Suatu pertanyaan yang banyak menggelayut dibenak penggemar novel tetralogi Andrea Hirata adalah: siapa itu Maryamah Karpov? Kenapa dia menjadi judul utama di novel tetralogi terakhir Laskar Pelangi? Pertanyaan itu akhirnya tersingkap ketika buku itu sudah habis saya baca. Nama Maryamah Karpov disebut hanya 5 kali dalam novel tersebut. Seperti banyak pendapat pembaca lainnya, agak kurang sreg rasanya dengan ending cerita dari novel Maryamah Karpov ini. Ketika digambarkan bahwa permintaan A Ling untuk “menculiknya” dari pamannya tidak bisa dilakukan oleh Ikal.
Salah satu yang menjadi kritikan terhadap novel ini adalah terselipnya tragedi odontektomi di babakan akhir ketika ending kisah Ikal dan A Ling hampir mencapai puncak. Banyak yang merasa bahwa kisah “obok-obok rahang” ini merusak suasana yang sudah hampir mengharu biru atas bertemunya kembali Ikal dan A Ling. Tetapi sebagai rekan sejawat drg. Diaz saya kurang sepakat dengan pendapat ini (mode “narsis” on). Kalau kita cermati dari awal maka inilah satu trik Andrea Hirata untuk membuat kita bertanya-tanya dan terus berburu untuk menamatkan cerita ini.
Saya sendiri menghabiskan waktu 5 jam nonstop dari ba’da Isya jam 7.30 malam sampai jam 2.30 dinihari (cuma jeda minum dan pipis) di malam pergantian tahun baru, saking penasarannya saya dengan akhir cerita dari novel ini. Cara bertutur Andrea Hirata membuat saya sangat sayang untuk melewatkan satu hurufpun. Dan setelah membaca novel ini saya tersadar ada yang kurang, iya betul ada yang kurang! Peran Maryamah Karpov-nya dimana?
Akhirnya banyak rumor yang berkembang tentang sosok Maryamah Karpov ini. Banyak yang berspekulasi bahwa akan ada lanjutan Maryamah Karpov jilid II. Kenapa harus ada jilid II-nya? Ya.. untuk lebih menjelaskan fungsi Maryamah Karpov hingga menjadi judul buku dari tetralogi yang dahsyat ini. Kenapa harus Maryamah Karpov? Kenapa judulnya bukan mimpi-mimpi Lintang? Atau Tabok Si Bajak Laut? Atau Kembali Ke Belitong? (hehe ngawur ya?)
Akhirnya misteri itu terjawab sudah! Di blog pak Tanzil beliau memaparkan sebagai berikut :
“Untuk itu saya mencoba mengkonfirmasikan hal ini langsung pada Andrea Hirata. Dalam perbincangan telponnya, Andrea menegaskan bahwa Maryamah Karpov memang dibuat menjadi dua jilid. Jilid pertama yang sekarang telah terbit memang tak banyak membicarakan Maryamah Karpov karena di jilid ini Andrea bermaksud membangun karakter tokoh-tokoh yang kelak akan dimatangkan di jilid keduanya. Dan di jilid keduanyalah Maryamah Karpov akan banyak berperan. Namun sangat disayangkan, dengan tegas Andrea menyatakan bahwa hingga saat ini jilid 2 Maryamah Karpov tidak akan diterbitkan !. Andrea mengungkapkan bahwa ada berbagai pertimbangan yang menyebabkan ia terpaksa menolak untuk menerbitkan Maryamah Karpov jilid 2 dan memilih ‘menghilang’ sementara dari dunia kepenulisan. Pertimbangan apa? Daripada saya salah mengutip pernyataan Andrea yang disampaikan pada saya lewat telpon, biarlah Andrea atau Renjana Organizer sendiri yang akan menjelaskannya pada publik kelak karena pembaca Tetralogi Laskar Pelangi butuh penjelasan yang tuntas dari penulis mengenai tidak tuntasnya novel pamungkas ini”
Untuk membaca lebih lengkap silahkan datang ke blog beliau di sini
Apakah semua ini ada kaitannya dengan kasus yang dihadapi oleh Andrea Hirata? Tunggu aja, karena sepertinya konferensi pers tentang hal ini akan segera diadakan...
Saya sendiri menghabiskan waktu 5 jam nonstop dari ba’da Isya jam 7.30 malam sampai jam 2.30 dinihari (cuma jeda minum dan pipis) di malam pergantian tahun baru, saking penasarannya saya dengan akhir cerita dari novel ini. Cara bertutur Andrea Hirata membuat saya sangat sayang untuk melewatkan satu hurufpun. Dan setelah membaca novel ini saya tersadar ada yang kurang, iya betul ada yang kurang! Peran Maryamah Karpov-nya dimana?
Akhirnya banyak rumor yang berkembang tentang sosok Maryamah Karpov ini. Banyak yang berspekulasi bahwa akan ada lanjutan Maryamah Karpov jilid II. Kenapa harus ada jilid II-nya? Ya.. untuk lebih menjelaskan fungsi Maryamah Karpov hingga menjadi judul buku dari tetralogi yang dahsyat ini. Kenapa harus Maryamah Karpov? Kenapa judulnya bukan mimpi-mimpi Lintang? Atau Tabok Si Bajak Laut? Atau Kembali Ke Belitong? (hehe ngawur ya?)
Akhirnya misteri itu terjawab sudah! Di blog pak Tanzil beliau memaparkan sebagai berikut :
“Untuk itu saya mencoba mengkonfirmasikan hal ini langsung pada Andrea Hirata. Dalam perbincangan telponnya, Andrea menegaskan bahwa Maryamah Karpov memang dibuat menjadi dua jilid. Jilid pertama yang sekarang telah terbit memang tak banyak membicarakan Maryamah Karpov karena di jilid ini Andrea bermaksud membangun karakter tokoh-tokoh yang kelak akan dimatangkan di jilid keduanya. Dan di jilid keduanyalah Maryamah Karpov akan banyak berperan. Namun sangat disayangkan, dengan tegas Andrea menyatakan bahwa hingga saat ini jilid 2 Maryamah Karpov tidak akan diterbitkan !. Andrea mengungkapkan bahwa ada berbagai pertimbangan yang menyebabkan ia terpaksa menolak untuk menerbitkan Maryamah Karpov jilid 2 dan memilih ‘menghilang’ sementara dari dunia kepenulisan. Pertimbangan apa? Daripada saya salah mengutip pernyataan Andrea yang disampaikan pada saya lewat telpon, biarlah Andrea atau Renjana Organizer sendiri yang akan menjelaskannya pada publik kelak karena pembaca Tetralogi Laskar Pelangi butuh penjelasan yang tuntas dari penulis mengenai tidak tuntasnya novel pamungkas ini”
Untuk membaca lebih lengkap silahkan datang ke blog beliau di sini
Apakah semua ini ada kaitannya dengan kasus yang dihadapi oleh Andrea Hirata? Tunggu aja, karena sepertinya konferensi pers tentang hal ini akan segera diadakan...