Judulnya dipersempit, dalam rangka SEO, karena pertama memang judul itu yang sering muncul di search engine kedua karena IUD sudah diketahui oleh masyarakat kita (sudah pinter2). Sebagai gambaran umum singkat, IUD bentuknya seperti huruf T terbuat dari plastik dengan balutan tembaga (Copper T) atau hormon. IUD dipasang dengan memasukkannya kedalam rahim oleh dokter atau bidan terlatih.
Pada bagian ujung bawahnya ada tali plastik (seperti tali pancing) yang bebas menggantung ke dalam rongga V melalui leher rahim. Tali fungsi buat nge-check sendiri apakah IUD masih terpasang dengan baik apa nggak. Selanjutnya tali ini juga ntar memudahkan dokter atau bidan melepaskan alat ini jika sudah tidak dibutuhkan lagi.
Pada bagian ujung bawahnya ada tali plastik (seperti tali pancing) yang bebas menggantung ke dalam rongga V melalui leher rahim. Tali fungsi buat nge-check sendiri apakah IUD masih terpasang dengan baik apa nggak. Selanjutnya tali ini juga ntar memudahkan dokter atau bidan melepaskan alat ini jika sudah tidak dibutuhkan lagi.
Jenis IUD
1. IUD Hormon
1. IUD Hormon
IUD hormon, contohnya Mirena, mengandung levonorgestrel, yang merupakan hormon progesteron. Katanya sich IUD hormonal sedikit lebih efektif dalam mencegah kehamilan dibanding IUD Tembaga (Copper). IUD hormonal efektif sekurang2 nya 5 tahun.
2. IUD Temabaga (Copper)
2. IUD Temabaga (Copper)
Merupakan IUD yang paling banyak dipergunakan sekarang karena ekonomis dibanding yang hormonal. IUD jenis ini katanya bisa berfungsi selama 10 tahun dan merupakan salah satu bentuk kontrasepsi yang efektif.
Kedua IUD ini bekerja dengan cara mencegah pembuahan (fertilisasi) dengan cara menghancurkan atau membunuh sel sperma. Keduanya membuat lapisan dalam rahim menjadi tebal dan kental sehingga sel sperma gak bisa lewat. Penebalan ini juga membuat rahim jadi tempat yang gak bisa di tanami seandainya masih ada juga sel sperma yang lolos (implantasi)
Kedua IUD ini bekerja dengan cara mencegah pembuahan (fertilisasi) dengan cara menghancurkan atau membunuh sel sperma. Keduanya membuat lapisan dalam rahim menjadi tebal dan kental sehingga sel sperma gak bisa lewat. Penebalan ini juga membuat rahim jadi tempat yang gak bisa di tanami seandainya masih ada juga sel sperma yang lolos (implantasi)
Setelah pemasangan akan terjadi keram rahim dan perdarahan ringan selama 1-2 hari. Setelah itu dilakukan pemeriksaan ulang setelah 4-6 minggu kemudian utk memastikan IUD masih pada tempatnya.
Selanjutnya lakukan pengecekan sendiri. Dengan cara memasukkan jari ke liang V sampai ke leher rahim, akan teraba tali IUD keluar dari mulut leher rahim. Kalau tidak ketemu temui dokter. Tidak teraba tali bukan berarti IUD sudah terlepas (ekspulsi). Bisa saja hanya talinya yang putus sedangkan IUD masih di dalam rahim.
Selanjutnya lakukan pengecekan sendiri. Dengan cara memasukkan jari ke liang V sampai ke leher rahim, akan teraba tali IUD keluar dari mulut leher rahim. Kalau tidak ketemu temui dokter. Tidak teraba tali bukan berarti IUD sudah terlepas (ekspulsi). Bisa saja hanya talinya yang putus sedangkan IUD masih di dalam rahim.
Siapa aja yg bisa pakai IUD ? Pastinya wanita ya :P
- Tidak ada infeksi saat pemasangan.
- Hanya satu sex partner yang juga hanya punya satu dan ybs tidak ada infeksi. Dengan bahasa sana nya : risiko rendah terkena penyakit menular seksual atau Penyakit radang/infeksi panggul.
- Menginginkan metode kontrasepsi yang efektif, jangka panjang dan gak perlu bersusah payah, dan cepat kembali subur jika di hentikan.
- Tidak bisa mempergunakan metode hormonal lain seperti pil, suntik dengan alasan apapun juga.
- Lagi menyusui.
Angka kegagalan IUD hormonal sekitar 2 dari 1,000 pengguna hamil dalam setahun pertama sedangkan IUD Tembaga sekitar 6. Eiiit....Tapi tunggu dulu...umumnya kehamilan terjadi akibat IUD yang dipasang terlepas tanpa sepengatahuan pemakainya.
Keunggulan IUD hormon
Keunggulan IUD hormon
- Mengurangi perdarahan haid yang banyak dan mencegah kram rahim.
- Mencegah hiperplasia endometrium (penebalan lapisan dalam rahim) dan kanker endometrium (lapisan dalam dinding rahim).
- Mengurangi gejala2 endometriosis.
- Mengurangi risiko hamil ektopik (luar rahim).
- Tidak menyebabkan penambahan berat badan.
Efek samping IUD (di tarok di bagian akhir :D)
- Gangguan Menstruasi. IUD Tembaga bisa meningkatkan perdarahan haid dan kram rahim. Juga pemakai bisa mengalami perdarahan sedikit (spotting) diantara siklus haid. Sebaliknya IUD hormon bisa mengurangi perdarahan dan kram rahim.
- Perforasi. 1 dari 1.000 pemakai, IUD bisa menusuk ke dinding rahim bahkan menembusnya. Kejadian ini jarang sekali, dan paling sering terjadi saat pemasangan
- Ekspulsi. 2 -10 dari 100 IUD yang di pasang bisa keluar sendiri dari dalam rahim via V dalam setahun pertama pemasangan.