Kurang tidur membuat anak-anak lelah, rewel, dan 'kurang beruntung' di sekolah.
Penelitian menunjukkan anak-anak perlu tidur untuk perkembangan otak dan kesehatan. Berikut alasannya:
• Para ilmuwan mengetahui bahwa anak-anak menghabiskan banyak waktu lebih dari orang dewasa menuju apa yang disebut rapid eye movement (REM) dalam tidur, yang merupakan tahap mimpi dari siklus tidur. Bayi menghabiskan waktu sekitar delapan jam dalam tidur REM; dewasa muda menghabiskan waktu sekitar 90 menit dalam tidur REM. Tidur REM adalah waktu yang penting untuk aktivitas otak. Otak tetap aktif selama siklus mimpi seperti ketika kita terjaga. Para ilmuwan menganggap semua kegiatan ini berhubungan dengan plastisitas saraf - pertumbuhan dan perubahan sel-sel otak - dan percaya bahwa tidur REM memberikan kesempatan untuk pertumbuhan dan perubahan.
• Dalam sebuah studi di Amerika terhadap anak-anak berusia 10 sampai 14 tahun, peneliti membatasi mereka tidur hanya lima jam. Keesokan harinya, baik pemikiran abstrak dan kreativitas mereka (sebagaimana diukur dengan tes standar) mengalami penurunan sementara. Satu studi anak-anak Israel sembilan sampai 12 tahun, dirilis pada tahun 2003, menunjukkan bahwa tidur anak yang disunat satu jam berdampak negatif terhadap jumlah yang mereka bisa ingat dalam tes standar, kata Avi Sadeh, penulis penelitian dan seorang profesor di departemen psikologi di Tel Aviv University.
• Kurang tidur pada anak-anak dimulai selama tahun-tahun sekolah, kata Sadeh. Studinya anak usia sekolah Israel (dari kelas 2, 4 dan 6) dalam 200 menemukan bahwa siswa kelas 6 tidur satu jam lebih sedikit daripada anak-anak muda dalam penelitian dan melaporkan angka jauh lebih tinggi dari kantuk di siang hari. 'Perilaku tidur anak yang lebih tua mungkin tidak sesuai dengan kebutuhan fisiologis mereka,' ia menyimpulkan, dan dia memperingatkan bahwa anak-anak berisiko kurang tidur kronis.
• Sebuah studi di Italia dalam sebuah ruang gawat darurat atas anak laki-laki pada tahun 2001 menunjukkan hubungan antara risiko cedera dan tidur kurang.
• Anak-anak yang tidak mendapatkan cukup tidur juga bisa menunjukkan tanda-tanda gangguan hiperaktif, dan aktivitas lebih. 'Jika Anda memiliki anak yang memiliki masalah perhatian, impulsif, hiperaktif atau masalah perilaku lain, Anda harus memeriksa masalah tidur,' kata Dr Judith Owens, direktur klinik gangguan tidur anak di Hasbro Children's Hospital di Kanada. Meskipun hiperaktif tak sepenuhnya disebabkan oleh kurang tidur, tidur lebih adalah hal pertama yang disarankan oleh dokter untuk mengobati kondisi ini.
Kalau artikel diatas bermanfaat, lebih baik anda berlangganan di bawah ini :