Dok, setiap saya berhubungan intim dengan suami, tak lama kemudian ada keluar seperti keputihan dan bergumpal gitu. Yang mau saya tanyakan apakah itu gejala dari suatu penyakit kelamin atau disebut juga seperti penyakit kanker serviks?
Lusi (Perempuan Menikah, 25 Tahun), luzy_XXX@yahoo.co.id
Tinggi Badan 157 Cm dan Berat Badan 50 Kg
Jawaban
Keputihan yang timbul pada seorang perempuan tidak selalu disebabkan oleh penyakit menular seksual atau lazim oleh awam disebut penyakit kelamin. Meskipun kemungkinan penyakit menular seksual tidak boleh diabaikan saat berhadapan dengan kasus keputihan.
Keputihan ditandai dengan bertambahnya cairan vagina dibandingkan dengan saat normal, juga disertai peningkatan konsistensi (misalnya menjadi lebih kental menyerupai ingus), menjadi lebih berbau (amis, asam, busuk). Dapat disertai buih dan bercak darah. Rasa gatal dijumpai pada sebagian kasus. Dapat pula disertai rasa nyeri saat melakukan kontak seksual.
Peningkatan jumlah cairan tanpa gejala patologis lain dapat dijumpai pada situasi normal, misalnya saat rangsangan menjelang hubungan seksual, untuk persiapan penetrasi dan pada masa subur.
Penyebab keputihan antara lain infeksi (bakteri, virus, jamur, parasit), alergi (misalnya terhadap karet kondom), stres, benda asing (misalnya penggunaan spiral KB). Jadi untuk mendapatkan penanganan secara tepat tentu diperlukan penegakan diagnosis yang benar.
Keputihan yang disebabkan oleh infeksi biasanya merupakan penyakit menular seksual. Pengecualian pada infeksi jamur, karena dapat pula disebabkan oleh peningkatan jumlah jamur yang secara normal memang dijumpai pada area kelamin perempuan, yang dapat dipicu oleh stres, perubahan hormonal ataupun penyakit tertentu misalnya kencing manis.
Pada keputihan oleh jamur, biasanya cairan lebih bergumpal, dan sering disertai rasa gatal yang mengganggu. Sedangkan kanker serviks, biasanya terjadi perdarahan melalui vagina, baik terjadi spontan, maupun dipicu oleh kontak seksual. Pemeriksaan pap smear sangat dianjurkan bagi perempuan yang telah melakukan kontak seksual sebagai upaya deteksi dini.
dr. Susie Rendra, SpKK
Lusi (Perempuan Menikah, 25 Tahun), luzy_XXX@yahoo.co.id
Tinggi Badan 157 Cm dan Berat Badan 50 Kg
Jawaban
Keputihan yang timbul pada seorang perempuan tidak selalu disebabkan oleh penyakit menular seksual atau lazim oleh awam disebut penyakit kelamin. Meskipun kemungkinan penyakit menular seksual tidak boleh diabaikan saat berhadapan dengan kasus keputihan.
Keputihan ditandai dengan bertambahnya cairan vagina dibandingkan dengan saat normal, juga disertai peningkatan konsistensi (misalnya menjadi lebih kental menyerupai ingus), menjadi lebih berbau (amis, asam, busuk). Dapat disertai buih dan bercak darah. Rasa gatal dijumpai pada sebagian kasus. Dapat pula disertai rasa nyeri saat melakukan kontak seksual.
Peningkatan jumlah cairan tanpa gejala patologis lain dapat dijumpai pada situasi normal, misalnya saat rangsangan menjelang hubungan seksual, untuk persiapan penetrasi dan pada masa subur.
Penyebab keputihan antara lain infeksi (bakteri, virus, jamur, parasit), alergi (misalnya terhadap karet kondom), stres, benda asing (misalnya penggunaan spiral KB). Jadi untuk mendapatkan penanganan secara tepat tentu diperlukan penegakan diagnosis yang benar.
Keputihan yang disebabkan oleh infeksi biasanya merupakan penyakit menular seksual. Pengecualian pada infeksi jamur, karena dapat pula disebabkan oleh peningkatan jumlah jamur yang secara normal memang dijumpai pada area kelamin perempuan, yang dapat dipicu oleh stres, perubahan hormonal ataupun penyakit tertentu misalnya kencing manis.
Pada keputihan oleh jamur, biasanya cairan lebih bergumpal, dan sering disertai rasa gatal yang mengganggu. Sedangkan kanker serviks, biasanya terjadi perdarahan melalui vagina, baik terjadi spontan, maupun dipicu oleh kontak seksual. Pemeriksaan pap smear sangat dianjurkan bagi perempuan yang telah melakukan kontak seksual sebagai upaya deteksi dini.
dr. Susie Rendra, SpKK