Tidak sedikit konsumen kesehatan maupun dokter yang masih menganggap bahwa
antibiotik itu “obat dewa” alias “magic savers”. Konsep keliru ini segeralah tanggalkan. Hampir semua kondisi kesehatan diterapi dengan antibiotik termasuk infeksi virus seperti flu. Padahal, antibiotik “impoten” terhadap virus. Celakanya, justru anak-anak sangat sering memperoleh antibiotik. Hal ini sangat memprihatinkan, karena cepat atau
lambat, kita akan “terpental” kembali ke era kegelapan, era pra antibiotik
Banyak sekali bakteri di dalam tubuh kita. Bahkan, salah satu
kandungan di ASI adalah bakteri. Alam semesta pun penuh dengan bakteri.
Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas bakteri – tidak “jahat”, bahkan
menguntungkan. Kita dan tubuh kita justru membutuhkan bakteri ini, mereka
membantu kesehatan kita.
Berdasarkan sifat fisiknya di laboratorium, secara garis besar bakteri
dapat digolongkan sebagai bakteri Gram positif dan bakteri Gram negatif.
Virus. Virus jauh lebih kecil daripada bakteri. Mereka berkembangbiak
dengan mempergunakan sel tubuh kita. Oleh karena itu, diluar tubuh kita,
virus tidak berkembang biak. Virus tidak dapat dibunuh oleh obat,
antibiotik samasekali tidak bekerja terhadap virus. Virus hanya bisa
dibasmi oleh sistem imun atau daya tahan tubuh kita.
Di dalam tubuh kita ditemukan banyak bakteri terutama di saluran cerna
(mulai dari mulut sampai usus dan anus). Usus kita dipenuhi oleh kurang
lebih 500 jenis bakteri dan berat bakteri di usus orang dewasa normal bisa
mencapai 1.5 kg. Hal ini menunjukkan bahwa bakteri memegang peran penting
dalam sistem pencernaan kita. Apa gunanya usus kita dipenuhi bakteri?
1. Bakteri mengubah apa yang kita makan menjadi nutrisi yang
dibutuhkan tubuh
2. Memproduksi vitamin B & vitamin K,
3. Memperbaiki sel dinding usus yang tua dan sudah rusak
4. Merangsang gerak usus (peristaltis) sehingga kitatidak mudah
mengalami konstipasi
5. Menghambat berkembang biaknya bakteri jahat dan secara tidak
langsung, mencegah tubuh kita agar tidak terinfeksi bakteri jahat.
Nah, antibiotik yang kita makan, otomatis akan membunuh bakteri “baik”
tersebut.
Antibiotik merupakan salah satu obat terpenting yang pernah diciptakan manusia. Mengapa? Antibiotik membantu kita berperang melawan infeksi kuman/bakteri, oleh karena itu, antibiotik bisa menjadi penyelamat jiwa. Namun dengan berjalannya waktu, keampuhan antibiotik semakin memudar. Apa yang telah terjadi dengan antibiotik? Ternyata, penggunaan antibiotik yang membabi buta menyebabkan antibiotik kehilangan pamornya sebagai obat istimewa”. Saat ini, di seluruh belahan dunia, sebagian besar kuman penyebab infeksi serius sudah resisten (kebal) terhadap antibiotik. Kuman yang resisten ini disebut sebagai “superbugs”. Besarnya permasalahan yang ditimbulkan oleh “superbugs” ini merupakan keprihatinan seluruh dunia.
Pada tahum 1995, berdasarkan penelitian bakteri resisten antibiotik, The American Medical Association (AMA mengeluarkan pernyataan yang keras. “The global increase in resistance to antimicrobial drugs, including the emergence of bacterial strains that are resistant to all available antibacterial agents, has created a public health problem of
potentially crisis proportions”. Bakteri resisten antibiotik memang telah menimbulkan masalah kesehatan yang sangat serius di komunitas. Penggunaan antibiotik yang tidak rasional bukan hanya “merugikan” individu yang bersangkutan (pasien yang memperoleh terapi antibiotik), melainkan juga merugikan lingkungan sekitarnya. Bila anggota masyarakat di suatu lingkungan mengkonsumsi antibiotik secara berlebihan (tidak rasional) maka lingkungan tersebut potensial terinfeksi oleh kuman yang sudah resisten antibiotik.
SUMBER : MILIS SEHAT
by Dr. Purnamawati SpAK MMPed