itu akan membentuk koloni yang banyak jumlahnya yang menyebabkan plak supra gingiva menjadi kariogenik. (terjadi karies). Oksigen yang dihasilkan merupakan ekologi penting karena mempengaruhi kemampuan bakteri plak untuk tumbuh dan bertambah banyak. Contoh streptococcus dan laktobacillus tumbuh pada keadaan fakultatif dimana menggunakan sebagian besar oksigen dan menghasilkan produk destruktif yang sangat reaktif.
Bila terjadi penimbunan bakteri seperti dalam plak yang sudah sempurna, jumlah oksigen menjadi sangat kecil yang memungkinkan pertumbuhan bakteri yang sudah didominasi oleh anaerob obligatif.
Pembentukan plak supragingiva hampir semua nutrien disediakan saliva Streptococcus dan Sp. Actynomices menggunakan KH dari saliva sebagai nutrisi.Selanjutnya setelah mendapat tempat yang tetap, bakteri ini akan menghasilkan senyawa yang dapat merupakan nutrisi penting dan faktor pertumbuhan untuk MO lain. Interaksi nutrisi diantara bakteri penting untuk keberhasilan mikroba pada proses maturasi dari plaque supra gingival. Mekanisme yang lain produksi bacteriosin oleh species tertentu akan dapat mempengaruhhi ekologi bakteri dengan meningkatkan atau menghambat inflantasi bakteri tertentu.
Faktor Host
Mekanisme pembersihan seperti aliran saliva, pengunyahan dan gerakan lidah dan pipi, penting dalam mengontrol plak supragingival.Saliva memberikan efek utama terhadap metabolisme dan komposisi mikroba plak gigi. Selain pasokan KH sebagai nutrisi penting untuk bakteri spesifik, saliva sendiri mengandung beberapa bahan penghambat bakteri seperti :
Laktoperoksidase
Laktoferin
Lyzosym
Semuanya untuk mencegah tetapnya organisme yang sensitif. Respon imun host juga mempengaruhi komposisi plak gigi. Komponen imun berasal dari sekresi mulut, terutama Ig.A yang di sekresi gland. Salivarius bekerja terutama mencegah perlekatan bakteri.Antibodi dalam caoran crevicular, bersama-sama dengan leukosit dan komponen imun lainnya seperti, komplemen berfungsi : terutama dalam subgingival sebagai suatu respon oleh adanya antigen dalam lingkungannya (mikro).
Makna klinis plak supragingival.
Apabila kumpulan mikroba ini pada permukaan gigi dapat dicegah, maka gingiva menjadi sehat. Apabila plak dibiarkan bertumbuh maka akan mengakibatkan gingivitis. Selain itu dapat pula mengakibatkan pembentukan lingkungan MO yang memungkinkan perkembangan plak supragingival.
Itulah sebabnya plak supragingival sangat mempengaruhi pertumbuhan, penimbunan patologi dari plak subgingival, khususnya tahap awal gingivitis dan periodontitis.
Plak Subgingiva
Kolonisasi organisme subgingival dan poket periodontal , berbeda dengan organisme plak supragingival. Gambaran morfologi sulkus gingiva dan poket periodontal menyebabkan mekanisme pembersihan alami kurang terlibat didalamnya. Hal ini menyebabkan maturasi dari penimbunan plak supragingiva, yang menyebabkan perubahan inflamasi yang dimodifikasi hubungan anatomi dari gingival margin dan permukaan gigi. Menghasilkan lingkungan baru yang terlidungi supragingival dan terdapat cairan gingival. (crevicular fluid).
Epithel, sel inflamasi dan produk akhir bakteri akan mempengaruhi proporsi MO subgingival.Organisme dapat melekat pada bakteri lain, gigi, lumen poket, epitel poket. Pada lumen poket MO akan langsung berhubungan dengan nutrien yang terdapat dalam cairan gingiva. Lingkungan yang mereduksi oksigen sedikit yang dapat menyebabkan hanya MO yang anaerob dapat tumbuh dengan cepat.
Perlekatan baktei supragingival pada permukaan gigi. Pada bagian ini struktur dari plak subgingival = supragingival. Lapisan sebelah dalam yang melekat pada permukaan gigi didominasi oleh flora, garam positif bentuk batang dan cocci. S. Mitis,S.Sanguis, Eubakterium, Bifidobacterium, Bakterioma Mathruchotii dan spesies lain. MO gram negatif bentuk batang dan cocci yang selalu ditemukan pada perlekatan plak ini. Komponen dari subgingival plak berhubungan dengan deposisi dari garam mineral dan pembentukan kalkulus, karies akar. Bila organisme berlebihan pada tempat ini misalnya. A. Israelli, A.Naeslundii ditambah monokontaminan pada tikus yang bebas kuman membentuk pertumbuhan plak bakteri dan karies akar, hilangnya tulang alv. Tampak oleh adanya penekanan pada osteoblas.
Plak subgingival yang berhubungan dengan epitelium. Komponen dari plak subgingival yang tidak melekat erat terletak pada hubungan langsung dengan epitel gingiva ke gingival margin sampai ke epitel junction. Satu bagian berkontak dengan epitel dan bagian lain pada lumen poket yang mengandung bakteri gram negatif bentuk batang cocci, bakteri berflagel dan spirochaeta.
Organisme ini tidak tersusun dalam pola spesifik. Berbeda dengan komponen non bakteri lainnya.
Bila organisme dari subgingival ditanam pada binatang percobaan yang bebas kuman dengan monokontaminan --> periodontitik phatik. Proporsi zona subgingival tampak berkaitan dengan sifat dan aktifitas penyakit yang ada pada tempat tertentu. Pada lesi yang berkembang cepat seperti localized juvenile periodontitis, komponen plak subgingival yang berkaitan dengan gigi tampak sedikit.
Poket periodontal ini mengandung hampir seluruh organisme gram negatif yang membentuk zona plak subgingival yang berkontak dengan epitel bertambah luas. Beberapa peneliti telah menunjukkan bahwa plak yang berdekatan dengan epitel sulcus dan junctional epitel merupakan bagian yang pertama lesi periodontal berkembang.Pemeriksaan lebih jauh mengenai plak subgingival sifat khas masing-masing komponen.
Merupakan hal yang penting untuk memahami hubungan kelompok MO tertentu dengan penyakit plak subgingival yang berkaitan dengan gigi --> penting dalam pembentukan kalkulus, karies akar subgingival dan destruksi periodontal yang berkembang lambat. Sedangkan komponen bakteri yang tidak melekat berkaitan dengan destruksi periodontal cepat.
Karies akar subgingival berasal dari plak subgingival yang berkontak dengan permukaan akar. Plak pada permukaan kalkulus dapat merupakan jalan masuk ke dalam jaringan periodontal karena iritasi dan trauma terhadap epitel poket tipis telah mengalami inflamasi yang disebabkan oleh kalkulus.