Stroke, apa yang terbesit dipikiran sobat ketika mendengar kata tersebut. Kebanyakan orang biasanya akan berpikir jika orang mengalami stroke berarti orang tersebut mengalami suatu kelumpuhan. Tidak salah memang, tapi bukan itu intinya definisi dari stroke itu sendiri adalah suatu kondisi ketika pasokan darah ke bagian otak tiba-tiba terganggu. Dalam jaringan otak, kurangnya aliran darah menyebabkan serangkaian reaksi biokimia, yang dapat merusakkan atau mematikan sel-sel saraf di otak.
Sekarang kita akan lebih jauh mempelajari tentang stroke dengan bahasa yang lebih mudah dipahami mulai dari jenis, faktor resiko, tanda gejala stroke, dan bagaimana kita melakukan pencegahan dan perawatan pada pasien yang berisiko tinggi mengalami penyakit stroke. Langsung saja kita mulai bahasan ini satu persatu silahkan sobat simak dan cermati baik-baik ya.
A. Jenis Stroke
Stroke itu secara garis besar dibagi menjadi dua macam yaitu: stroke iskemik dan stroke hemorragik. Lalu apa bedanya ? mari sob, satu persatu kita pelajari dan pahami supaya lebih jelas.
Stroke iskemik yaitu tersumbatnya aliran pembuluh darah yang menyebabkan aliran darah ke otak sebagian atau keseluruhan terhenti hal inilah yang menyebabkan pasokan oksigen terganggu sebagaimana kita tahu fungsi sel darah merah adalah salah satunya membawa oksigen ke jaringan termasuk otak. Sekitar 80% stroke yg terjadi adalah merupakan stroke Iskemik. Stroke iskemik itu sendiri juga dibedakan lagi menjadi 3 jenis, yaitu :
- Stroke Trombotik: proses terbentuknya thrombus yang membuat penggumpalan darah.
- Stroke Embolik: Tertutupnya pembuluh arteri oleh bekuan darah.
- Hipoperfusion Sistemik: Berkurangnya aliran darah ke seluruh bagian tubuh karena adanya gangguan denyut jantung.
Stroke hemoragik adalah stroke yang disebabkan oleh pecahnya pembuluh darah otak. Hampir 70% kasus stroke hemoragik terjadi pada penderita hipertensi yang tidak terkontrol. Stroke hemoragik dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu:
- Hemoragik Intraserebral: pendarahan yang terjadi didalam jaringan otak.
- Hemoragik Subaraknoid: pendarahan yang terjadi pada ruang subaraknoid (ruang sempit antara permukaan otak dan lapisan jaringan yang menutupi otak).
B. Faktor Resiko Penyebab Stroke
1. faktor Yang tidak Dapat Dikendalikan:
- Usia : Usia menjadi faktor yang tidak dapat dihindari semakin tua semakin seseorang lebih besar kemungkinannya untuk terserang stroke, penyakit jantung dll. Karena otomatis kondisi jaringan tubuh sudah mulai kurang fleksibel dan lebih kaku, termasuk dengan pembuluh darah.
- Jenis Kelamin: Pria lebih rentan terkena penyakit stroke dibandingkan dengan perempuan. Hal ini kemungkinan juga dihubungkan dengan perilaku pria yang lebih tempramental, kebiasaan merokok, alkohol dan kebiasaan buruk yang lain.
- Ras atau warna kulit: Hasil penelitian menunjukkan orang ras kulit putih lebih berisiko tinggi terserang stroke ketimbang kulit berwarna / hitam.
- Keturunan: Orang yang memiliki riwayat keluarga dengan stroke akan lebih besar peluangnya untuk mengalami hal serupa.
2. faktor yang Dapat Dikendalikan
- Hipertensi atau tekanan darah tinggi : Orang-orang yang terkena hipertensi memiliki resiko yang lebih besar untuk terkena serangan stroke.
- Penyakit jantung : Penyakit jantung akan membuat pompa darah menjadi tidak berjalan semestinya hal ini tentu saja berpengaruh pada distribusi darah dan oksigen ke otak.
- Kencing manis : kencing manis akan membuat darah lebih pekat sehingga aliran darah menjadi kurang lancar, hal ini juga dapat memicu terjadinya stroke.
- Kadar kolesterol darah yang tinggi : Kandungan kolesterol dalam darah yang tinggi dapat menyebabkan terjadinya penyumbatan aliran darah baik ke jantung dan ke otak.
- Merokok : Kebiasaan merokok meningkatkan kadar fibrinogen di dalam darah yang akan menyebabkan pembuluh darah menjadi kaku dan tidak lentur, serta bisa menimbulkan plak yang akhirnya menimbulkan gangguan aliran darah.
- Obesitas atau kelebihan berat badan : kadar lemak yang tinggi akan menyebabkan gangguan aliran darah.
Hampir 70% dari 1000 pasien stroke yang di survey ternyata tidak tahu bahwa mereka terkena gejala stroke. Disini kita tidak akan membahas secara detail namun untuk mempermudah sobat mengenali gejalanya kita akan berikan uraiannya satu persatu, sehingga jika sobat atau keluarga mengalami hal berikut ini patut waspada untuk segera periksa pada dokter. Tanda dan gejala yang sering terjadi adalah:
- Hilangnya keseimbangan (vertigo)
- Tidak mampu mengenali bagian tubuh
- Penglihatan ganda (pandangan kabur)
- Kelumpuhan di satu sisi tubuh yang sifatnya sementara
- Gangguan bicara / bicara pelo
- Kemampuan mengecap, membau berkurang
- Gangguan sulit menelan
- Sering kesemutan
- Pusing yang sangat
- Daya ingat menurun atau terjadi kebingungan tiba-tiba
D. Penanganan / Penatalaksanaan Stroke
Penanganan pasien stroke memang bukan perkara mudah dan ini benar-benar akan menguras tenaga, biaya dan pikiran. namun sudah semestinya manusia selalu berusaha dan berdoa. Dalam penanganan kasus stroke terdapat beberapa tingkat penanganan stroke yang harus kita pahami dan ketahui yaitu pencegahan, pengobatan segera setelah terserang stroke, dan rehabilitasi pada penderita penyakit stroke.
Pencegahan dilakukan dengan memperhatikan betul-betul faktor-faktor resiko yang telah saya sebutkan diatas, termasuk mengontrol tekanan darah tinggi dan diabetes. Membiasakan budaya hidup sehat dengan makan-makanan bergizi, perbanyak konsumsi buah dan sayuran, kurangi makanan berlemak dan hindari makanan cepat saji, jauhi rokok dan alkohol, serta olahraga rutin minimal 3 kali seminggu menjadi menu wajib jika sobat ingin terhindar dari penyakit ini.
Pengobatan stroke akut ketika serangan stroke sedang terjadi dilakukan dengan secepatnya memberikan obat anti penggumpalan darah jika memang diperlukan atau penghentian pendarahan yang terjadi di otak dan memberikan oksigenasi serta obat-obatan yang diperlukan untuk mencegah kerusakan sistem syaraf dan otak lebih lanjut/permanen. Penanganan pada pasien stroke membutuhkan perawatan yang sifatnya segera mengingat adanya Golden Period Stroke. Penanganan efektif seharusnya kurang dari 3-6 jam setelah serangan stroke, jadi komplikasi stroke masih bisa dikurangi jika segera mendapat pertolongan. Oleh karena itu jika kita menemukan kasus-kasus seperti ini hendaknya harus waspada dengan segera membawa penderita ke Rumah Sakit atau balai pengobatan terdekat.
Rehabiitasi pasca stroke meliputi tindakan untuk membantu penderita stroke untuk bisa hidup dengan kondisi yang disebabkan oleh penyakit stroke yang dideritanya tersebut, mengurangi tingkat depresi dan memberikan motivasi agar semangat menjalani pengobatan, fisioterapi sangat diperlukan untuk membantu mengembalikan fungsi-fungsi tubuhnya walaupun mungkin tidak akan bisa berfungsi maksimal paling tidak kondisi tubuh akan jauh lebih baik dari sebelumnya.
Terus terang saya juga memiliki resiko tinggi untuk terkena stroke, karena kakek dari Ibu saya meninggal juga karena stroke. Selain itu ayah saya juga saat ini menderita Hipertensi (tekanan darah tinggi) yang sangat riskan terhadap terjadinya stroke. Namun berkat usaha dengan menjalankan pola hidup sehat. Alhamdulillah saat ini saya dan keluarga selalu diberikan nikmat kesehatan. Semoga sobatpun juga demikian. Inilah sedikit catatan ringan dari saya semoga dapat memberikan manfaat bagi sobat semua.
Penulis : dr. Wahyu Triasmara
Mohon cantumkan link berikut ini jika anda ingin memuat tulisan ASLI dr. Wahyu Triasmara kedalam blog anda. Terima kasih...