Banyak sekali kegiatan karikatif maupun usaha penggalangan masa semasa pilkada menggunakan kendaraan "Pengobatan Gratis". Yang lebih bermanfaat dan berkelanjutan untuk memelihara kesehatan adalah "Pemeriksaan/Medical Check-up Gratis", lambat laun akan diperoleh database seluruh rakyat Indonesia. Database itu dapat dipermudah dengan memasukkannya lewat handphone yang murah-meriah, jadilah dia semacam "Buku SehatKu". Kemudian profiling akan sangat mudah dilakukan, akan tahu nantinya data berapa yang hipertensi, kencing manis, calon stroke, calon masuk rs jantung, dlsb.
Sekelompok mahasiswa IT telah berdiskusi dengan Primkop-IDI, tampaknya hal ini mungkin sekali dilaksanakan.
Ini contoh berita dari The Korea Herald, 17 April 2011, bahwa di Seoul seluruh ex-patriat diberi fasilitas medical check-up gratis. Berapa biayanya? Cukup murah, ini harga dalam rupiah (1 Won = Rp 8): Tes urin (protein, darah) Rp 6.300; tes darah (gula puasa, total kolesterol, AST, ALT) Rp 49.500, Hemoglobin Rp 9.000, ABO 14.400; ronsen dada (digital) Rp 49.500; Tes hepatitis B Rp 20.700
Berita Korea Herald:
"...Seoul City on Sunday launched a mobile clinic to offer free medical checkups for foreign residents here, officials said.
The traveling clinic provides medical inspections including for blood sugar, liver and kidney functions and hepatitis.
People who are found to suffer from any illness will be guided on medical institutions where they can receive treatment free of charge.
Starting with Itaewon on April 17, three more programs are planned to be held in April alone ― at Konkuk University in Gwangjin-gu on April 20, Catholic Youth Center in Mapo on April 24 and Chung-Ang University in Dongjak-gu on April 27. .."