Selama ini ada anggapan atau kabar yang beredar di masyarakat kalau ibu hamil suka minum es bisa bikin bayi yang dikandungnya jadi gemuk atau besar. Benarkah kabar tersebut?
"Es bikin bayi yang dikandung jadi gemuk itu tidak ada hubungannya," ujar dr Aria Wibawa, SpOG(K) dalam acara press conference 'Pentingnya 3 Pilar Pelayanan yaitu Kehamilan dan Persalinan Aman, Pencegah Disfungsi Dasar Panggul dan Penapisan Kelainan Kandungan untuk Kesehatan Perempuan Indonesia' di RSCM Kencana, Jakarta, Selasa (14/2/2012).
dr Aria menuturkan tapi biasanya es yang diminum ini tidak dikonsumsi sendiri, tapi dalam bentuk es teh manis, es teler, es campur atau sirup yang mengandung gula. Nah, gula ini yang bisa bikin bayi atau ibunya sekalipun bertambah besar.
Hal ini karena gula yang dikonsumsi ini termasuk dalam kategori karbohidrat simpleks (sederhana), padahal karbohidrat dan lemak jenis ini diketahui bisa menyebabkan tubuh menjadi gemuk.
"Padahal janin enggak butuh karbohidrat dalam jumlah banyak, tapi dia lebih banyak butuh protein serta asam amino. Jika ibu hamil ingin makan terus cobalah mengonsumsi makanan yang bisa 'menipu perut' seperti buah, kalau kurang 'nendang' bisa konsumsi agar," ujarnya.
dr Aria mengungkapkan salah satu hal penting yang bisa diperbaiki oleh ibu hamil adalah nutrisi, tapi sayangnya hal ini seringkali diabaikan. Ibu hamil tidak hanya cukup dengan makan seperti biasa, karena beberapa makanan yang ada di Jakarta tidak begitu baik.
"Bayi yang terbentuk adalah hasil dari apa yang dimakan oleh ibunya, karena itu enggak ada istilah suka atau tidak suka dengan makanan, tapi apakah mencukupi kebutuhan bayi atau tidak," ujar dokter yang lulus dari pendidikan kedokteran FKUI pada tahun 1994.
Masalah nutrisi yang bisa dialami oleh ibu hamil adalah underweight atau overweight serta undernutrition atau overnutrition. Misalnya ibu hamil yang mengalami kurang gizi baik secara sengaja atau tidak, maka perlu diberi karbohidrat untuk menaikkan berat badannya misalnya memberikan kalori sebelum tidur, tapi kalau sudah over ya jangan.