Bleaching atau pemutihan gigi boleh dilakukan asal dibawah pengawasan dokter gigi. Banyak orang yang melakukan bleaching gigi karena terpengaruh oleh iklan pasta gigi. Salah satu persangkaan yang agak keliru dari harapan seorang pasien terhadap mekanisme bleaching gigi adalah gigi yang di bleaching tidak akan putih seperti putihnya kertas tulis. Tapi, putihnya akan menyerupai warna tulang, jadi berwarna agak kekuningan.
Metode pemutihan gigi yang ada cukup aman apabila dilakukan sesuai prosedur dan di bawah pengawasan dokter gigi. Beberapa efek samping yang mungkin terjadi adalah:
- Terjadinya resorpsi ( pengikisan ) akar gigi di bagian luar. Hal ini terjadi pada pemutihan gigi non vital (gigi sudah mati), apabila bahan pemutih gigi merembes ke arah gusi atau ujung akar. Oleh karena itu diperlukan seal (lapisan) yang baik dan pemeriksaan keadaan gigi yang cermat.
- Gigi akan menjadi lebih sensitif. Hal ini bisa terjadi selama atau sesudah proses pemutihan berlangsung. Harus diketahui sebelumnya apakah ada riwayat hipersensitifitas. Keadaan ini bisa diatasi dengan aplikasi bahan desensitasi (anti sensitif) seperti fluoride, memodifikasi waktu dan frekwensi perawatan atau dengan menghentikan perawatan.
- Gusi menjadi nyeri. Hal ini mungkin terjadi bila ada bahan yang merembes sehingga mengenai gusi.
- Permukaan gigi menjadi kasar sehingga harus menghindari makanan, minuman dan rokok yang bisa mewarnai gigi.