Sebagaimana evolusi menuju hasil modalitas pembedahan yang kurang menyerang, diseksi dari leher NO (tahapan diseksi leher atau pemilihan diseksi leher) menjadi meningkat secara terbatas. Teknik node pengawal, yang dipopulerkan pertama kali untuk melanoma, telah diinvestigasi penggunaannya pada kanker kepala dan leher. Secara teoritis, mengizinkan adanya identifikasi dan penghilangan node limfa barisan pertama (“node pengawal”) yang akan menerima metastasis dari bagian yang menularkan. Tekniknya meliputi injeksi area disekitar bagian utama dengan bahan radioaktif berlabel, koloid 99mTc-sulfur. Berat molekul yang bermacam-macam dapat dipilih bergantung pada waktu transit yang diinginkan. Sebuah radiograf kemudian diambil untuk diidentifikasi dan menempatkan node pengawal. Pasien kemudian dibawa ke ruang operasi dimana ahli bedah dapat menginjeksikan dye biru isosulfan disekitar bagian tumor utama. Dye ini akan mengalir menuju node pengawal dan menjadikannya berwarna biru, membantu ahli bedah dalam pengidentifikasian selama pembedahan
Gambar 33-23 Biopsi node pengawal. Catatan bagian yang gelap merupakan node pengawal.
Ahli bedah juga akan menggunakan alat pendeteksi dengan sinar gamma untuk mengenali node dengan konsentrasi paling tinggi koloid radioaktifnya. Node kemudian dihilangkan, dan jika secara histologi positif, penanganan selanjutnya yaitu radiasi dapat diindikasikan. Pada melanoma, biopsy node pengawal memiliki sensitivitas yang dilaporkan sebesar 82 hingga 100% dan sangat sedikit kesalahan yang bersifat negatif.
Teknik tersebut telah diinvestigasi pada kepala dan leher dengan hasil yang bervariasi. Masalah mengenai aplikasi dari teknik node pengawal terhadap sel kanker squamosa dari rongga mulut berhubungan dengan penyaluran bagian yang kaya limfatik dengan kemungkinan penyaluran bilateral sebagaimana anatomi yang kompleks pada leher, mengarahkan pada kesulitan dalam proses diseksi sebuah node tunggal. Sebagai tambahan, adanya kedekatan yang erat dari node pengawal dengan kanker utama, sebagai contoh, sebuah kanker FOM utama dan node submental, dapat mengarah pada akumulasi koloid disekitar kanker utama, yang mengaburkan node pengawal. Jaringan limfavaskular yang kaya juga dapat mengarah pada penyaluran beberapa node. Cevantos dan rekannya menggunakan teknik node pengawal pada 18 pasien kanker rongga mulut dengan leher NO. Mereka membandingkan biopsi node pengawal terhadap gambaran CT dan PET melalui teknik CT dan PET yang diikuti dengan biopsi node pengawal dan diseksi leher. Mereka menemukan 10 yang positif-sejati, 6 orang dengan node positif yang diidentifikasi dengan pembedahan beku, 2 bernilai positif pada evaluasi dari spesimen patologi permanen, dan 2 yang dicemarkan immunoperoksidase untuk cytokeratin. Pada 6 spesimen, hanya node pengawal yang merupakan node positif. Mereka juga menemukan 7 yang negatif-sejati dan 1 yang negatif-salah.Dalam 1 kasus, node pengawal diidentifikasi dengan koloid radioaktif, tidak mengandung kanker, tetapi node servikal lainnya mengandung kanker. Mereka juga menemukan bahwa tumor dalam bentuk node dapat mengarahkan pada obstruksi dan redireksi dari aliran limfatik. Pitman dan rekannya selanjutnya mendemonstrasikan penggunaan teknik biopsi node pengawal pada leher NO. Hyde dan rekannya menemukan melaporkan pada 19 pasien yang menjalani pengujian klinis dan radiografik, hasil dari leher mereka adalah negatif dan begitu juga yang menjalani biopsi node limfa pengawal dan scan PET yang diikuti dengan diseksi leher konvensioanl. Sebanyak 15 dari 19 pasien node pengawal menghasilkan node yang negative. Sebanyak 3 dari 19 pasien node pengawal bernilai positif yang berhubungan dengan node lainnya. Pada 1 pasien dengan node pengawal yang negatif, tetapi node lainnya yang dihilangkan melalui diseksi leher adalah positif. Node tersebut terletak dekat dengan kanker utama, yang sering mengarahkan pada kesulitan dalam aktivitas pendiskriminasian yang berkenaan dengan tumor an node-node yang berbatasan. PET secara menarik gagal dalam menampakkan kanker pada 4 pasien yang teridentifikasi sebelumnya memiliki metastasis servikal (lihat diskusi scan PET, di atas). Pada masa yang akan datang, biopsi node penawal boleh jadi menjadi prosedur operatif dalam pilihan penyembuhan dengan leher NO. Pada pemeriksaan yang sempurna yang dilakukan oleh Pitman dan rekannya menyimpulkan bahwa biopsi node limfa pengawal menetapkan sebuah teknik eksperimental terhadap kanker kepala dan leher dan belum menjadi sebuah standar perawatan.
Gambar 33-23 Biopsi node pengawal. Catatan bagian yang gelap merupakan node pengawal.
Ahli bedah juga akan menggunakan alat pendeteksi dengan sinar gamma untuk mengenali node dengan konsentrasi paling tinggi koloid radioaktifnya. Node kemudian dihilangkan, dan jika secara histologi positif, penanganan selanjutnya yaitu radiasi dapat diindikasikan. Pada melanoma, biopsy node pengawal memiliki sensitivitas yang dilaporkan sebesar 82 hingga 100% dan sangat sedikit kesalahan yang bersifat negatif.
Teknik tersebut telah diinvestigasi pada kepala dan leher dengan hasil yang bervariasi. Masalah mengenai aplikasi dari teknik node pengawal terhadap sel kanker squamosa dari rongga mulut berhubungan dengan penyaluran bagian yang kaya limfatik dengan kemungkinan penyaluran bilateral sebagaimana anatomi yang kompleks pada leher, mengarahkan pada kesulitan dalam proses diseksi sebuah node tunggal. Sebagai tambahan, adanya kedekatan yang erat dari node pengawal dengan kanker utama, sebagai contoh, sebuah kanker FOM utama dan node submental, dapat mengarah pada akumulasi koloid disekitar kanker utama, yang mengaburkan node pengawal. Jaringan limfavaskular yang kaya juga dapat mengarah pada penyaluran beberapa node. Cevantos dan rekannya menggunakan teknik node pengawal pada 18 pasien kanker rongga mulut dengan leher NO. Mereka membandingkan biopsi node pengawal terhadap gambaran CT dan PET melalui teknik CT dan PET yang diikuti dengan biopsi node pengawal dan diseksi leher. Mereka menemukan 10 yang positif-sejati, 6 orang dengan node positif yang diidentifikasi dengan pembedahan beku, 2 bernilai positif pada evaluasi dari spesimen patologi permanen, dan 2 yang dicemarkan immunoperoksidase untuk cytokeratin. Pada 6 spesimen, hanya node pengawal yang merupakan node positif. Mereka juga menemukan 7 yang negatif-sejati dan 1 yang negatif-salah.Dalam 1 kasus, node pengawal diidentifikasi dengan koloid radioaktif, tidak mengandung kanker, tetapi node servikal lainnya mengandung kanker. Mereka juga menemukan bahwa tumor dalam bentuk node dapat mengarahkan pada obstruksi dan redireksi dari aliran limfatik. Pitman dan rekannya selanjutnya mendemonstrasikan penggunaan teknik biopsi node pengawal pada leher NO. Hyde dan rekannya menemukan melaporkan pada 19 pasien yang menjalani pengujian klinis dan radiografik, hasil dari leher mereka adalah negatif dan begitu juga yang menjalani biopsi node limfa pengawal dan scan PET yang diikuti dengan diseksi leher konvensioanl. Sebanyak 15 dari 19 pasien node pengawal menghasilkan node yang negative. Sebanyak 3 dari 19 pasien node pengawal bernilai positif yang berhubungan dengan node lainnya. Pada 1 pasien dengan node pengawal yang negatif, tetapi node lainnya yang dihilangkan melalui diseksi leher adalah positif. Node tersebut terletak dekat dengan kanker utama, yang sering mengarahkan pada kesulitan dalam aktivitas pendiskriminasian yang berkenaan dengan tumor an node-node yang berbatasan. PET secara menarik gagal dalam menampakkan kanker pada 4 pasien yang teridentifikasi sebelumnya memiliki metastasis servikal (lihat diskusi scan PET, di atas). Pada masa yang akan datang, biopsi node penawal boleh jadi menjadi prosedur operatif dalam pilihan penyembuhan dengan leher NO. Pada pemeriksaan yang sempurna yang dilakukan oleh Pitman dan rekannya menyimpulkan bahwa biopsi node limfa pengawal menetapkan sebuah teknik eksperimental terhadap kanker kepala dan leher dan belum menjadi sebuah standar perawatan.