Pastikan Anda mengganti setiap nutrisi yang hilang dengan mengonsumsi makanan yang kaya nutrisi-nutrisi berikut sebab stres dinyatakan bisa mengikis vitamin-vitamin dan mineral esensial dari tubuh. Anda bisa melawan efek tersebut dengan menerapkan pola diet sehat.
Kelompok B-kompleks. Penelitian menunjukkan bahwa kadar vitamin B esensial (seperti B1, B3, B6, B9, dan B12) rendah, bisa memicu perburukan mood dan perasaan yang terkait dengan kecemasan dan depresi. Menambah nutrisi vitamin B ke dalam diet secara langsung mempengaruhi neurotransmitter penting di otak seperti serotonin, norepinephrine dan dopamine.
Selain itu, bukti juga menunjukkan bahwa vitamin B berperan penting dalam menyeimbangkan dan mencerna zat kimia yang bersifat meracuni saraf, yang telah dikaitkan dengan kecemasan dan depresi. Vitamin B turut menentukan respon Anda terhadap tekanan. Vitamin ini sangat penting dalam menjaga fungsi sistem saraf. Vitamin B juga membantu mempertahankan kesehatan sistem pencernaan dan membantu melepaskan energi dari sel-sel Anda. Hal ini sangat penting karena tubuh memerlukan lebih banyak energi saat stres.
Vitamin B tidak bisa disimpan di dalam tubuh untuk jangka waktu lama. Jadi, persediaan vitamin B Anda perlu diisi setiap hari. Anda bisa mendapatkan deretan vitamin B esensial ini dari makanan seperti beras merah, gandum utuh, produk susu, kacang polong, hati, sayuran hijau, makanan laut, daging rendah lemak, telur, kacang-kacangan, biji-bijian dan buah kering.
Vitamin C. Sebuah studi dari Amerika Serikat, seperti dikutip situs womenfitness.com, menemukan bahwa vitamin C dosis tinggi secara aktif mengurangi kadar hormon stres dalam darah. Sama seperti vitamin B-kompleks, vitamin C juga tidak bisa disimpan dalam tubuh. Karena itu, banyak pakar meyakini bahwa orang yang stres memerlukan asupan vitamin C lebih banyak. Vitamin C juga membantu mempertahankan sistem kekebalan tubuh yang melemah selama stres.
Anda bisa mendapatkan vitamin C dari makanan seperti buah sitrus (jeruk, lemon, limau, grapefruit) serta buah berry seperti blueberi, stroberi. Selain itu, Anda juga bisa menambah asupan vitamin C dengan mengonsumsi blewah, kiwi, brokoli, kol, kentang, cabai dan tomat.
Magnesium. Saat stres, tubuh akan mengeluarkan magnesium dalam jumlah besar. Selain itu, kekurangan mineral satu ini akan mengaktifkan respon stres. Kekurangan magnesium memicu ketegangan otot dan kram. Otot memerlukan magnesium agar bisa rileks. Magnesium merupakan kunci untuk mengontrol dan meredakan stres. Anda bisa mendapatkan magnesium dari sereal whole grain, kacang-kacangan, biji wijen, dan sayuran hijau.
Kalsium diperlukan agar saraf dan otot berfungsi dengan baik. Sama seperti magnesium, mineral satu ini juga diperlukan dalam jumlah besar saat Anda mengalami stres. Anda bisa mendapatkan kalsium dari susu skim, yogurt dan keju rendah lemak, kacang polong, dan sayuran hijau.
Selain itu, bukti juga menunjukkan bahwa vitamin B berperan penting dalam menyeimbangkan dan mencerna zat kimia yang bersifat meracuni saraf, yang telah dikaitkan dengan kecemasan dan depresi. Vitamin B turut menentukan respon Anda terhadap tekanan. Vitamin ini sangat penting dalam menjaga fungsi sistem saraf. Vitamin B juga membantu mempertahankan kesehatan sistem pencernaan dan membantu melepaskan energi dari sel-sel Anda. Hal ini sangat penting karena tubuh memerlukan lebih banyak energi saat stres.
Vitamin B tidak bisa disimpan di dalam tubuh untuk jangka waktu lama. Jadi, persediaan vitamin B Anda perlu diisi setiap hari. Anda bisa mendapatkan deretan vitamin B esensial ini dari makanan seperti beras merah, gandum utuh, produk susu, kacang polong, hati, sayuran hijau, makanan laut, daging rendah lemak, telur, kacang-kacangan, biji-bijian dan buah kering.
Vitamin C. Sebuah studi dari Amerika Serikat, seperti dikutip situs womenfitness.com, menemukan bahwa vitamin C dosis tinggi secara aktif mengurangi kadar hormon stres dalam darah. Sama seperti vitamin B-kompleks, vitamin C juga tidak bisa disimpan dalam tubuh. Karena itu, banyak pakar meyakini bahwa orang yang stres memerlukan asupan vitamin C lebih banyak. Vitamin C juga membantu mempertahankan sistem kekebalan tubuh yang melemah selama stres.
Anda bisa mendapatkan vitamin C dari makanan seperti buah sitrus (jeruk, lemon, limau, grapefruit) serta buah berry seperti blueberi, stroberi. Selain itu, Anda juga bisa menambah asupan vitamin C dengan mengonsumsi blewah, kiwi, brokoli, kol, kentang, cabai dan tomat.
Magnesium. Saat stres, tubuh akan mengeluarkan magnesium dalam jumlah besar. Selain itu, kekurangan mineral satu ini akan mengaktifkan respon stres. Kekurangan magnesium memicu ketegangan otot dan kram. Otot memerlukan magnesium agar bisa rileks. Magnesium merupakan kunci untuk mengontrol dan meredakan stres. Anda bisa mendapatkan magnesium dari sereal whole grain, kacang-kacangan, biji wijen, dan sayuran hijau.
Kalsium diperlukan agar saraf dan otot berfungsi dengan baik. Sama seperti magnesium, mineral satu ini juga diperlukan dalam jumlah besar saat Anda mengalami stres. Anda bisa mendapatkan kalsium dari susu skim, yogurt dan keju rendah lemak, kacang polong, dan sayuran hijau.
Seng. Penderita stres umumnya memiliki kadar seng rendah. Mineral satu ini sangat penting untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh dan melawan infeksi. Anda bisa mendapatkannya dari kerang, daging merah, kacang-kacangan, biji bunga matahari, kuning telur, produk susu dan gandum.
- Tembaga. Mineral ini berfungsi melindungi sistem kekebalan tubuh.
- Kalium, yang berfungsi membantu agar sistem saraf berfungsi dengan benar.
- Kromium, yang membantu mengontrol kadar kolesterol darah dan melindungi jantung dan sirkulasi darah.
- Besi, yang penting dalam pembentukan hemoglobin dalam sel-sel darah merah.
- Selenium, yang berfungsi melindungi sistem imun dan membantu memproduksi dan mengatur berbagai jenis hormon (termasuk hormon tiroid).
source: waspada online
blog editor: dr. wahyu triasmara