"Herba atau Herbal ialah tanaman yang bermanfaat sebagai obat untuk menyembuhkan penyakit. Hampir seluruh bagian dari tanaman dapat dimanfaatkan sebagai herba seperti daun, buah, batang dan akar. Pada saat ini sebutan herba ditujukan kepada tanaman yang mengandung satu atau lebih bahan aktif yang dapat digunakan untuk pengobatan atau terapeutik".
Penjelasan yang lain ternyata ada di mbak wiki made in england...
A(n) herb (pronounced /ˈhɜːb/ or /ˈɝb/; see pronunciation differences) is a plant that is valued for qualities such as medicinal properties, flavor, scent, or the like.
Herbs have a variety of uses including culinary, medicinal, or in some cases even spiritual usage.
(terjemahan sendiri : Herba adalah tanaman/tumbuhan yang memiliki kegunaan untuk kepentingan medis dan semacamnya. Tanaman herba memiliki macam ragam kegunaan termasuk untuk kuliner, pengobatan dan bahkan aktivitas spiritual).
Jadi pengertian Herbal ternyata lebih luas dari yang saya bayangkan. Dari definisinya mbak wiki ini, saya melihat bahwa "herba" atau "herbal" adalah predikat yang diberikan kepada tanaman2 yang memiliki efek signifikan dalam pengobatan atau penyembuhan penyakit. Dimana dalam penggunaannya, tanaman herbal dapat diolah menjadi masakan atau pelengkap masakan, dikonsumsi langsung, atau digunakan sebagai pelengkap ritual spiritual/keagamaan.
Herbal dalam masakan. Bagi yang biasa memasak, tentu tidak asing dengan bawang putih, kunyit, jahe dan konco-konconya. Dimana tanaman2 itu ternyata memiliki khasiat herbal yang sudah diakui secara empiris. Seperti misalnya di Makassar yang terkenal dengan coto makassar-nya. Masakan coto makassar prinsipnya sama seperti soto daging pada umumnya. Dan masakan yang mengandung daging sudah diketahui sangat potensial mendatangkan ancaman kolesterol. Namun kalau melihat racikan bumbu2nya seperti daun bawang, seledri dkk, ternyata diklaim bisa menetralisir efek buruk kolesterol yang bisa timbul setelah menyantap coto makassar.
Herbal dalam pengobatan. Penggunaan tanaman herbal dalam pengobatan/penyembuhan mulai terasa diminati oleh masyarakat banyak. Pertama, jelas karena lebih murah. Baik dari segi harga produknya maupun dari tarif terapinya. Kedua, ternyata tidak semua obat2an medis atau resep dokter dapat menyembuhkan penyakit. Banyak keluhan dari masyarakat bahwa penyakitnya hanya terasa sembuh ketika masih meminum obat atau resep dari dokter. Begitu obat sudah habis, penyakitnya kambuh lagi. Kalau sudah begini, sebenarnya apa yang diobati oleh dokter ? Ketiga, masyarakat sudah makin cerdas. Masyarakat menganggap dokter bukanlah satu-satunya profesi yang bisa membantu mengobati/menyembuhkan penyakit. Selain itu masyarakat juga mulai khawatir dengan efek samping yang ditimbulkan karena terlalu sering mengkonsumsi obat. Sehingga terapi herbal yang tadinya dianggap sebagai cara pengobatan alternatif, kini mulai banyak dilakukan oleh masyarakat. Keempat, tanaman herbal itu sendiri sangat mudah diperoleh. Karena ada di sekitar kita. Dan pada terapis herbal pun tidak segan2 membagi pengetahuannya dengan pasien, agar pasien dapat melanjutkan terapi sendiri di rumah dengan tanaman herbal yang bisa diperoleh sendiri. Bahkan banyak juga pasien2 yang setelah sembuh malah beralih menjadi terapis herbal.
Herbal dalam ritual spiritual/keagamaan. Hemmm....kalau untuk yang satu ini saya gak tau banyak. Yang saya tau, kalau di agama Islam gak pernah ada penggunaan tanaman herbal dalam ibadahnya. Lain halnya dengan budaya2 yang sering muncul di masyarakat Islam Indonesia seperti Grebeg Maulud yang ditandai dengan rebutan gunungan makanan, buah, dan tanaman/hasil pertanian tertentu. Kalau di agama lain, lebih gk tau lagi deh....piss. Tapi ini ada sedikit info dari mbak wiki lagi :
Herbs are used in many religions – such as in Christianity (myrrh (Commiphora myrrha), ague root (Aletris farinosa) and frankincense (Boswellia spp)) and in the partially Christianized Anglo-Saxon pagan Nine Herbs Charm. In Hinduism a form of Basil called Tulsi is worshipped as a goddess for its medicinal value since the Vedic times. Many Hindus have a Tulsi plant in front of their houses.
arti-in sendiri ya....:]
Penjelasan yang lain ternyata ada di mbak wiki made in england...
A(n) herb (pronounced /ˈhɜːb/ or /ˈɝb/; see pronunciation differences) is a plant that is valued for qualities such as medicinal properties, flavor, scent, or the like.
Herbs have a variety of uses including culinary, medicinal, or in some cases even spiritual usage.
(terjemahan sendiri : Herba adalah tanaman/tumbuhan yang memiliki kegunaan untuk kepentingan medis dan semacamnya. Tanaman herba memiliki macam ragam kegunaan termasuk untuk kuliner, pengobatan dan bahkan aktivitas spiritual).
Jadi pengertian Herbal ternyata lebih luas dari yang saya bayangkan. Dari definisinya mbak wiki ini, saya melihat bahwa "herba" atau "herbal" adalah predikat yang diberikan kepada tanaman2 yang memiliki efek signifikan dalam pengobatan atau penyembuhan penyakit. Dimana dalam penggunaannya, tanaman herbal dapat diolah menjadi masakan atau pelengkap masakan, dikonsumsi langsung, atau digunakan sebagai pelengkap ritual spiritual/keagamaan.
Herbal dalam masakan. Bagi yang biasa memasak, tentu tidak asing dengan bawang putih, kunyit, jahe dan konco-konconya. Dimana tanaman2 itu ternyata memiliki khasiat herbal yang sudah diakui secara empiris. Seperti misalnya di Makassar yang terkenal dengan coto makassar-nya. Masakan coto makassar prinsipnya sama seperti soto daging pada umumnya. Dan masakan yang mengandung daging sudah diketahui sangat potensial mendatangkan ancaman kolesterol. Namun kalau melihat racikan bumbu2nya seperti daun bawang, seledri dkk, ternyata diklaim bisa menetralisir efek buruk kolesterol yang bisa timbul setelah menyantap coto makassar.
Herbal dalam pengobatan. Penggunaan tanaman herbal dalam pengobatan/penyembuhan mulai terasa diminati oleh masyarakat banyak. Pertama, jelas karena lebih murah. Baik dari segi harga produknya maupun dari tarif terapinya. Kedua, ternyata tidak semua obat2an medis atau resep dokter dapat menyembuhkan penyakit. Banyak keluhan dari masyarakat bahwa penyakitnya hanya terasa sembuh ketika masih meminum obat atau resep dari dokter. Begitu obat sudah habis, penyakitnya kambuh lagi. Kalau sudah begini, sebenarnya apa yang diobati oleh dokter ? Ketiga, masyarakat sudah makin cerdas. Masyarakat menganggap dokter bukanlah satu-satunya profesi yang bisa membantu mengobati/menyembuhkan penyakit. Selain itu masyarakat juga mulai khawatir dengan efek samping yang ditimbulkan karena terlalu sering mengkonsumsi obat. Sehingga terapi herbal yang tadinya dianggap sebagai cara pengobatan alternatif, kini mulai banyak dilakukan oleh masyarakat. Keempat, tanaman herbal itu sendiri sangat mudah diperoleh. Karena ada di sekitar kita. Dan pada terapis herbal pun tidak segan2 membagi pengetahuannya dengan pasien, agar pasien dapat melanjutkan terapi sendiri di rumah dengan tanaman herbal yang bisa diperoleh sendiri. Bahkan banyak juga pasien2 yang setelah sembuh malah beralih menjadi terapis herbal.
Herbal dalam ritual spiritual/keagamaan. Hemmm....kalau untuk yang satu ini saya gak tau banyak. Yang saya tau, kalau di agama Islam gak pernah ada penggunaan tanaman herbal dalam ibadahnya. Lain halnya dengan budaya2 yang sering muncul di masyarakat Islam Indonesia seperti Grebeg Maulud yang ditandai dengan rebutan gunungan makanan, buah, dan tanaman/hasil pertanian tertentu. Kalau di agama lain, lebih gk tau lagi deh....piss. Tapi ini ada sedikit info dari mbak wiki lagi :
Herbs are used in many religions – such as in Christianity (myrrh (Commiphora myrrha), ague root (Aletris farinosa) and frankincense (Boswellia spp)) and in the partially Christianized Anglo-Saxon pagan Nine Herbs Charm. In Hinduism a form of Basil called Tulsi is worshipped as a goddess for its medicinal value since the Vedic times. Many Hindus have a Tulsi plant in front of their houses.
arti-in sendiri ya....:]