Serangan kram bisa menyerang siapa saja dan di bagian tubuh manapun, termasuk bagian perut. Kram perut yang dialami oleh seseorang terkadang bisa sampai mengganggu aktivitas dari orang tersebut. Kenapa perut bisa kram?
Banyak kejadian seseorang mengalami kram karena telat makan dan lama berada di ruang AC. Ada juga yang mengalami kram perut karena menstruasi. Kram perut juga bisa terjadi karena perut kosong tiba-tiba dimasuki makanan pedas atau asam.
Banyak kejadian seseorang mengalami kram karena telat makan dan lama berada di ruang AC. Ada juga yang mengalami kram perut karena menstruasi. Kram perut juga bisa terjadi karena perut kosong tiba-tiba dimasuki makanan pedas atau asam.
"Kram perut terjadi karena adanya kontraksi otot, peradangan atau bisa juga akibat salah makan. Ini bukan suatu penyakit tapi merupakan salah satu gejala awal dari adanya penyakit di tubuh," ujar Dr Hermansyur Kartowisastro, Sp.B-KBD saat dihubungi detikHealth, Senin (28/12/2009).
Ketika mengalami kram perut, bagian perut kadang terasa kaku, membuat lemas dan nyeri dan sering muncul keringat dingin atau disertai juga dengan demam. Penanganan yang mudah jika kram perut bukan karena penyakit serius adalah mengompres dengan air hangat.
Dr Hermansyur menuturkan kram perut yang terjadi ini bisa menjadi suatu gejala awal dari penyakit seperti lambung, maag, masalah di kantung empedu, hernia atau organ lainnya. Maka pengobatan yang tepat untuk mengatasi kram perut yang berkepanjngan tergantung dari hasil diagnosisnya.
"Pemeriksaan yang dilakukan untuk mendiagnosis penyebab kram perut adalah dengan melakukan pemeriksaan fisik, dilanjutkan dengan pemeriksaan laboratorium. Jika ditemukan adanya gangguan maka dilanjutkan dengan pemeriksaan lain yang lebih mendalam seperti USG, endoskopi atau melakukan CT-Scan," ujar dokter dari Klinik Saluran Cerna RS Puri Indah, Jakarta.
Untuk pemeriksaan fisik biasanya dengan melihat kondisi luar tubuh dari pasien. Jika kulit pasien berwarna agak kuning maka kemungkinan kram perut ini berhubungan dengan hati atau saluran empedu. Pemeriksaan lainnya adalah dengan meraba dinding perut dan melakukan penekanan pelan di bagian perut untuk mengetahui tipe dari rasa nyerinya.
Tindakan yang harus dilakukan jika terjadi kram perut tergantung dari hasil diagnosisnya. Tapi untuk pengobatan pertamanya adalah dengan memberikan obat simptomatik untuk mengurangi gejala atau sakit perut yang ada.
Organ yang ada di dalam perut itu sangat banyak seperti saluran empedu, saluran makan (cerna), pankreas, usus besar, usus kecil, hati, lambung yang semuanya dihubungkan oleh saraf-saraf. Biasanya kram perut yang terjadi berhubungan dengan salah satu dari organ tersebut.
Jika sakit perut atau kram tak kunjung sembuh sebaiknya waspadai kemungkinan adanya penyakit yang serius. Penyakit yang seringkali ditandai dengan rasa sakit di bagian perut seperti dikutip dari Mayoclinic, Senin (28/12/2009) yaitu:
1. Penyakit usus buntu
Rasa sakit yang dialami jika mengalami usus buntu adalah rasa nyeri yang terjadi di dekat pusar kemudian rasa sakit ini akan terasa di bagian kanan bawah perut. Rasa sakit ini semakin lama akan semakin memburuk akibat adanya peradangan. Biasanya rasa sakit akan menetap di bagian tengah antara pusar dan panggul kanan. Tapi kadang lokasinya berbeda tergantung dari usia dan posisi usus buntu itu sendiri.
Sakit yang dirasakan akan semakin parah jika menekan ke arah bawah dari tempat usus buntu dan akan semakin buruk apabila tekanan tersebut diangkat secara tiba-tiba. Posisi yang paling enak untuk meredakannya adalah posisi janin dengan lutut ditarik ke dada sambil berbaring. Gejala lainnya adalah susah untuk buang angin, sakit saat buang air kecil, demam, kram dan terkadang diare.
2. Kolik
Rasa sakit yang dialami jika terkena kolik adalah rasa sakit yang teramat sangat di daerah perut. Kolik bisa menjadi petunjuk terhadap suatu penyakit tergantung di posisi dimana kolik tersebut berasal.
3. Penyakit maag
Rasa sakit yang dialami oleh penderita maag adalah nyeri perut di bagian atas atau diatas pusar (ulu hati) yang disertai dengan mual, perut kembung, rasa kenyang meskipun hanya mengonsumsi sedikit makanan dan kemungkinan adanya pembengkakan. Gejala ini berasal dari saluran pencernaan bagian atas terutama lambung dan bagian pertama dari usus kecil. Hal ini biasanya paling sering dipicu oleh makanan yang dikonsumsi.
4. Batu kandung kemih
Gejala dari penyakit ini akan muncul jika ukuran batu semakin membesar, terutama jika batu tersebut mengiritasi dinding kandung kemih atau menghalangi saluran urin. Rasa sakit yang ditimbulkan ini berada di bagian bawah perut, biasanya disertai dengan rasa sakit saat pipis, susah untuk buang air kecil dan juga urin yang berwarna gelap.
5 Batu ginjal.
Rasa sakit yang ditimbulkan akibat batu ginjal ini dimuali dari samping atau belakang tepat di bawah tulang rusuk, lama-kelamaan rasa sakitnya akan menyebar ke perut bagian bawah dan pangkal paha. Intensitas rasa sakitnya berkisar antara 20-60 menit dan disertai dengan mual, muntah dan rasa sakit asat buang air kecil.
6. Kanker usus besar
Gejala yang ditimbulkan seperti perubahan dalam kebiasaan buang air besar termasuk diare atau sembelit selama lebih dua minggu. Rasa tak nyaman di perut seperti kram, gas atau sakit yang terus menerus, adanya pendarahan dalam feses serta mengalami kelelahan dan penurunan berat badan. Gejala yang ditimulkan bervariasi tergantungd ari ukuran dan lokasi kanker dalam usus besar tersebut.
"Terkadang rasa sakit yang ditimbulkan hampir mirip seperti sakit usus buntu bagi beberapa orang sama dengan maag atau penyakit maag disertai juga dengan sakit perut diare. Ini karena saraf-sarafnya saling berhubungan satu sama lain, sehingga gejalanya bisa mirip," ujar dokter yang berpraktik di RS Pondok Indah ini.
Penanganan untuk kram perut ini bisa bersifat ringan, tapi ada juga pasien yang diharuskan melakukan pembedahan atau operasi untuk mengobati penyebab dari kram perut ini. Sebaiknya jika ada anggota keluarga yang mengalami kram perut, segera periksakan ke dokter agar bisa diketahui dengan pasti apa penyebab dari rasa nyeri di perut tersebut.
Ketika mengalami kram perut, bagian perut kadang terasa kaku, membuat lemas dan nyeri dan sering muncul keringat dingin atau disertai juga dengan demam. Penanganan yang mudah jika kram perut bukan karena penyakit serius adalah mengompres dengan air hangat.
Dr Hermansyur menuturkan kram perut yang terjadi ini bisa menjadi suatu gejala awal dari penyakit seperti lambung, maag, masalah di kantung empedu, hernia atau organ lainnya. Maka pengobatan yang tepat untuk mengatasi kram perut yang berkepanjngan tergantung dari hasil diagnosisnya.
"Pemeriksaan yang dilakukan untuk mendiagnosis penyebab kram perut adalah dengan melakukan pemeriksaan fisik, dilanjutkan dengan pemeriksaan laboratorium. Jika ditemukan adanya gangguan maka dilanjutkan dengan pemeriksaan lain yang lebih mendalam seperti USG, endoskopi atau melakukan CT-Scan," ujar dokter dari Klinik Saluran Cerna RS Puri Indah, Jakarta.
Untuk pemeriksaan fisik biasanya dengan melihat kondisi luar tubuh dari pasien. Jika kulit pasien berwarna agak kuning maka kemungkinan kram perut ini berhubungan dengan hati atau saluran empedu. Pemeriksaan lainnya adalah dengan meraba dinding perut dan melakukan penekanan pelan di bagian perut untuk mengetahui tipe dari rasa nyerinya.
Tindakan yang harus dilakukan jika terjadi kram perut tergantung dari hasil diagnosisnya. Tapi untuk pengobatan pertamanya adalah dengan memberikan obat simptomatik untuk mengurangi gejala atau sakit perut yang ada.
Organ yang ada di dalam perut itu sangat banyak seperti saluran empedu, saluran makan (cerna), pankreas, usus besar, usus kecil, hati, lambung yang semuanya dihubungkan oleh saraf-saraf. Biasanya kram perut yang terjadi berhubungan dengan salah satu dari organ tersebut.
Jika sakit perut atau kram tak kunjung sembuh sebaiknya waspadai kemungkinan adanya penyakit yang serius. Penyakit yang seringkali ditandai dengan rasa sakit di bagian perut seperti dikutip dari Mayoclinic, Senin (28/12/2009) yaitu:
1. Penyakit usus buntu
Rasa sakit yang dialami jika mengalami usus buntu adalah rasa nyeri yang terjadi di dekat pusar kemudian rasa sakit ini akan terasa di bagian kanan bawah perut. Rasa sakit ini semakin lama akan semakin memburuk akibat adanya peradangan. Biasanya rasa sakit akan menetap di bagian tengah antara pusar dan panggul kanan. Tapi kadang lokasinya berbeda tergantung dari usia dan posisi usus buntu itu sendiri.
Sakit yang dirasakan akan semakin parah jika menekan ke arah bawah dari tempat usus buntu dan akan semakin buruk apabila tekanan tersebut diangkat secara tiba-tiba. Posisi yang paling enak untuk meredakannya adalah posisi janin dengan lutut ditarik ke dada sambil berbaring. Gejala lainnya adalah susah untuk buang angin, sakit saat buang air kecil, demam, kram dan terkadang diare.
2. Kolik
Rasa sakit yang dialami jika terkena kolik adalah rasa sakit yang teramat sangat di daerah perut. Kolik bisa menjadi petunjuk terhadap suatu penyakit tergantung di posisi dimana kolik tersebut berasal.
3. Penyakit maag
Rasa sakit yang dialami oleh penderita maag adalah nyeri perut di bagian atas atau diatas pusar (ulu hati) yang disertai dengan mual, perut kembung, rasa kenyang meskipun hanya mengonsumsi sedikit makanan dan kemungkinan adanya pembengkakan. Gejala ini berasal dari saluran pencernaan bagian atas terutama lambung dan bagian pertama dari usus kecil. Hal ini biasanya paling sering dipicu oleh makanan yang dikonsumsi.
4. Batu kandung kemih
Gejala dari penyakit ini akan muncul jika ukuran batu semakin membesar, terutama jika batu tersebut mengiritasi dinding kandung kemih atau menghalangi saluran urin. Rasa sakit yang ditimbulkan ini berada di bagian bawah perut, biasanya disertai dengan rasa sakit saat pipis, susah untuk buang air kecil dan juga urin yang berwarna gelap.
5 Batu ginjal.
Rasa sakit yang ditimbulkan akibat batu ginjal ini dimuali dari samping atau belakang tepat di bawah tulang rusuk, lama-kelamaan rasa sakitnya akan menyebar ke perut bagian bawah dan pangkal paha. Intensitas rasa sakitnya berkisar antara 20-60 menit dan disertai dengan mual, muntah dan rasa sakit asat buang air kecil.
6. Kanker usus besar
Gejala yang ditimbulkan seperti perubahan dalam kebiasaan buang air besar termasuk diare atau sembelit selama lebih dua minggu. Rasa tak nyaman di perut seperti kram, gas atau sakit yang terus menerus, adanya pendarahan dalam feses serta mengalami kelelahan dan penurunan berat badan. Gejala yang ditimulkan bervariasi tergantungd ari ukuran dan lokasi kanker dalam usus besar tersebut.
"Terkadang rasa sakit yang ditimbulkan hampir mirip seperti sakit usus buntu bagi beberapa orang sama dengan maag atau penyakit maag disertai juga dengan sakit perut diare. Ini karena saraf-sarafnya saling berhubungan satu sama lain, sehingga gejalanya bisa mirip," ujar dokter yang berpraktik di RS Pondok Indah ini.
Penanganan untuk kram perut ini bisa bersifat ringan, tapi ada juga pasien yang diharuskan melakukan pembedahan atau operasi untuk mengobati penyebab dari kram perut ini. Sebaiknya jika ada anggota keluarga yang mengalami kram perut, segera periksakan ke dokter agar bisa diketahui dengan pasti apa penyebab dari rasa nyeri di perut tersebut.
source: detikhealth.com
blog editor: dr. wahyu triasmara