Tingkatan sebuah derajat di hadapan Allah S.W.T. sangatlah berbeda dengan apa yang kita gambarkan selama ini di dunia. Sering kita dengar Allah Azza wa Jalla akan meninggikan derajat orang-orang tertentu seperti orang yang mau beriman, orang yang berilmu, mujahidin, dll. sebagai balasan amal kebaikannya seperti yang banyak termaktub dalam al-Qur'an dan al-Hadits.
"...Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan." [Q.S. al-Mujaadilah 58:11]
"Sesungguhnya orang-orang yang beriman ialah mereka yang bila disebut nama Allah gemetarlah hati mereka, dan apabila dibacakan ayat-ayatNya bertambahlah iman mereka (karenanya), dan hanya kepada Tuhanlah mereka bertawakkal. (yaitu) orang-orang yang mendirikan shalat dan yang menafkahkan sebagian dari rejeki yang Kami berikan kepada mereka. Itulah orang-orang yang beriman dengan sebenar-benarnya. Mereka akan memperoleh beberapa derajat ketinggian di sisi Tuhannya dan ampunan serta rejeki (nikmat) yang mulia." [Q.S. al-Anfaal 8:2-4]
"...Allah melebihkan orang-orang yang berjihad dengan harta dan jiwanya atas orang-orang yang duduk satu derajat..." [Q.S. an-Nisaa' 4:95-96]
Dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah s.a.w. bersabda, "Shalatnya seseorang dengan berjamaah lebih banyak dari pada bila shalat sendirian atau shalat di pasarnya dengan dua puluh sekian derajat. Hal itu karena ia berwudhu dan membaguskan wudhunya, kemudian ia mendatangi masjid di mana ia tidak melakukannya kecuali untuk shalat dan tidak menginginkannya kecuali dengan niat shalat. Tidaklah dia melangkah dengan satu langkah kecuali ditinggikan baginya derajatnya dan dihapuskan kesalahannya hingga dia masuk masjid... dan malaikat tetap bershalawat kepadanya selama dia berada pada tempat shalatnya seraya berdoa, "Ya Allah berikanlah kasihmu kepadanya, Ya Allah ampunilah dia, Ya Allah ampunilah dia..." [H.R. Muslim]
Imam Ibnu Katsir dalam Tafsirnya al-Qur'an al-Adzim, mengutip hadits yang diriwayatkan Imam Ahmad dari Abi Thufail Amir bin Watsilah bahwasanya Nafi' bin abdil Harits bertemu dengan Umar bin al-Khaththab ra di Asfan --waktu itu Umar telah mengangkatnya sebagai wali (gubernur) Makkah, lalu Umar bertanya kepadanya, "Siapa yang engkau serahi melaksanakan tugasmu di sana?" Abdul Harits menjawab, "Ibnu Abzy, seorang maula (mantan budak kami)". Umar bertanya, "Anda serahkan kepemimpinan kota Makkah kepada seorang maula?". Dia menjawab, "Wahai amirul mu'minin, dia ini seorang pembaca (qori') kitabullah dan alim tentang fara'idh." Lalu Umar ra berkata: Sesungguhnya nabi kalian telah bersabda, "Sesungguhnya dengan kitab Al-Qur'an ini Allah mengangkat derajat suatu kaum dan meletakkan yang lain".
LALU SEPERTI APA JARAK SATU TINGKATAN DERAJAT DENGAN TINGKATAN DERAJAT LAINNYA?
Simaklah cuplikan hadits-hadits berikut ini yang menggambarkan seperti apa tingkatan derajat dalam Islam itu dan seberapa besar jarak satu derajat dengan derajat lainnya.
SATU DERAJAT = JARAK LANGIT DAN BUMI
“Sesungguhnya di surga ada seratus derajat, jarak satu derajat dengan derajat lainnya sama dengan jarak langit dan bumi, yang Allah Ta‘ala sediakan bagi para mujahidin di jalan-Nya.” [H.R. Bukhari]
Dari Abu Said Al Khudri, Rasulullah s.a.w. bersabda, "Hai Abu Said, sesungguhnya barang siapa yang rela Allah sebagai Tuhannya, Islam sebagai agamanya, dan Nabi Muhammad s.a.w. sebagai nabinya, maka ia pasti akan masuk surga." Abu Said merasa takjub mendengar sabdanya itu seraya berkata, "Ulangi lagi ya Rasulullah!" Rasulullah pun memenuhi permintaannya itu. Setelah itu beliau bersabda, "Ada amal perbuatan lain yang akan mengangkat seorang hamba seratus derajat si surga kelak. Sedangkan jarak antara dua derajat (tingkat) tersebut (Adalah sejauh jarak) antara langit dan bumi." Lalu Abu Said bertanya, "Apa itu ya Rasulullah?" Rasulullah s.a.w. menjawab, "Jihad di jalan Allah, jihad di jalan Allah." [H.R. Muslim]
Rasulullah s.a.w. bersabda, "Biarkanlah manusia beramal kebaikan karena sesungguhnya Surga itu memiliki seratus derajat, jarak setiap derajat bagaikan langit dan bumi dan Surga Firdaus adalah Surga yang paling tinggi derajatnya dan juga paling pertengahan, Sedangkan di atas Surga Firdaus terdapat 'Arasy Tuhan yang Maha Pemurah, dari Surga Firdaus-lah memancar sungai-sungai Surga, Apabila kalian meminta kepada Allah maka mintalah Surga Firdaus." [H.R. Ahmad melalui Muadz Bin Jabal r.a]
SATU DERAJAT = JARAK 100 ATAU 500 TAHUN PERJALANAN
Dari Abu Hurairah berkata , bersabda Rasulullah s.a.w. “Di dalam surga ada seratus derajat, apa-apa (jarak) di antara derajat satu dan lainnya adalah seratus tahun perjalanan.”
[H.R. Tirmidzi no.67414]
[H.R. Tirmidzi no.67414]
Bahkan dalam sebuah hadits riwayat Abu Dawud disebutkan bahwa Rasulullah s.a.w. menyatakan, jarak antara satu langit ke langit berikutnya adalah perjalanan 500 tahun. [Lihat Kitabut Tauhid, Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab]
SATU DERAJAT = 70 TAHUN PERJALANAN BERKUDA
"Jarak antara seorang alim (orang yang berilmu) dan seorang abid (ahli ibadah yang tidak berilmu) adalah seratus derajat. Jarak di antara dua derajat itu adalah seperti perjalanan berkuda selama 70 tahun." [H.R. Abu Ya'la dan Ibnu Adi]
Bila kita selama ini terbiasa dengan menggunakan derajat dalam strata sosial seperti dalam kasta, antara raja, ningrat dan rakyat, orang kaya dan pekerja, pangkat dan golongan dalam kemiliteran dan pemerintahan, tapi tidaklah demikian dalam pandangan Allah, apa yang ditawarkannya sangat-sangat jauh lebih baik bahkan tidak akan terukur jumlahnya dengan akal kita.
Oleh karena itu, marilah mulai sekarang kita lebih memperbanyak lagi tabungan amal ibadah untuk memperoleh kemuliaan di kehidupan akhirat kelak karena hal itu lebih berharga dan lebih mulia bagi kita.
"...Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling taqwa di antara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal."
[Q.S. al-Hujuraat 49:13]
[Q.S. al-Hujuraat 49:13]
Semoga Allah S.W.T. menjadikan kita hamba-hamba yang dicintai-Nya selalu...
Amiiin...