Dalam perawatan periodontal seperti kontrol plak, dalam salah satu metodenya adalah pemberian bahan anti mikroba. Pada artikel kali ini, kita akan coba membahasnya.
Tujuan pemberian bahan AM pada periodontal :
1.Bekerja spesifik terhadap bakteri patogen periodontal
2.Tidak menimbulkan reaksi alergis atau toxis
3.Aktivitasnya dalam mulut atau jaringan dapat bertahan untuk waktu yang cukup lama
4.Tidak secara umum digunakan untuk pennyakit-penyakit lain
5.Harganya tidak mahal
Bahan antibiotik berkaitan dengan perawatan saku periodontal:
Sebagai penunjang perawatan non bedah mematikan bakteri yang tidak dihilangkan pada skeling dan RP serta kuretase (bakteri yang masuk ke jaringan periodontal tahap lanjut atau pada juvenile periodontal localized atau pada akar yang sulit untuk dicapai).
Mempertinggi keberhasilan prosedur new attachment dan bone regenerating.
Antibiotik yang dianjurkan : tetra, mino dan mitronidazole dosis :
1.Tetra siklin 250 mg,4 x sehari untuk 14 hari
2.minosiklin 200 mg /hari , untuk 1 minggu
3.metronidazole 250 mg/hari,4 x sehari untuk 2 minggu.
Fluor memberi efek bakterisidal terhadap terhadap bakteri plak. Stannous fluorida memberikan efek bakterisidal lebih baik dari NaF atau fosfat fluorida. Irigasi poket periodontal dengan stannous fluorida 1,64% efektif untuk mengurangi skor bleeding index dan memperlambat rekolonisasi daerah saku oleh spirochaeta dan bakteri motil
Penggunaan AB secara sistemik
Tetrasiklin :
Mengurangi plak dan keradangan gingiva pada anjing dan tikus
Pada manusia bila diberikan setelah skeling dan root planning dapat meningkatkan penyembuhan tetapi tidak terlalu memperlihatkan hasil pada perlekatan gingiva.
Pada binatang secara kontinu selama 2 tahun memberikan efek yang memberikan resorbsi tulang alv.
Beberapa penelitian memperlihatkan meningkat frekuensi MO terhadap tetra dan AB lain.
Minosiklin
Berkurangnya jumlah bakteri secara total dan hilangnya spirochaeta (perio) setelah penggunaan lebih dari 2 bulan .
Di Amerika sekarang sangat populer penggunaan tetra pada berbagai bentuk (sistemik)
Metronidazole
Sangat berhasil pada terapi ANUG
Pada manusia & binatang (penetian expresi mental) efektif untuk terapi gingivitis dan periodontitis.
Chlerhexidine
Irigasi subgingiva setiap hari dengan chlerhexidine setelah skeling dan root planning berkurang setelah 2 bulan
Terhambatnya pembentukan plak.
Tujuan pemberian bahan AM pada periodontal :
- Perawatan komplikasi sistemik ANUG dan abses period. Akut .
- Sebagai AB pelindung pada penderita dengan masalah medis untuk mencegah komplikasi sistemik, misalnya SBE, leukimia, Agranulositosis dan penderita cangkok ginjal.
- Sebagai obat kumur pada kontrol plak dan pencegahan gingivitis
- Sebagai pelindung dalam perawatan poket periodontal.
1.Bekerja spesifik terhadap bakteri patogen periodontal
2.Tidak menimbulkan reaksi alergis atau toxis
3.Aktivitasnya dalam mulut atau jaringan dapat bertahan untuk waktu yang cukup lama
4.Tidak secara umum digunakan untuk pennyakit-penyakit lain
5.Harganya tidak mahal
Bahan antibiotik berkaitan dengan perawatan saku periodontal:
Sebagai penunjang perawatan non bedah mematikan bakteri yang tidak dihilangkan pada skeling dan RP serta kuretase (bakteri yang masuk ke jaringan periodontal tahap lanjut atau pada juvenile periodontal localized atau pada akar yang sulit untuk dicapai).
Mempertinggi keberhasilan prosedur new attachment dan bone regenerating.
Antibiotik yang dianjurkan : tetra, mino dan mitronidazole dosis :
1.Tetra siklin 250 mg,4 x sehari untuk 14 hari
2.minosiklin 200 mg /hari , untuk 1 minggu
3.metronidazole 250 mg/hari,4 x sehari untuk 2 minggu.
Fluor memberi efek bakterisidal terhadap terhadap bakteri plak. Stannous fluorida memberikan efek bakterisidal lebih baik dari NaF atau fosfat fluorida. Irigasi poket periodontal dengan stannous fluorida 1,64% efektif untuk mengurangi skor bleeding index dan memperlambat rekolonisasi daerah saku oleh spirochaeta dan bakteri motil
Penggunaan AB secara sistemik
Tetrasiklin :
Mengurangi plak dan keradangan gingiva pada anjing dan tikus
Pada manusia bila diberikan setelah skeling dan root planning dapat meningkatkan penyembuhan tetapi tidak terlalu memperlihatkan hasil pada perlekatan gingiva.
Pada binatang secara kontinu selama 2 tahun memberikan efek yang memberikan resorbsi tulang alv.
Beberapa penelitian memperlihatkan meningkat frekuensi MO terhadap tetra dan AB lain.
Minosiklin
Berkurangnya jumlah bakteri secara total dan hilangnya spirochaeta (perio) setelah penggunaan lebih dari 2 bulan .
Di Amerika sekarang sangat populer penggunaan tetra pada berbagai bentuk (sistemik)
Metronidazole
Sangat berhasil pada terapi ANUG
Pada manusia & binatang (penetian expresi mental) efektif untuk terapi gingivitis dan periodontitis.
Chlerhexidine
Irigasi subgingiva setiap hari dengan chlerhexidine setelah skeling dan root planning berkurang setelah 2 bulan
Terhambatnya pembentukan plak.