Assalamu'alaikum..
Inna Lillahi wa Inna Ilaihi Ro'jiun
Minggu lalu mendapat informasi dari milis p2kbidi@yahoogroups.com. Seorang TS Dokter meninggal dunia di Kabupaten Sumba Barat NTT, Kabupaten ini bersebelahan dengan Kabupatenku waktu PTT Pusat Depkes dulu. Perasaan pernah ketemu Dokter ini waktu di Kupang, ketika saya hendak mengurus surat SMB (selesai masa bakti). Semoga Allah Swt menerima segala amal ibadahnya dan keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan. Amiin
Dokter Meninggal Terserang Malaria -Kamis, 03 Februari 2011 20:14 WIB-
KUPANG--MICOM: Seorang dokter Petugas Tidak Tetap (PTT) bernama Ulfa Neilly Syaada yang bertugas di Puskesmas Wonokaka, Kabupaten Sumba Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT) dilaporkan meninggal akibat menderita malaria cerebral. Informasi yang dihimpun Media Indonesia, Kamis (3/2) menyebutkan, dokter asal Jawa Timur itu meninggal dalam perawatan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sumba Barat pada Selasa (1/2). Jenazahnya telah diterbangkan ke kampung halamannya di Jawa Timur. Dokter Ulfa bertugas di puskesmas tersebut sejak Juni 2010. Namun, informasi mengenai riwayat penyakit malaria yang diderita dokter Ulfa belum diperoleh dari pihak rumah sakit. Sandro Dandara, warga Waikabubak, Sumba Barat yang dihubungi mengatakan, jenazah diantar oleh petugas dari Kantor Bupati Sumba Barat untuk diserahkan kepada keluarga di Jawa Timur. "NTT kehilangan besar atas meninggalnya dokter Ulfa karena daerah ini kekurangan dokter," katanya.
Yang saya ketahui ada beberapa TS Dokter yang telah mengabdi sebagai Dokter PTT Pusat yang gugur selama masa tugas. Diantaranya kedua kakak kelasku di FK Unair dr. Muhammad Haris (Kabupaten Keerom Propinsi Papua) dan dr. Hendy Prakoso (Kabupaten Asmat Propinsi Papua). Dari Universitas lain ada dr. Olivia Pieters (Kabupaten Seram Bagian Barat Maluku) dan dr. Erina Nutiana Nazarudin (Kabupaten Fakfak, Papua Barat).Semoga pengabdian mereka bagi bangsa ini bisa diteruskan oleh TS Dokter yang lain.
Jangan takut untuk menjadi Dokter PTT sejawat, ingat masih banyak saudara-saudara kita di pelosok pedalaman nusantara yang butuh tenaga kesehatan. Kenali dulu medan geografis dan penyakit endemis daerah setempat sebelum memilih daerahnya.
Semoga ini yang terakhir kali.. Amiin
Inna Lillahi wa Inna Ilaihi Ro'jiun
Minggu lalu mendapat informasi dari milis p2kbidi@yahoogroups.com. Seorang TS Dokter meninggal dunia di Kabupaten Sumba Barat NTT, Kabupaten ini bersebelahan dengan Kabupatenku waktu PTT Pusat Depkes dulu. Perasaan pernah ketemu Dokter ini waktu di Kupang, ketika saya hendak mengurus surat SMB (selesai masa bakti). Semoga Allah Swt menerima segala amal ibadahnya dan keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan. Amiin
Dokter Meninggal Terserang Malaria -Kamis, 03 Februari 2011 20:14 WIB-
KUPANG--MICOM: Seorang dokter Petugas Tidak Tetap (PTT) bernama Ulfa Neilly Syaada yang bertugas di Puskesmas Wonokaka, Kabupaten Sumba Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT) dilaporkan meninggal akibat menderita malaria cerebral. Informasi yang dihimpun Media Indonesia, Kamis (3/2) menyebutkan, dokter asal Jawa Timur itu meninggal dalam perawatan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sumba Barat pada Selasa (1/2). Jenazahnya telah diterbangkan ke kampung halamannya di Jawa Timur. Dokter Ulfa bertugas di puskesmas tersebut sejak Juni 2010. Namun, informasi mengenai riwayat penyakit malaria yang diderita dokter Ulfa belum diperoleh dari pihak rumah sakit. Sandro Dandara, warga Waikabubak, Sumba Barat yang dihubungi mengatakan, jenazah diantar oleh petugas dari Kantor Bupati Sumba Barat untuk diserahkan kepada keluarga di Jawa Timur. "NTT kehilangan besar atas meninggalnya dokter Ulfa karena daerah ini kekurangan dokter," katanya.
Yang saya ketahui ada beberapa TS Dokter yang telah mengabdi sebagai Dokter PTT Pusat yang gugur selama masa tugas. Diantaranya kedua kakak kelasku di FK Unair dr. Muhammad Haris (Kabupaten Keerom Propinsi Papua) dan dr. Hendy Prakoso (Kabupaten Asmat Propinsi Papua). Dari Universitas lain ada dr. Olivia Pieters (Kabupaten Seram Bagian Barat Maluku) dan dr. Erina Nutiana Nazarudin (Kabupaten Fakfak, Papua Barat).Semoga pengabdian mereka bagi bangsa ini bisa diteruskan oleh TS Dokter yang lain.
Jangan takut untuk menjadi Dokter PTT sejawat, ingat masih banyak saudara-saudara kita di pelosok pedalaman nusantara yang butuh tenaga kesehatan. Kenali dulu medan geografis dan penyakit endemis daerah setempat sebelum memilih daerahnya.
Semoga ini yang terakhir kali.. Amiin