Dok, saya mau tanya, kenapa menstruasi saya tidak teratur? Pertama tanggal 20 April selama -/+ 5 hari, kemudian tanggal 5 Mei selama -/+ 7 hari, lalu tanggal 30 Mei selama -/+ 4 hari? Saya sudah ke dokter SPOG dan USG, kata dokter normal, dan diberi obat Kalnex 250 dan Maltofer. Mengapa bisa terjadi dok? Terimakasih.
Juliana (Perempuan Lajang, 36 Tahun), jgudiXXXX@yahoo.com
Tinggi Badan 155 Cm dan Berat Badan 47 Kg
Jawaban
Siklus menstruasi yang tidak teratur biasanya menunjukkan bahwa tidak terjadi ovulasi yaitu keluarnya sel telur dari indung telur. Pada keadaan normal, setelah menstruasi akan terjadi pembesaran bertahap satu folikel dalam indung telur.
Pada masa pembesaran folikel ini dihasilkan hormon estrogen yang mempengaruhi penebalan selaput lendir pada dinding rongga rahim. Pada pertengahan siklus menstruasi, folikel ini akan pecah dalam proses yang disebut ovulasi. Setelah sel telur keluar dari folikel tersebut, folikel ini akan menghasilkan hormon estrogen dan progesteron.
Hormon progesteron ini akan menyebabkan selaput lendir dalam rongga rahim menjadi sembab. Bila tidak terjadi kehamilan, produksi hormon progesteron ini akan terhenti dan menyebabkan terlepasnya keseluruhan selaput lendir rongga rahim yang disertai perdarahan. Perdarahan ini dikenal sebagai perdarahan menstruasi.
Bila tidak terjadi ovulasi, maka hormon progesteron tidak dihasilkan. Selaput lendir rongga rahim yang terus menebal di bawah pengaruh hormon estrogen menjadi rapuh. Akibatnya terjadi perdarahan berulang-ulang yang disebabkan oleh pelepasan sebagian selaput lendir rahim, bukan secara keseluruhan seperti bila telah dipengaruhi oleh hormon progesteron.
Pada keadaan ini seperti ini, siklus menstruasi bisa distabilkan dengan pemberian pil KB selama tiga bulan. Pada wanita yang ingin hamil, bisa diberikan obat penyubur untuk merangsang terjadinya ovulasi.
DR. Med. Dr. Calvin Tjong, SpOG
Juliana (Perempuan Lajang, 36 Tahun), jgudiXXXX@yahoo.com
Tinggi Badan 155 Cm dan Berat Badan 47 Kg
Jawaban
Siklus menstruasi yang tidak teratur biasanya menunjukkan bahwa tidak terjadi ovulasi yaitu keluarnya sel telur dari indung telur. Pada keadaan normal, setelah menstruasi akan terjadi pembesaran bertahap satu folikel dalam indung telur.
Pada masa pembesaran folikel ini dihasilkan hormon estrogen yang mempengaruhi penebalan selaput lendir pada dinding rongga rahim. Pada pertengahan siklus menstruasi, folikel ini akan pecah dalam proses yang disebut ovulasi. Setelah sel telur keluar dari folikel tersebut, folikel ini akan menghasilkan hormon estrogen dan progesteron.
Hormon progesteron ini akan menyebabkan selaput lendir dalam rongga rahim menjadi sembab. Bila tidak terjadi kehamilan, produksi hormon progesteron ini akan terhenti dan menyebabkan terlepasnya keseluruhan selaput lendir rongga rahim yang disertai perdarahan. Perdarahan ini dikenal sebagai perdarahan menstruasi.
Bila tidak terjadi ovulasi, maka hormon progesteron tidak dihasilkan. Selaput lendir rongga rahim yang terus menebal di bawah pengaruh hormon estrogen menjadi rapuh. Akibatnya terjadi perdarahan berulang-ulang yang disebabkan oleh pelepasan sebagian selaput lendir rahim, bukan secara keseluruhan seperti bila telah dipengaruhi oleh hormon progesteron.
Pada keadaan ini seperti ini, siklus menstruasi bisa distabilkan dengan pemberian pil KB selama tiga bulan. Pada wanita yang ingin hamil, bisa diberikan obat penyubur untuk merangsang terjadinya ovulasi.
DR. Med. Dr. Calvin Tjong, SpOG