Kalau sebelumnya kita sudah membahas tentang gigi impaksi. Maka pada artikel ini, saya akan membahas sedikit tentang apa itu odontektomi? Yang jelas, odontektomi merupakan jalan utama tapi bukan yang pertama untuk mengatasi keluhan gigi impaksi.
Defenisi :
Odontectomy adalah pengeluaran gigi yang dalam keadaan tidak dapat bertumbuh atau bertumbuh sebagian (impaksi) dimana gigi tersebut tidak dapat dikeluarkan dengan cara pencabutan tang biasa melainkan dengan cara pembukaan jaringan ( keras / lunak ) yang menutupi jalan keluar gigi tersebut.
Tujuannya adalah untuk Membawa gigi impaksi keposisinya yg normal dalam lengkung rahang sehingga dapat erupsi dan akar gigi tersebut dapat berfungsi sebagai alat kunyah yang baik
Indikasi :
Kontra indikasi :
Instruksi pasien setelah pembedahan :
Tindakan yang sebaiknya dilakukan :
Yang harus dihindari :
Odontectomy adalah pengeluaran gigi yang dalam keadaan tidak dapat bertumbuh atau bertumbuh sebagian (impaksi) dimana gigi tersebut tidak dapat dikeluarkan dengan cara pencabutan tang biasa melainkan dengan cara pembukaan jaringan ( keras / lunak ) yang menutupi jalan keluar gigi tersebut.
Tujuannya adalah untuk Membawa gigi impaksi keposisinya yg normal dalam lengkung rahang sehingga dapat erupsi dan akar gigi tersebut dapat berfungsi sebagai alat kunyah yang baik
Indikasi :
- Adanya keadaan patologis (berpenyakit/odontogenik)
- Pencegahan terjadinya erupsi yg lambat dan abnormal (pericoronitis)
- Mulai terbentuknya kista
- Apabila kemungkinan tumbuh normal sulit terjadi
- Sesudah akar gigi terbentuk 1/3 – 2/3 bagian dan sebelum pasien mencapai usia 18 thn (periode emas)
- Penyimpangan panjang lengkung rahang dan untuk membantu mempertahankan stabilitas hasil perawatan ortodonsi.
- Untuk kepentingan prostetik atau restoratif
- Apabila M2 didekatnya dicabut dan kemungkinan erupsi normal atau berfungsinya M3 impaksi sangat kecil
Kontra indikasi :
- Apabila pasien tidak menghendaki giginya dicabut (resiko tanggung sendiri)
- Apabila tulang yang menutupinya sangat termineralisasi dan padat, yaitu pasien berusia lebih dari 26 thn
- Apabila kemampuan pasien untuk menghadapi tindakan pembedahan terganggu oleh kondisi fisik atau mental tertentu
- Jika kemungkinan besar akan terjadi kerusakan pada struktur yang penting disekitarnya atau kerusakan tulang pendukung yang luas misalnya; rasio resiko/manfaat tidak menguntungkan.
Instruksi pasien setelah pembedahan :
- Setelah anda dioperasi, proses penyembuhan tergantung anda. Kondisi yang biasa terjadi ;
- rasa sakit, minum analgetik sesudah makan
- perdarahan pada 24 jam pertama sesudah operasi, lakukan penekanan dengan kain kasa
- pembengkakan puncaknya 24 jam pertama sesudah operasi sampai dengan 1 minggu, kompres air dingin
Tindakan yang sebaiknya dilakukan :
- Gunakan obat sesuai resep
- Tempatkan kasa diatas daerah pencabutan bukan didalam bekas tempat gigi
- Lakukan pengompresan es pada wajah untuk mengurangi pembengkakan selang 30 menit kompres dan 30 menit kemudian lepas.
- Tidurlah dengan kepala agak dinaikkan/ditinggikan sehingga hal ini dapat mengurangi/mengontrol pembengkakan
- Lakukan sikat gigi seperti biasa, gunakan obat kumur 24 jam 1
- Makan dan minum yang lunak-lunak
- Istirahat yang cukup akan menghasilkan waktu penyembuhan yang lebih cepat
Yang harus dihindari :
- Hindari makanan yang keras dan kasar
- Jangan mengisap-isap daerah bekas operasi
- Jangan meludah-ludah
- Jangan mengunyah permen karet/merokok
- Hindari daerah operasi dari rangsang panas
- Jangan kerja berat pada 48 jam 1
- Jangan minum alkohol
- Jangan mengemudi kendaraan pada waktu menggunakan obat analgetik