Jangan lupakan darimana dirimu berasal, karena untuk itulah tujuan hidupmu, untuk kembali kepada Tuhanmu...
Mungkin itulah petuah mereka seandainya diberi kemampuan untuk berbicara. Siapa mereka? mereka adalah Sperma dan Ikan Salmon. Kita bisa banyak belajar dari kegigihan mereka dalam menunaikan apa yang telah menjadi tugas hidupnya.
Perjalanan Panjang Penuh Ujian
Salmon sebenarnya adalah ikan penjelajah samudra, ia bisa ditemukan di Pasifik dan Atlantik. Sekalipun besar di lautan, ia bertelur di air tawar. Saat tiba masa untuk bertelur, Salmon dengan instingnya, berangkat dari samudra menuju hulu sungai, di saat inilah merupakan momen yang paling dramatis dalam siklus hidupnya karena resiko kematian saat berada di sungai lebih besar dibandingkan saat ia berada di samudra.
Salmon harus bersusah payah menerjang melawan derasnya arus sungai, terkadang harus melompati tempat yang lebih tinggi. Tak hanya itu saja, Salmon harus menghadapi predator-predator seperti Beruang dan Elang. Begitulah beratnya perjalanan yang harus dihadapi Salmon selama berada di sungai. Apa yang dilakukannya tak lebih hanya untuk kembali ke tempat asal ia dibesarkan kemudian ia bertelur di sana.
Image courtesy by Michael S. Nolan - telegraph.co.uk
Apa yang dilakukan Salmon mirip sekali dengan sperma di dunia mikro. Perjalanan yang harus ditempuh sperma dari vagina hingga menuju ovarium atau tuba falopi untuk bertemu dengan sel telur, sama dengan perjalanan kita menempuh jarak 10 mil.
Selama perjalanan itu, sperma pun harus menghadapi resiko kematian yang tak sedikit, mulai dari konsentrasi asam di vagina dan leher rahim yang bisa membunuhnya, lalu terhalang oleh cervical mucus yang membentengi mulut rahim. Sekalipun ia berhasil sampai di tempat sel telur, ia pun harus menghadapi kenyataan hanya satu sperma yang terpilih dari jutaan sperma yang berlomba.
Kemuliaan Di Akhir Perjalanan Hidup
Apa yang dilakukan Salmon dan sperma tersebut bukanlah puncak kehidupannya melainkan masuk ke tahap terakhir siklus hidupnya. Tidak ada Salmon ataupun sperma yang hidup atau pulang. Segera setelah mereka menyelesaikan tugasnya, mereka akhirnya mati.
Salmon mati segera setelah ia bertelur
Inilah sebuah gambaran hidup yang menakjubkan dan penuh sifat ksatria pada ikan Salmon dan sperma. Kemuliaan hidup mereka ada pada kegigihan mereka dalam menunaikan atau menyelesaikan apa yang menjadi tugasnya yang telah diamanahkan Tuhan kepada mereka, di situlah letak kemuliaan mereka.
Kegigihan ikan Salmon menempuh jalan ke tempat ia berasal
Kematian pasti akan terjadi pada kita. Nilai sebuah kehidupan terletak pada bagaimana kita menjadikan kehidupan itu penuh dengan kemuliaan, hingga di saat akhir hidup kita bisa mati dengan bangga karena telah menunaikan apa yang telah Tuhan perintahkan kepada kita.
Berbanggalah orang-orang yang selama hidupnya dipenuhi dengan kebaikan, selalu bersabar menghadapi ujian hidup, dan tak pernah menyerah untuk bangkit dari keterpurukan. Orang-orang itulah yang sebenar-benarnya berjiwa ksatria yang dipandang mulia di hadapan Tuhan.