Faktor risiko kanker payudara adalah segala sesuatu yang bisa meningkatkan risiko terkena kanker payudara. Sebagian faktor risiko kanker payudara berada di luar kendali, seperti usia, riwayat keluarga, dan riwayat kesehatan. Namun, ada beberapa faktor risiko yang dapat dikontrol seperti berat badan, aktivitas fisik, dan konsumsi alkohol.
Pastikan untuk berbicara dengan dokter tentang semua faktor risiko yang mungkin dimiliki. Selalu ada langkah yang dapat diambil untuk mengurangi risiko kanker payudara, dan dokter dapat membantu dengan membuat rencana untuk pasien. Dokter juga perlu mengetahui setiap faktor risiko lain di luar kendali, sehingga memiliki pemahaman yang akurat tentang tingkat risiko seseorang terkena kanker payudara.
Hal ini dapat memengaruhi rekomendasi mengenai screening kanker payudara, tes apa yang harus dilakukan dan kapan melakukan tes tersebut. Di bawah ini ada 7 faktor risiko kanker payudara yang bisa dikontrol, yaitu:
1. Berat badan
Memiliki berat badan berlebih atau overweight merupakan salah satu faktor yang bisa meningkatkan risiko kanker payudara terutama bagi perempuan yang sudah menopause. Jaringan lemak dalam tubuh merupakan sumber utama estrogen setelah menopause, ketika ovarium berhenti memproduksi hormon. Memiliki banyak jaringan lemak berarti kadar estrogen akan semakin tinggi, sehingga dapat meningkatkan risiko kanker payudara.
2. Diet
Diet diduga sebagai salah satu faktor risiko untuk berbagai jenis kanker, termasuk kanker payudara. Tetapi, penelitian belum menunjukkan secara pasti jenis makanan apa yang bisa meningkatkan risiko tersebut. Membatasi konsumsi daging merah dan lemak hewan termasuk lemak susu dalam keju, susu, dan es krim, merupakan ide yang bagus karena makanan tersebut mengandung hormon, faktor pertumbuhan, antibiotik, dan pestisida.
Para peneliti meyakini bahwa mengonsumsi terlalu banyak kolesterol dan lemak yang lain merupakan salah satu faktor risiko kanker. Selain itu, hasil penelitian menunjukkan bahwa mengonsumsi banyak daging merah atau daging olahan dikaitkan dengan peningkatan risiko terkena kanker payudara. Diet rendah lemak serta memperbanyak konsumsi buah dan sayuran secara umum direkomendasikan untuk mengurangi risiko kanker.
3. Olahraga
Banyak bukti yang menunjukkan bahwa olahraga bisa mengurangi risiko terkena kanker payudara. American Cancer Society merekomendasikan untuk melakukan olahraga selama 45-60 menit selama 5 hari atau lebih dalam seminggu.
4. Konsumsi alkohol
Hasil penelitian menunjukkan bahwa risiko terkena kanker payudara meningkat pada perempuan yang mengonsumsi alkohol. Alkohol bisa membatasi fungsi hati dalam mengendalikan kadar estrogen, sehingga kadar estrogen bisa meningkat yang berarti risiko terkena kanker payudara juga akan meningkat.
5. Merokok
Merokok dikaitkan dengan peningkatan kecil dalam risiko terkena kanker payudara.
6. Paparan estrogen
Salah satu fungsi hormon estrogen pada perempuan adalah merangsang pertumbuhan sel payudara. Paparan estrogen dalam waktu yang lama tanpa jeda waktu bisa meningkatkan risiko kanker payudara. Paparan estrogen sebagai faktor risiko yang bisa dikontrol adalah sebagai berikut:
a. Menggunakan terapi hormon pengganti kombinasi (estrogen dan progesteron: HRT) untuk beberapa tahun atau lebih, atau menggunakan hormon estrogen saja lebih dari 10 tahun.
b. Kegemukan (overweight)
c. Rutin meminum alkohol
7. Stres dan kecemasan
Belum ada bukti yang jelas bahwa stres dan kecemasan bisa meningkatkan risiko kanker payudara. Namun, apapun yang bisa mengurangi stres akan membuat seseorang merasa nyaman, bahagia sehingga meningkatkan kualitas hidupnya. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa dengan melakukan yoga, meditasi, atau berdoa bisa menguatkan sistem imun tubuh.
3. Olahraga
Banyak bukti yang menunjukkan bahwa olahraga bisa mengurangi risiko terkena kanker payudara. American Cancer Society merekomendasikan untuk melakukan olahraga selama 45-60 menit selama 5 hari atau lebih dalam seminggu.
4. Konsumsi alkohol
Hasil penelitian menunjukkan bahwa risiko terkena kanker payudara meningkat pada perempuan yang mengonsumsi alkohol. Alkohol bisa membatasi fungsi hati dalam mengendalikan kadar estrogen, sehingga kadar estrogen bisa meningkat yang berarti risiko terkena kanker payudara juga akan meningkat.
5. Merokok
Merokok dikaitkan dengan peningkatan kecil dalam risiko terkena kanker payudara.
6. Paparan estrogen
Salah satu fungsi hormon estrogen pada perempuan adalah merangsang pertumbuhan sel payudara. Paparan estrogen dalam waktu yang lama tanpa jeda waktu bisa meningkatkan risiko kanker payudara. Paparan estrogen sebagai faktor risiko yang bisa dikontrol adalah sebagai berikut:
a. Menggunakan terapi hormon pengganti kombinasi (estrogen dan progesteron: HRT) untuk beberapa tahun atau lebih, atau menggunakan hormon estrogen saja lebih dari 10 tahun.
b. Kegemukan (overweight)
c. Rutin meminum alkohol
7. Stres dan kecemasan
Belum ada bukti yang jelas bahwa stres dan kecemasan bisa meningkatkan risiko kanker payudara. Namun, apapun yang bisa mengurangi stres akan membuat seseorang merasa nyaman, bahagia sehingga meningkatkan kualitas hidupnya. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa dengan melakukan yoga, meditasi, atau berdoa bisa menguatkan sistem imun tubuh.
source: oketips.com
blog editor: dr. wahyu triasmara