Dokter, apakah jika istri punya golongan darah O (+) sedangkan suami golongan darahnya O (-) nantinya bisa memiliki keturunan beda rhesus? Apakah bayinya akan sakit? Terimakasih.
Sanny (Perempuan Menikah, 33 Tahun), sanny_feng@yahoo.com
Tinggi Badan 160 Cm dan Berat Badan 55 Kg
Jawaban
Bila istri memiliki golongan darah Rhesus positif dan suami negatif maka itu tidak akan menimbulkan masalah. Sebaliknya bila istri Rhesus negatif dan suami Rhesus positif maka perlu dilakukan pemeriksaan darah yang dinamakan Coomb test dalam kehamilan. Di samping itu, perlu diberikan suntikan khusus dalam kehamilan dan setelah melahirkan untuk mencegah timbulnya antibodi yang bisa berbahaya untuk kehamilan selanjutnya.
Rh (+) sebagian besar dimiliki orang Afrika dan Asia dan Rh (-) dominan pada orang di Amerika dan Eropa. Masalah akan timbul jika ibu hamil memiliki Rh (-) dan ayah Rh (+) yang kemungkinan bayi akan memiliki darah dengan Rh (+) atau Rh (-). Bila bayi mewarisi Rh (+) yang berbeda dengan Rh ibunya, akan terjadi ketidakcocokan Rh bayi dengan ibu atau yang disebut erythoblastosis foetalis.
Perbedaan Rh antara ibu dengan bayi membuat tubuh ibu memproduksi antirhesus untuk melindungi tubuh ibu sekaligus menyerang calon bayi. Antirhesus yang diproduksi ibu akan menyerang si calon bayi lalu akan menghancurkan sel-sel darah merah calon bayi. Kerusakan sel darah merah bisa memicu kerusakan otak, bayi kuning, gagal jantung, dan anemia dalam kandungan maupun setelah lahir.
DR. Med. Dr. Calvin Tjong, SpOG
Sanny (Perempuan Menikah, 33 Tahun), sanny_feng@yahoo.com
Tinggi Badan 160 Cm dan Berat Badan 55 Kg
Jawaban
Bila istri memiliki golongan darah Rhesus positif dan suami negatif maka itu tidak akan menimbulkan masalah. Sebaliknya bila istri Rhesus negatif dan suami Rhesus positif maka perlu dilakukan pemeriksaan darah yang dinamakan Coomb test dalam kehamilan. Di samping itu, perlu diberikan suntikan khusus dalam kehamilan dan setelah melahirkan untuk mencegah timbulnya antibodi yang bisa berbahaya untuk kehamilan selanjutnya.
Rh (+) sebagian besar dimiliki orang Afrika dan Asia dan Rh (-) dominan pada orang di Amerika dan Eropa. Masalah akan timbul jika ibu hamil memiliki Rh (-) dan ayah Rh (+) yang kemungkinan bayi akan memiliki darah dengan Rh (+) atau Rh (-). Bila bayi mewarisi Rh (+) yang berbeda dengan Rh ibunya, akan terjadi ketidakcocokan Rh bayi dengan ibu atau yang disebut erythoblastosis foetalis.
Perbedaan Rh antara ibu dengan bayi membuat tubuh ibu memproduksi antirhesus untuk melindungi tubuh ibu sekaligus menyerang calon bayi. Antirhesus yang diproduksi ibu akan menyerang si calon bayi lalu akan menghancurkan sel-sel darah merah calon bayi. Kerusakan sel darah merah bisa memicu kerusakan otak, bayi kuning, gagal jantung, dan anemia dalam kandungan maupun setelah lahir.
DR. Med. Dr. Calvin Tjong, SpOG