Kita tahu, kehidupan modern sekarang ini, diet makanan berkalori tinggi, dan aktifitas fisik, mudah sekali membuat seseorang menjadi cepat gemuk. Dan orang yang gemuk selalu dihubungkan dengan kelebihan lemak. Kita bisa melihat dari, misalnya perut yang buncit, lengan bagian atas, atau paha yang besar.
Tetapi pada hari ini kita tidak membahas mengenai gemuk yang kelihatan dari luar melainkan kita akan membahas gemuk organ tubuh bagian dalam yang tidak kelihatan yaitu Perlemakan Hati atau yang dikenal dengan penyakit Fatty Liver.
Fatty Liver/Perlemakan hati ini sejenis penyakit hati kronis. Dan sekarang mulai banyak diderita orang Indonesia.
Fatty Liver/Perlemakan hati ini sejenis penyakit hati kronis. Dan sekarang mulai banyak diderita orang Indonesia.
Apakah sebenarnya Fatty Liver/Perlemakan hati?
Fatty liver adalah suatu keadaan di mana adanya penimbunan lemak yang berlebihan di sel-sel liver. Sebenarnya normal apabila liver kita mengandung lemak. Tetapi apabila berat lemaknya sudah lebih dari 10% dari berat liver itu sendiri, sehingga sebagian sel-sel liver yang sehat sudah diganti dengan sel lemak, itu sudah tidak normal. Liver sudah berubah warnanya menjadi kuning mengkilat karena berlemak, membesar dan lebih berat dari keadaan normal. Inilah yang disebut dengan fatty liver/perlemakan hati.
Apakah Fatty liver ini berbahaya?
Biasanya fatty liver tidaklah berbahaya, karena sebenarnya fungsi liver juga tidak terganggu tetapi untuk jangka panjang fatty liver sering berpotensi menjadi penyebab kerusakan hati dan sirosis hati.
Jenis penyakit fatty liver dapat dimulai dari steatosis (hanya perlemakan hati), steatohepatitis (perlemakan hati disertai dengan inflamasi). Keadaan ini dapat terjadi karena (1) konsumsi alcohol yang berlebihan yang disebut dengan ASH (Alcoholic Steatohepatitis), atau (2) bukan karena alkohol yang disebut NASH (Nonalcoholic Steatohepatitis).
Fatty liver yang berhubungan dengan penggunaan alcohol bisa terjadi dengan hanya meminum sebanyak 10oz (+ 300 ml) alkohol perminggu.
Apakah gejala Fatty Liver?
Fatty liver jarang menimbulkan keluhan, karena penimbunan lemak ini terjadinya secara perlahan-lahan. Gejala klinis yang dikeluhkan penderita paling-paling perut terasa penuh, ini disebabkan karena lemak kebanyakan menumpuk di hati bagian atas. Terus, perut daerah ulu hati kadang-kadang terasa keras. Pada waktu penyakit bertambah parah, mungkin penderita akan mengalami rasa lelah, sakit di sekitar perut, dan lemah.
Biasanya penderita tidak tahu kalau ia menderita fatty liver, dan mereka baru tahu setelah melakukan check up lengkap karena penyakit lainnya.
Sebelum dilanjutkan, bisa dijelaskan sedikit apa fungsi dari liver kita?
Pertanyaan yang sangat bagus. Sangat penting bagi kita untuk mengetahui apa fungsi dari liver kita. Mengapa? Karena kesehatan dan vitalitas seseorang banyak tergantung dari kesehatan livernya.
Mari kita pelajari secara garis besar mengenai liver kita:
Hati atau liver adalah organ terbesar di dalam tubuh kita, yang juga merupakan kelenjar terbesar dalam tubuh. Hati adalah mesin yang luar biasa dan sebuah laboratorium sendiri. Hati terletak langsung di bawah rongga dada di sisi kanan perut dan melebar ke bagian tengah hingga ke sisi kiri. Hati dilindungi oleh tulang rusuk. Pada orang dewasa berat hati sekitar 1.2 – 1.5 kg dan berwarna merah gelap.
Hati memiliki begitu banyak fungsi dan sangat rumit. Hati adalah organ vital dan kematian sering terjadi antara 8 hingga 24 jam setelah hati berhenti bekerja.
Seperti sebuah pabrik kilang minyak, liver memproses banyak zat-zat kimia yang diperlukan oleh tubuh, contohnya merubah karbohidrat, lemak dan protein menjadi zat kimia penting yang dibutuhkan tubuh untuk hidup dan bertumbuh. Memproduksi cairan empedu yang diperlukan untuk membantu mencerna makanan dan menyerap zat gizi penting. Hati menyediakan enzim yang diperlukan untuk metabolisme, Membantu pembekuan darah, memproduksi beberapa macam hormone.
Hati juga menyimpan beberapa macam vitamin (A,D,K dan B12), mineral (termasuk zat besi), dan gula, mengatur penyimpanan lemak dan mengontrol produksi serta ekskresi kolesterol.
Hati juga membersihkan darah dari zat-zat racun. (termasuk di sini racun dari obat-obatan), mesti tidak semua obat berhasil didetoksifikasi hati. Hati juga memetabolisme alkohol, membantu menghambat infeksi dan mengeluarkan bakteri dari aliran darah.
Kesimpulannya adalah hati menyaring dan medetoksifikasi segala sesuatu yang dimakan, dihirup, dan diserap melalui kulit. Jadi hati yang sehat membuat tubuh kita sehat tetapi hati yang sakit tubuh rentan terkena penyakit.
Kita lihat, begitu banyak dan berat kerja hati. Hati termasuk orang yang pendiam, banyak kerja tidak banyak mengeluh. Sehingga kebanyakan penyakit yang berhubungan dengan hati, baru timbul gejalanya setelah parah. Karena tidak suka complain tadi.
Jadi apabila kita ingin sehat, jagalah kesehatan organ hati kita, agar terhindar dari penyakit yang berhubungan dengan liver seperti hepatitis, sirosis hati, kanker hati dan perlemakan hati, yang sedang kita bahas sekarang.
Apa penyebab dari perlemakan hati?
· Alcohol.
· Obat-obatan. Jadi jangan suka minum obat.
· Gangguan maupun perubahan hormonal misalnya kehamilan.
· Metabolic syndrome.
· Diabetes.
· Penurunan berat badan yang drastis dan kekurangan gizi.
· Gaya hidup modern, banyak makan kalori tinggi. Memakan banyak kalori dapat menyebabkan lemak bertumpuk di liver. Sumber kalori yang tinggi dari lemak (selain alcohol). Ditambah tidak berolah raga.
· Kegemukan/Kelebihan berat badan terutama lemak di perut.
(perlu diketahui, liver yang sehat dapat mengatur metabolism lemak, bukan itu saja tetapi dapat mengeluarkan kelebihan lemak melalui empedu. Sehingga jika liver kita sehat maka kita tidak akan kesulitan menurunkan berat badan. Sebaliknya liver yang berlemak gantinya membakar lemak malah menyimpan lemak. Tambah sulit turun berat badan. Jadi bagi anda yang ingin menurunkan berat badan, detox adalah cara yang efektif.
Pada waktu detox, Kadang-kadang penurunan berat badan akan berhenti tetapi jangan berkecil hati, ini karena lemak di liver yang keluar. Sabarlah, karena menumpuknya lemak juga memakan waktu lama bukan?).
· Toxicity (Racun).
Siapakah yang beresiko menderita fatty liver?
· 80% penderita fatty liver adalah obese untuk NASH (Nonalcoholic Steatohepatitis). Resiko fatty liver meningkat bagi yang kelebihan berat dan obese.
· Penderita Diabetes.
· Penderita trigliserid yang tinggi.
Apakah Umur juga mempengaruhi?
Bisa terjadi pada segala umur, bahkan anak-anak yang kegemukan. Karena data di Indonesia tidak ada, jadi saya ambil data dari Amerika Serikat. Penderita steatosis/fatty liver terjadi kira-kira pada 25-35% jumlah populasi di sana.
Bagaimana menangani fatty liver?
Penanganannya adalah sesuai dengan penyebabnya. Jika:
· Kegemukan, turunkan berat badan. Turun berat badan yang aman adalah 1/2 kg per minggu.
· Tinggi trigliserid, turunkan.
· Hindari alcohol, jika konsumsi alcohol.
· Control diabetes jika karena diabetes.
Pola makan dan gaya hidup harus diubah. Makanlah makanan bergizi seimbang, sehat dan tingkatkan aktivitas tubuh.
Pola makan yang bagaimana yang baik untuk mencegah dan menangani fatty liver?
1. Hindari makanan hewani terutama yang berlemak, hindari gorengan dan makanan proses.
2. Kurangi konsumsi karbohidrat yang sudah direfined misalnya gula putih, roti putih, nasi putih, mie, kue-kue, biscuit, pudding dll.
3. Hindari produk susu seperti susu sapi, cheese, cream atau butter.
4. Hindari semua margarine dan sejenisnya.
5. Hindari semua makanan dan minuman manis-manis.
6. Hindari pemanis buatan.
7. Perbanyak makan buah-buahan dan sayuran mentah.
8. Minumlah paling sedikit 2 liter air sehari.
Blog Editor: dr. wahyu triasmara