Kista ternyata bisa muncul di payudara. meski tidak seganas kanker, benjolan ini bisa tumbuh berulang kali. Yang penting, lakukan pemeriksaan segera agar kista bisa ditangani secara tepat.
Proses tumbuh kembang payudara dipengaruhi aktivitas hormon, khususnya estrogen. Bila terjadi ketidakseimbangan hormon, jaringan air susu (fibroglandular) dan sekitarnya akan berubah bentuk.
Saat haid, hormon wanita mengalami perubahan, sehingga payudara terasa penuh alias membesar atau mengeras. Kadang teraba pula benjolan lunak yang terasa sakit menjelang haid. Benjolan berisi cairan tersebut dinamakan kista payudara. Bentuk kista umumnya bulat dan terasa kenyal seperti bakso atau balon yang diisi air. Besar dan jumlahnya bervariasi.
Tak cukup mamografi
Menurut Dr. Sutjipto, Sp.B-Onk dari RS Dharmais Jakarta, istilah kista payudara kurang tepat. Yang benar adalah penyakit fibrokistik payudara, yaitu keadaan nyeri, kista, dan benjolan yang sifatnya jinak pada payudara.
Benjolan ini bisa hanya satu buah dan terletak di salah satu payudara, tetapi bisa juga hingga 17 benjolan dan terdapat di kedua belah payudara. "Biasanya dialami wanita usia di atas 30 tahun. Meski demikian, tidak menutup kemungkinan wanita usia di bawah 30 tahun juga punya kista pada payudaranya," katanya.
Wanita yang memiliki benjolan dapat menjalani pemeriksaan mamografi atau USG. Namun, pemeriksaan mamografi saja tidak cukup untuk menentukan apakah gumpalan itu merupakan kista atau tumor. Mamografi, tambahnya, tidak dapat membedakan antara benjolan padat yang artinya tumor atau benjolan berisi cairan, yaitu kista.
Pemeriksaan ini dilakukan ahli radiologi. Bila terdapat gambaran yang mencurigakan akan dilakukan biopsi, yaitu tindakan mengambil sedikit jaringan untuk menentukan sifat benjoIan tersebut dan penanganan yang tepat.
Tidak terasa
Wujud kista yang terlalu kecil (mikrokista) tidak dapat dirasakan dengan tangan ketika melakukan pemeriksaan payudara sendiri (Sadari). Sebaliknya, bisa diketahui dengan menjalani pemeriksaan medis seperti mamografi atau USG.
Kista yang besar (makrokista) dapat dirasakan dengan tangan. Kista ini dapat tumbuh hingga diameter 5 centimeter. Besarnya kista dapat menekan jaringan payudara hingga menyebabkan nyeri, rasa tidak nyaman, atau peradangan pada jaringan di sekitarnya.
Beberapa wanita tidak merasakan gangguan meski memiliki kista payudara, yang lain mengeluhkan nyeri di dada. Rasa nyeri biasanya diderita wanita dengan kista berukuran besar atau jumlahnya lebih dari satu.
Justru pada wanita yang tidak merasakan sakit diperlukan pemantauan lebih. Pasien mesti rutin memeriksakan diri untuk menjaga agar sifat kista tersebut tidak menjadi ganas.
Hilang saat menopause
Terjadinya gumpalan berisi cairan ini berhubungan dengan respon jaringan payudara terhadap perubahan kadar estrogen yang terjadi setiap bulan selama masa reproduktif. Setiap bulan selama siklus menstruasi, jaringan payudara membengkak.
Rangsangan hormon terhadap jaringan payudara menyebabkan payudara menahan air serta kelenjar susu dan salurannya melebar. Cairan ini dapat berkumpul dan membentuk kista.
Pada saat ini payudara terasa membengkak, nyeri, dan memiliki benjolan. Setelah menstruasi, biasanya pembengkakan payudara berkurang, tidak lagi terlalu nyeri dan tak ada benjolan.
Karena disebabkan masalah hormon, kista dapat mengecil, bahkan hilang dengan sendirinya ketika wanita memasuki masa menopause. "Tetapi, ada juga yang malah bertambah besar meski sudah menopause," ucapnya. Cairan diisap
Kista payudara biasanya tidak perlu penanganan khusus, kecuali ukurannya besar dan menyebabkan rasa nyeri atau tidak nyaman. Pengobatan yang dapat dilakukan untuk mengurangi rasa nyeri adalah mengisap cairan kista dengan jarum. Tindakan ini biasanya dibantu oleh hasil USG untuk menentukan di mana letak kista.
Tindakan operasi jarang dilakukan kecuali dalam keadaan tertentu. Jika cairan tersebut mengandung darah, berwarna cokelat atau keruh, atau kembali terkumpul dalam waktu 12 minggu setelah cairan diambil, seluruh kista harus dibuang melalui jalan pembedahan karena kemungkinan bisa terjadi keganasan pada dinding kista.
Karena itu, penting untuk melakukan pemeriksaan sebelum penyedotan. Gunanya untuk menentukan sifat kista, apakah masih jinak atau sudah ganas. "Kalau sudah ganas, sebaiknya langsung diangkat saja," ujarnya.
Harus waspada
Meski sudah diobati, kista payudara dapat terjadi berulang kali. Jadi, pengobatan tidak menjamin 100 persen dapat mengusir kista.
"Orang yang sudah pernah punya, lebih tinggi risikonya untuk menderita kista payudara kembali. Hal ini tidak masalah, asal sifat kista tidak berubah menjadi ganas dan pasien merasa terganggu," paparnya.
Seringkali penderita kista khawatir kista merupakan pintu masuk kanker payudara. Faktanya, memiliki satu atau lebih kista tidak berarti Anda akan mengalami kanker payudara, meski harus tetap waspada. Dr. Sutjipto menyarankan untuk segera periksa ke dokter ahli.
Minimalkan Nyeri dan Risiko
Tindakan sederhana yang dapat dilakukan untuk mengurangi gejala nyeri ataupun risiko terkena kista payudara, antara lain:
• Hindari kelebihan berat badan. Kelebihan berat badan dapat memicu terjadinya ketidakseimbangan hormon dalam tubuh. • Hindari merokok maupun asap rokok. Rokok mengandung sekitar 4.000 zat racun yang dapat memperburuk kondisi kista. • Hindari konsumsi alkohol. Alkohol dapat memperburuk kondisi kista, bahkan memperbesar kemungkinan kista berkembang menjadi ganas. • Hindari makanan cepat saji. • Hindari makanan dengan kadar lemak tinggi, misalnya keju. • Kurangi asupan makanan yang mengandung protein tinggi. • Perbanyak konsumsi sayuran dan buah-buahan. • Kurangi asupan garam. Meski belum teruji dengan pasti, mengurangi asupan garam dapat menurunkan risiko kelebihan cairan tubuh yang ditengarai menjadi penyebab kista. • Kurangi asupan kafein yang antara lain terkandung dalam kopi dan minuman berenergi. Sama seperti garam, penelitian pada faktor ini juga belum jelas. Namun, pada beberapa orang, menghindari asupan kafein dapat mengurangi gejala nyeri akibat kista payudara. • Gunakan bra yang tepat dan nyaman untuk mengurangi rasa nyeri. • Hindari penggunaan alat kontrasepsi yang mengandung hormon seperti pil KB.
Sadari Sebulan Sekali
Untuk mengetahui secara dini adanya benjolan pada payudara, lakukan pemeriksaan payudara sendiri (Sadari) setiap bulan. Waktu yang tepat sekitar tiga hari setelah haid berhenti.
• Berdirilah di depan cermin. Amati apakah terdapat perubahan bentuk atau warna pada payudara. • Angkat kedua lengan ke atas, perhatikan apakah kedua payudara tetap simetris. • Gunakan tangan kiri untuk memeriksa payudara kanan, demikian pula sebaliknya. Dimulai dari ujung bagian luar, tekankan jari, dengan gerakan melingkar kecil bergerak perlahan di sekitar payudara. Rabalah seluruh bagian payudara, termasuk ketiak. • Langkah kedua, rasakan adanya perubahan dengan cara berbaring. Letakkan bantal kecil di bawah bahu kanan, posisi lengan kanan di bawah kepala. • Periksa payudara kanan memakai tangan kiri dengan meratakan jari-jari secara mendatar untuk merasakan adanya benjolan. • Periksa pula lipatan lengan, batas luar payudara, dan seluruh payudara. • Perhatikan bila ada tanda keluarnya cairan atau perdarahan dari puting susu. Caranya, pencet puting dan lihat apakah ada cairan atau darah yang keluar. • Ulangi langkah-langkah tersebut untuk memeriksa kedua payudara setidaknya sebulan sekali. Bila menemukan benjolan, segera periksa ke dokter.
Perbanyak Asupan Sayuran
Pola makan meliputi biji-bijian dan sayuran segar sangat dianjurkan bagi wanita yang menderita kista payudara. Banyak penelitian menunjukkan, wanita yang sering mengonsumsi sayuran lebih aman dari serangan kista payudara daripada yang lebih mengutamakan daging dalam pola makannya.
Alasannya, sayuran dan biji-bijian mengandung vitamin B yang dibutuhkan oleh organ hati untuk mengimbangi produksi hormon estrogen dalam masa menstruasi. Serat yang terdapat pada sayuran dan biji-bijian juga melancarkan pencernaan, yang berdampak pada berkurangnya kadar estrogen.
Gunakan juga produk minyak biji-bijian seperti flaxseed oil atau minyak bunga matahari jika ingin mengonsumsi salad atau makanan ringan yang tidak perlu dihangatkan. Produk ini mengandung asam lemak omega-3 alfa linolenat dan omega-6 alfa linoleat yang dapat mengurangi rasa sakit akibat kista payudara dan mengurangi kadar estrogen yang berlebih dalam tubuh.
Tidak hanya itu, minyak biji-bijian ini juga mengandung vitamin E yang membantu sirkulasi hormon ke payudara. Vitamin E dapat melunakkan gumpalan cairan pada payudara. Bahkan, dapat menghilangkan gumpalan tersebut pada beberapa orang.
Kombinasi minyak walnut dengan alpukat misalnya, merupakan sumber vitamin E yang sangat baik. Namun, sumber vitamin E yang sangat dianjurkan dan mudah didapat adalah wheat germ.
|