Normalnya ibu menyusui akan merasakan sakit atau nyeri pada putingnya selama beberapa detik saat bayi baru pertama kali menempelkan bibirnya di payudara.
Namun puting yang sakit akan menjadi suatu hal yang tidak normal ketika berlangsung selama menyusui atau lama. Kondisi ini tentu saja membuat kegiatan menyusui menjadi tidak menyenangkan dan terkadang malah adayang menghentikan kegiatan menyusuinya.
"Penyebab yang paling umum dari puting yang sakit saat menyusui adalah akibat posisi menyusui yang salah atau melintang. Ketika hal tersebut terjadi, bayi tidak akan cukup besar untuk memenuhi payudara," ujar Jan Barger, seorang konsultan laktasi bersertifikat internasional (IBCLC), seperti dikutip dari Babycenter, Kamis (7/10/2010).
Salah satu cara untuk membantu bayi agar bisa melakukan dengan benar adalah memastikan bahwa si kecil sudah siap untuk menyusui. Ketika bayi sudah membuka mulutnya dengan lebar, maka akan lebih mudah bagi ibu untuk membimbing mulutnya ke payudara.
Berikan penopang pada bagian belakang kepala bayi dengan tangan yang dominan, lalu arahkan puting ke ruang antara hidung dan bibir atas bayi.
Ketika mulut bayi sudah terbuka lebar (seperti menguap), maka ibu bisa memasukkan payudara ke mulutnya yang dimulai dengan bibir bawah lalu ditutup dengan bibir atas.
Selain masalah salah posisi menyusui, ada beberapa penyebab puting terasa sakit atau bengkak akibat menyusui, yaitu:
1. Bayi memiliki lidah yang terikat. Kondisi ini tidaklah umum, tapi jika bayi memiliki kulit berlebih (frenulum) yang akan membuat ibu merasa seakan-akan bayinya menggigit ketika sedang disusui.
2. Ibu memiliki infeksi jamur (thrush). Puting akan terlihat merah, lecet dan terasa seperti terbakar. Selain itu ibu mungkin akan melihat bercak putih di mulut bayi yaitu meliputi lidah, bagian dalam pipi serta gusi.
3. Bayi 'mengasyik' di payudara ibu. Membiarkan bayi tetap mengisap payudara terlalu lama dalam dua atau tiga hari pertama akan membuat puting terasa sakit. Ketika bayi sudah mengisap terlalu lama dan panjang, maka cobalah untuk memindahkannya ke sisi yang lain. Karena kondisi ini akan menyebabkan lecet kecil di ujung puting yang nantinya dapat bertambah parah.
Jika kondisi tersebut terjadi, maka ada beberapa langkah yang bisa dilakukan untuk mengatasinya, yaitu:
1. Cobalah menggunakan pelapis payudara antara bra dengan puting payudara, hal ini untuk mencegah puting bergesekan langsung dengan kain bra. Selain itu gunakan bra menyusui dengan ukuran yang pas.
2. Mengoleskan sedikit lanolin murni pada puting susu setelah menyusui.
3. Cobalah untuk mengangin-anginkan payudara ketika selesai menyusui.
4. Jika diakibatkan oleh adanya infeksi, maka cobalah mengkonsultasikannya dengan dokter agar bisa diresepkan obat atau salep antibiotik.
5. Jika kondisinya sudah lebih baik, usahakan untuk menyusui si kecil dengan posisi yang benar.
Namun puting yang sakit akan menjadi suatu hal yang tidak normal ketika berlangsung selama menyusui atau lama. Kondisi ini tentu saja membuat kegiatan menyusui menjadi tidak menyenangkan dan terkadang malah adayang menghentikan kegiatan menyusuinya.
"Penyebab yang paling umum dari puting yang sakit saat menyusui adalah akibat posisi menyusui yang salah atau melintang. Ketika hal tersebut terjadi, bayi tidak akan cukup besar untuk memenuhi payudara," ujar Jan Barger, seorang konsultan laktasi bersertifikat internasional (IBCLC), seperti dikutip dari Babycenter, Kamis (7/10/2010).
Salah satu cara untuk membantu bayi agar bisa melakukan dengan benar adalah memastikan bahwa si kecil sudah siap untuk menyusui. Ketika bayi sudah membuka mulutnya dengan lebar, maka akan lebih mudah bagi ibu untuk membimbing mulutnya ke payudara.
Berikan penopang pada bagian belakang kepala bayi dengan tangan yang dominan, lalu arahkan puting ke ruang antara hidung dan bibir atas bayi.
Ketika mulut bayi sudah terbuka lebar (seperti menguap), maka ibu bisa memasukkan payudara ke mulutnya yang dimulai dengan bibir bawah lalu ditutup dengan bibir atas.
Selain masalah salah posisi menyusui, ada beberapa penyebab puting terasa sakit atau bengkak akibat menyusui, yaitu:
1. Bayi memiliki lidah yang terikat. Kondisi ini tidaklah umum, tapi jika bayi memiliki kulit berlebih (frenulum) yang akan membuat ibu merasa seakan-akan bayinya menggigit ketika sedang disusui.
2. Ibu memiliki infeksi jamur (thrush). Puting akan terlihat merah, lecet dan terasa seperti terbakar. Selain itu ibu mungkin akan melihat bercak putih di mulut bayi yaitu meliputi lidah, bagian dalam pipi serta gusi.
3. Bayi 'mengasyik' di payudara ibu. Membiarkan bayi tetap mengisap payudara terlalu lama dalam dua atau tiga hari pertama akan membuat puting terasa sakit. Ketika bayi sudah mengisap terlalu lama dan panjang, maka cobalah untuk memindahkannya ke sisi yang lain. Karena kondisi ini akan menyebabkan lecet kecil di ujung puting yang nantinya dapat bertambah parah.
Jika kondisi tersebut terjadi, maka ada beberapa langkah yang bisa dilakukan untuk mengatasinya, yaitu:
1. Cobalah menggunakan pelapis payudara antara bra dengan puting payudara, hal ini untuk mencegah puting bergesekan langsung dengan kain bra. Selain itu gunakan bra menyusui dengan ukuran yang pas.
2. Mengoleskan sedikit lanolin murni pada puting susu setelah menyusui.
3. Cobalah untuk mengangin-anginkan payudara ketika selesai menyusui.
4. Jika diakibatkan oleh adanya infeksi, maka cobalah mengkonsultasikannya dengan dokter agar bisa diresepkan obat atau salep antibiotik.
5. Jika kondisinya sudah lebih baik, usahakan untuk menyusui si kecil dengan posisi yang benar.