Jikalau kita kerjakeras, kompak, mandiri
di kampung dan di kota
langit biru jernih
pohon menghijau teduh
buah mangga, delima, jambu melimpah
sungai mengalir jernih
cukup air untuk mandi dan bersuci
selada, kangkung, bayam serta sawi
tak kurang beras, singkong dan jagung
Rumah bersih resik
cukup udara dan cahya mentari
lantai semen
peturasan wangi melati
anak-anak bermain bersenda gurau
belajar sekolah tanpa biaya
jalan lebar berpagar hidup
aki-nini sehat sentosa
pemuda kuat berolahraga
ayah ibu aman bahagia
tak ada rokok
tak ada madat
penuh ibadat dan santun ahlak
Tak lama hanya sekejap tahun
kerjakeras, kompak, mandiri
gotongroyong, kerjasama, kerjabersama
Kalau tetap kayak sekarang
carut marut mental napsi-napsi
gotongroyong tinggal kenangan
mandiri diganti mengemis
sampai kiamat kita begini, cuman jadi bangsa paria
tunggu 5000 tahun lagi, akan tetap begini juga
Kerjakeras, kompak, mandiri
cuman 5 tahun
kota desa jadi baltadun tayibun wa rabun gafur
negeri sentosa rahmat ampunan ilahi
ayo beri jalan gerakan koperasi kita
(Diilhami pidato Park Chung-hee, 22 April 1970:
A village where villagers lack spontaneous passion would not develop even in 5,000 years. If villagers emerge with passion, the village would develop in only 2-3 years with minor help from government).