Saat berobat ke dokter, pada kasus-kasus tertentu pasien diminta untuk melakukan foto sinar X seperti rontgen untuk gambaran kondisi tubuh yang lebih jelas. Paparan sinar X dalam jumlah tertentu memberikan efek ke tubuh. Tapi ada tips meminimalkan paparan sinar X saat berobat.
Sinar-X seringkali digunakan untuk pemeriksaan penunjang dalam dunia medis. Sinar-X sering digunakan untuk menghasilkan gambaran 2 dimensi dari jaringan keras tubuh (tulang dan gigi) yang diperlukan untuk pemeriksaan.
Sampai sekarang masih diperdebatkan mengenai fungsi dan kerugiannya. Namun, meskipun demikian sampai saat ini sinar-X masih sangat sering digunakan dalam dunia medis.
Mengenai keamanan penggunaan sinar-X, seperti dikutip dari Epharmapedia dan Environmental Health & Safety Center Radiation Safety Division NC State University Rabu (27/7/2011) dikenal istilah ALARA.
ALARA (As Low As Reasonably Achievable) merupakan prinsip keselamatan radiasi dengan meminimalkan dosis radiasi dan pelepasan bahan radioaktif dengan menggunakan semua metode yang wajar.
Terdapat 3 prinsip untuk memenuhi dosis sinar-X sesuai ALARA, yaitu:
1. Waktu
Meminimalkan waktu paparan langsung untuk mengurangi dosis radiasi.
2. Jarak
Membuat jarak dua kali lipat antara tubuh dengan sumber radiasi akan mengurangi paparan radiasi.
3. Penggunaan perisai pelindung
Penggunaan perisai pelindung yang mengandung bahan penyerap seperti kaca untuk partikel beta merupakan cara yang efektif untuk mengurangi paparan radiasi.
Sedangkan US Food and Drug Administration (FDA) membuat pedoman untuk meminimalkan paparan radiasi yang tidak perlu dari sinar-X:
- Mempertimbangkan keperluan penggunaan sinar-X
- Jangan menolak penggunaan sinar-X jika secara medis memang diperlukan.
- Menolak pengguaan sinar-X jika secara medis memang tidak terlalu diperlukan
- Untuk wanita hamil, hindari atau tunda penggunaan sinar-X
- Menggunakan perisai pelindung selama dilakukan prosedur penggunaan sinar-X
- Mempertimbangkan penggunaan sinar-X yang memungkinkan paparan radiasi lebih rendah
- Simpanlah hasil pemeriksaan sinar-X (foto rontgen) untuk mengetahui seberapa sering telah terpapar sinar-X, dan dapat juga berguna bagi dokter untuk memantau perkembangan suatu penyakit atau kelainan.
Source: detik health
blog editor: dr. wahyu triasmara