Sebagian besar pasien pastilah mempunyai keinginan besar untuk mempertanyakan kepastian kesembuhan dari perawatan yang dilakukan oleh dokter gigi.
Jaminan pasti sembuh tidaklah mungkin anda temukan dalam bidang dunia kedokteran dan kedokteran gigi. Bahkan bisa dikatakan mustahil bin mustahal! Ilmu kedokteran/kedokteran gigi tidak bisa menjanjikan kepastian, yang mereka bisa janjikan hanyalah proses.
Jadi ada 5 hasil yang harus diterima setelah berobat.
Meskipun bidang kedokteran gigi tidak se-luas bidang kedokteran secara umum, namun karena bagian integral dari konsep medis, tetap saja kemungkinan dari 5 hal tersebut di atas ada.
Merawat gigi akan bisa menimbulkan banyak keluhan. Dan harus diakui bahwa ada kemungkinan salah diagnosa, salah memilih bahan, kurang lengkap dalam prosedur. Tetapi tak jarang masalah tambahan yang terjadi dikarenakan pasien sendiri yang tidak mematuhi aturan yang diberikan, misalnya disuruh datang dua kali, hanya sekali datang. Yang paling repot jikalau dokter gigi sudah berbusa-busa menjelaskan resiko sebuah prosedur perawatan, pasien lantas berkeras dengan pilihannya itu tanpa menghiraukan imbauan dokter. Dan setelah di kemudian hari ada masalah, malah dokter giginya yang disalahkan.
Harus juga diakui, bahwa potensi terjadi malpraktek yang dilakukan oleh dokter bisa terjadi. Tapi yang perlu diingat, bahwa dunia kedokteran merupakan dunia yang penuh dengan resiko. Sehingga jikalau terjadi permasalahan, jangan lantas tanpa tedeng aling-aling menyalahkan dokternya. Karena siapa tahu dokternya sudah melakukan prosedur yang harus dia lakukan. Tetapi apa mau dikata, yang terjadi memang sudah tidak sesuai yang diharapkan. Malpraktek terjadi, jikalau tenaga kesehatan melangkahi satu tahap dari prosedur yang harus dilakukan. Mengenai malpraktek, insyaAllah akan saya tulis dibagian tersendiri.
Jadi ada 5 hasil yang harus diterima setelah berobat.
- Sembuh
- Sembuh dengan efek tambahan
- Sembuh dengan gejala sisa
- Tidak Sembuh
- Meninggal.
Meskipun bidang kedokteran gigi tidak se-luas bidang kedokteran secara umum, namun karena bagian integral dari konsep medis, tetap saja kemungkinan dari 5 hal tersebut di atas ada.
Merawat gigi akan bisa menimbulkan banyak keluhan. Dan harus diakui bahwa ada kemungkinan salah diagnosa, salah memilih bahan, kurang lengkap dalam prosedur. Tetapi tak jarang masalah tambahan yang terjadi dikarenakan pasien sendiri yang tidak mematuhi aturan yang diberikan, misalnya disuruh datang dua kali, hanya sekali datang. Yang paling repot jikalau dokter gigi sudah berbusa-busa menjelaskan resiko sebuah prosedur perawatan, pasien lantas berkeras dengan pilihannya itu tanpa menghiraukan imbauan dokter. Dan setelah di kemudian hari ada masalah, malah dokter giginya yang disalahkan.
Harus juga diakui, bahwa potensi terjadi malpraktek yang dilakukan oleh dokter bisa terjadi. Tapi yang perlu diingat, bahwa dunia kedokteran merupakan dunia yang penuh dengan resiko. Sehingga jikalau terjadi permasalahan, jangan lantas tanpa tedeng aling-aling menyalahkan dokternya. Karena siapa tahu dokternya sudah melakukan prosedur yang harus dia lakukan. Tetapi apa mau dikata, yang terjadi memang sudah tidak sesuai yang diharapkan. Malpraktek terjadi, jikalau tenaga kesehatan melangkahi satu tahap dari prosedur yang harus dilakukan. Mengenai malpraktek, insyaAllah akan saya tulis dibagian tersendiri.