Concept map di atas merupakan gambaran umum kerangka berpikir bisnis bagi dokter. Secara umum tujuan utama dokter berbisnis merupakan hasil keseimbangan 3 tujuan utama:
- Optimalisasi tujuan kesehatan pasien secara pribadi maupun kelompok masyarakat (tergantung pada stadium sehat sakitnya pasien)
- Tertutupnya biaya overhead operasional pelayanan kesehatan yang diselenggarakan, sekaligus penciptaan lapangan kerja
- Tujuan finansial pribadi bagi dokter sebagai bentuk upaya dari tanggungjawab kemandirian finansial
- Aktivitas promosi (pendidikan kesehatan) seperti membuat buku kesehatan, membuat pesan kesehatan yang "dijual" kepada media baik tulis, radio maupun audiovisual. Outputnya bisa murni "jualan" informasi ataupun titipan pesan komersial perusahaan lewat media
- Aktivitas perlindungan khusus seperti menyediakan layanan imunisasi, pemeriksaan laboratorium untuk surveilans epidemiologi ataupun untuk tahap selanjutnya
- Aktivitas diagnosis dini, seperti pemeriksaan laboratorium masal untuk kelompok usia tertentu contohnya usia 40 tahun untuk mendeteksi dini adanya gangguan toleransi glukosa yang merupakan prediktor kuat terjadinya diabetes melitus
- Aktivitas pengobatan, inilah yang umumnya dilakukan oleh sebagian besar dokter di semua spesialisasi
- Aktivitas rehabilitasi hingga paliatif untuk pasien yang telah mengalami kecacatan atau pelayanan perawatan di rumah untuk pasien yang stadium lanjut dimana harapan kesembuhan sangat jauh, tetapi dekat kepada kematian.
- Fee for package seperti yang umumnya dilakukan di Indonesia langsung keluar dari kantong pasien dan keluarganya
- Dana pihak ketiga seperti perusahaan asuransi kesehatan, dana jamkesmas, LAZIS (Lembaga Amil Zakat Infak Shodaqoh), atau bahkan iklan komersial perusahaan atau berbagai bentuk Corporate Social Responsibility
