Saat itu di Drancy, sebuah area di Paris utara, terdapat sebuah bekas barak kepolisian Perancis yang dikonversi oleh Nazi Jerman mulai 3 Juli 1943 menjadi kamp transit untuk mendeportasi Yahudi beberapa ke kamp konsentrasi di Perancis dan Jerman.
Karena dalam kamp tersebut terdapat pula tawanan Yahudi Turki, Yolga dengan berani mengevakuasi satu per satu Yahudi Turki dari kamp Drancy yang kemudian dipindahkan ke tempat yang lebih aman. Dari semua Yahudi Turki yang ada di kamp tersebut, hanya satu orang yang tidak sempat dievakuasi Yolga karena ia lebih dulu dideportasi ke kamp konsentrasi di Jerman.
Dalam sebuah biografinya, Yolga menceritakan:
"Setiap kali kami mendengar ada Yahudi Turki ditangkap dan dikirim ke Drancy, kedutaan Turki mengirimkan ultimatum kepada kedutaan Jerman di Paris dan meminta mereka untuk melepaskan warganya yang ditahan tersebut, khususnya ketika kami menyinggung bahwa kebijakan di Turki tidak pernah mengenal diskriminasi ras atau agama melainkan mereka punya hak yang sama sebagai warga negara Turki.
Oleh karenanya sekalipun mereka Yahudi, tetapi mereka tetap warga negara Turki dan Jerman tidak berhak menahan mereka sebagaimana status Turki dalam status negara netral selama Perang Dunia II. Saya kemudian langsung menuju kamp Drancy untuk menjemput mereka kemudian dipindahkan ke tempat yang aman.
Sepanjang yang saya ketahui, hanya satu Yahudi Turki yang berasal dari Bordeaux yang terlambat telah dikirim ke kamp konsentrasi di Jerman, di mana kedutaan Turki tidak punya jangkauan di sana saat itu".
Pasca Perang Dunia II, Namik Kemal Yolga ditugaskan sebagai Duta Besar Turki untuk Italia, Perancis, Venezuela, Iran dan Rusia, terakhir ia menjabat sebagai Sekretaris Jenderal di Kementerian Luar Negeri Turki.
Pada tahun 1998, Yolga menerima penghargaan 500. Yil Vakfi dari Quincentennial Foundation, sebuah LSM yang didirikan oleh 113 Yahudi dan Muslim Turki berbasis di Istanbul, LSM ini pun mendirikan Jewish Museum of Turkey (Zulfaris Synagogue). Bersama-sama Selahattin Ulkumen dan Necdet Kent, Yolga mendapat Turkey’s Supreme Service Medal dari Pemerintah Turki.
Namik Kemal Yolga (1914-2001)
ARTIKEL TERKAIT:
- Muslim Yang Jadi Pahlawan Holocaust di Israel
- SAIDE ARIFOVA, Muslimah Crimea Penyelamat Yahudi Crimea
- VESELI, pionir keluarga muslim Albania di monumen Yad Vashem
- KHALID ABDUL WAHAB, pionir muslim Arab di monumen Yad Vashem
- ABDUL HUSSEIN SARDARI, pionir muslim Iran di monumen Yad Vashem
- SELAHATTIN ULKUMEN, Muslim Penyelamat Yahudi Pulau Rhodes
- NECDET KENT, Muslim Turki Penyelamat Yahudi Marseilles