Dok, saya seringkali keputihan. Apakah ini berbahaya dan bagaimana cara mengatasi keputihan tersebut? Apakah ada makanan yang dipantang seperti tidak boleh makan kol atau timun? Terimakasih sebelumnya, dok.
Tina (Perempuan Lajang, 22 Tahun), suryani_nini88@yahoo.com
Tinggi Badan 155 cm dan Berat Badan 49 kg
Jawaban
Secara normal, sejumlah kecil cairan dihasilkan dan dikeluarkan dari lubang kemaluan atau vagina. Cairan vagina merupakan akumulasi dari cairan yang dihasilkan kelenjar-kelenjar yang terdapat pada dinding rahim, dinding leher rahim dan dinding vagina. Cairan vagina normal biasanya berbau khas dan minimal, berwarna bening atau sedikit putih dengan konsistensi yang tidak terlalu cair, tidak terlalu kental.
Jumlah cairan vagina dapat sedikit bertambah banyak atau kental pada beberapa kondisi normal atau fisiologis. Kondisi tersebut adalah saat masa subur, saat berhubungan seksual dan saat menyusui (breastfeeding).
Keputihan merupakan istilah awam yang digunakan untuk kondisi terjadinya pengeluaran atau produksi cairan vagina yang melebihi normal. Cairan vagina dikatakan abnormal jika jumlahnya melebihi biasanya (sampai menimbulkan bercak noda di pakaian dalam), berbau tidak enak (busuk, amis atau asam), konsistensi kental, berwarna kekuningan, kehijauan, kecoklatan, dapat disertai buih, bercak darah atau rasa gatal dan perih.
Penyebab keputihan bermacam-macam. Penyebab keputihan pada seorang perempuan yang pernah melakukan hubungan seksual biasanya berbeda dengan penyebab keputihan pada seorang perawan. Penyebab yang mungkin adalah infeksi (bakteri, jamur, parasit, virus), reaksi iritasi atau alergi terhadap kondom atau cairan pembersih vagina, benda asing misalnya spiral KB/IUD atau bahkan tanda awal keganasan (terutama jika disertai perdarahan).
Berbahaya atau tidaknya keputihan tergantung penyebab keputihan tersebut. Sedangkan pengaruh makanan terhadap keputihan tidak banyak didukung bukti ilmiah.
Banyak yang mengatakan jika sedang keputihan hindari makanan yang dapat merangsang lendir seperti nanas, ketimun, telur, dan udang tapi ini tidak pernah terbukti secara ilmiah.
Sebaliknya, yang pernah dilaporkan adalah perempuan yang banyak mengkonsumsi yogurt mengandung lactobacillus lebih jarang menderita keputihan karena jamur.
dr. Susie Rendra, SpKK
Tina (Perempuan Lajang, 22 Tahun), suryani_nini88@yahoo.com
Tinggi Badan 155 cm dan Berat Badan 49 kg
Jawaban
Secara normal, sejumlah kecil cairan dihasilkan dan dikeluarkan dari lubang kemaluan atau vagina. Cairan vagina merupakan akumulasi dari cairan yang dihasilkan kelenjar-kelenjar yang terdapat pada dinding rahim, dinding leher rahim dan dinding vagina. Cairan vagina normal biasanya berbau khas dan minimal, berwarna bening atau sedikit putih dengan konsistensi yang tidak terlalu cair, tidak terlalu kental.
Jumlah cairan vagina dapat sedikit bertambah banyak atau kental pada beberapa kondisi normal atau fisiologis. Kondisi tersebut adalah saat masa subur, saat berhubungan seksual dan saat menyusui (breastfeeding).
Keputihan merupakan istilah awam yang digunakan untuk kondisi terjadinya pengeluaran atau produksi cairan vagina yang melebihi normal. Cairan vagina dikatakan abnormal jika jumlahnya melebihi biasanya (sampai menimbulkan bercak noda di pakaian dalam), berbau tidak enak (busuk, amis atau asam), konsistensi kental, berwarna kekuningan, kehijauan, kecoklatan, dapat disertai buih, bercak darah atau rasa gatal dan perih.
Penyebab keputihan bermacam-macam. Penyebab keputihan pada seorang perempuan yang pernah melakukan hubungan seksual biasanya berbeda dengan penyebab keputihan pada seorang perawan. Penyebab yang mungkin adalah infeksi (bakteri, jamur, parasit, virus), reaksi iritasi atau alergi terhadap kondom atau cairan pembersih vagina, benda asing misalnya spiral KB/IUD atau bahkan tanda awal keganasan (terutama jika disertai perdarahan).
Berbahaya atau tidaknya keputihan tergantung penyebab keputihan tersebut. Sedangkan pengaruh makanan terhadap keputihan tidak banyak didukung bukti ilmiah.
Banyak yang mengatakan jika sedang keputihan hindari makanan yang dapat merangsang lendir seperti nanas, ketimun, telur, dan udang tapi ini tidak pernah terbukti secara ilmiah.
Sebaliknya, yang pernah dilaporkan adalah perempuan yang banyak mengkonsumsi yogurt mengandung lactobacillus lebih jarang menderita keputihan karena jamur.
dr. Susie Rendra, SpKK