Saat harus berbicara di depan banyak orang atau melakukan presentasi, seseorang bisa mengalami kecemasan tingkat tinggi. Sebenarnya apa yang membuat seseorang mengalami serangan kecemasan? Bagaimana mengatasinya?
Ketika kecemasan mulai menyerang biasanya diikuti dengan telapak tangan berkeringat, jantung berdebar lebih cepat dan kencang, merasa seperti ada kupu-kupu di perut serta tenggorokan yang terasa kering. Sebagian besar orang akan mengalami hal ini dalam salah satu siklus kehidupannya.
Serangan cemas (anxiety attack) adalah bentuk ekstrim dari rasa gelisah yang dihasilkan akibat dari ketakutan yang tidak terkendali. Walaupun sebagian besar orang mengalami kecemasan setiap hari, tapi bagi orang-orang tertentu kondisi ini tidak bisa dikontrol dengan baik. Kecemasan yang paling umum terjadi adalah saat harus berbicara di depan umum.
Hingga saat ini ada 3 pemikiran yang bisa menjelaskan penyebab dari serangan kecemasan yang dialami seseorang, yaitu:
Biologis
Semua manusia memiliki kode ketakutan di dalam gennya, jadi setiap orang sebenarnya memiliki potensi untuk mengalami kecemasan. Tapi kondisi ini bisa sangat mempengaruhi seseorang tapi tidak dengan orang lain. Hal ini kemungkinan turut dipengaruhi oleh ketidakseimbangan senyawa kimia di dalam otak yang membuat kecemasan atau ketakutan menjadi abnormal.
Perilaku
Pola-pola perilaku tertentu mengajarkan seseorang bertindak dengan cara berbeda. Misalnya jika sejak kecil seringkali diterapkan perilaku main sendiri atau tidak terlalu bersosialisasi, maka kondisi ini bisa terbawa hingga dewasa yang membuatnya menjadi takut atau cemas untuk berhadapan dengan orang lain.
Psikodinamik
Teori psikodinamik berpendapat bahwa beberapa ketakuran berakar dari trauma atau kekerasan di masa kecil seperti pernah diejek atau dipermalukan. Ketakutan ini bisa dilupakan tapi dapat muncul kembali di kemudian hari.
Beberapa tanda fisik bisa menunjukkan bahwa seseorang tengah menghadapi serangan kecemasan seperti jantung berdebar-debar, gangguan pencernaan (diare, mual, sakit perut), sensitif terhadap cahaya dan suara, gemetar, tanpa sadar menyentuh wajah atau anggota tubuh lainnya serta hiperventilasi.
Sebagian besar perawatan yang diberikan tidak memerlukan bantuan profesional. Berikut ini beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mengatasi serangan kecemasan:
Jangan berpikir akan mengalami serangan cemas
Seseorang mungkin menyadari bahwa situasi tertentu bisa menyebabkan ia merasa sangat cemas, dan pemikiran inilah yang justru menyebabkan terjadinya serangan kecemasan. Kondisi ini dapat menyebabkan beberapa perilaku yang memicu munculnya kecemasan.
Untuk itu jangan pernah berpikir tentang kecemasan atau ketakutan, tapi bayangkanlah sesuatu yang menyenangkan dan menenangkan. Hilangkan segala pikiran negatif dan ketakutan yang dirasakan.
Anggaplah bahwa kecemasan yang terjadi adalah sesuatu yang normal
Seseorang harus memahami bahwa perasaan yang muncul saat sedang cemas adalah sesuatu yang 'normal'. Hal ini akan membantunya berpikir lebih rasional dan melihat dirinya dari sudut pandang berbeda sehingga mengurangi dampak yang muncul.
Serangan cemas (anxiety attack) adalah bentuk ekstrim dari rasa gelisah yang dihasilkan akibat dari ketakutan yang tidak terkendali. Walaupun sebagian besar orang mengalami kecemasan setiap hari, tapi bagi orang-orang tertentu kondisi ini tidak bisa dikontrol dengan baik. Kecemasan yang paling umum terjadi adalah saat harus berbicara di depan umum.
Hingga saat ini ada 3 pemikiran yang bisa menjelaskan penyebab dari serangan kecemasan yang dialami seseorang, yaitu:
Biologis
Semua manusia memiliki kode ketakutan di dalam gennya, jadi setiap orang sebenarnya memiliki potensi untuk mengalami kecemasan. Tapi kondisi ini bisa sangat mempengaruhi seseorang tapi tidak dengan orang lain. Hal ini kemungkinan turut dipengaruhi oleh ketidakseimbangan senyawa kimia di dalam otak yang membuat kecemasan atau ketakutan menjadi abnormal.
Perilaku
Pola-pola perilaku tertentu mengajarkan seseorang bertindak dengan cara berbeda. Misalnya jika sejak kecil seringkali diterapkan perilaku main sendiri atau tidak terlalu bersosialisasi, maka kondisi ini bisa terbawa hingga dewasa yang membuatnya menjadi takut atau cemas untuk berhadapan dengan orang lain.
Psikodinamik
Teori psikodinamik berpendapat bahwa beberapa ketakuran berakar dari trauma atau kekerasan di masa kecil seperti pernah diejek atau dipermalukan. Ketakutan ini bisa dilupakan tapi dapat muncul kembali di kemudian hari.
Beberapa tanda fisik bisa menunjukkan bahwa seseorang tengah menghadapi serangan kecemasan seperti jantung berdebar-debar, gangguan pencernaan (diare, mual, sakit perut), sensitif terhadap cahaya dan suara, gemetar, tanpa sadar menyentuh wajah atau anggota tubuh lainnya serta hiperventilasi.
Sebagian besar perawatan yang diberikan tidak memerlukan bantuan profesional. Berikut ini beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mengatasi serangan kecemasan:
Jangan berpikir akan mengalami serangan cemas
Seseorang mungkin menyadari bahwa situasi tertentu bisa menyebabkan ia merasa sangat cemas, dan pemikiran inilah yang justru menyebabkan terjadinya serangan kecemasan. Kondisi ini dapat menyebabkan beberapa perilaku yang memicu munculnya kecemasan.
Untuk itu jangan pernah berpikir tentang kecemasan atau ketakutan, tapi bayangkanlah sesuatu yang menyenangkan dan menenangkan. Hilangkan segala pikiran negatif dan ketakutan yang dirasakan.
Anggaplah bahwa kecemasan yang terjadi adalah sesuatu yang normal
Seseorang harus memahami bahwa perasaan yang muncul saat sedang cemas adalah sesuatu yang 'normal'. Hal ini akan membantunya berpikir lebih rasional dan melihat dirinya dari sudut pandang berbeda sehingga mengurangi dampak yang muncul.
source: detikhealth.com
blog editor: dr. wahyu triasmara