Orangtua biasanya kaget ketika melihat si kecil melakukan masturbasi karena mengira hal tersebut hanya boleh dilakukan oleh orang dewasa. Kenapa ada balita yang senang melakukan masturbasi? Anak-anak kecil yang melakukan masturbasi memiliki alasan yang sama dengan orang dewasa, yaitu mendapatkan kenikmatan tersendiri serta ingin mengeksplorasi bagian tubuhnya terutama alat kelaminnya.
Memarahi dan menghukum anak bukanlah jalan keluar terbaik, cobalah bina komunikasi yang baik dengan anak |
Karena pada usia tertentu terutama saat balita, alat kelamin menjadi lebih peka terhadap suatu rangsangan sehingga memberikan sensasi tersendiri yang menyenangkan bagi anak. Namun masturbasi yang dilakukan oleh balita bukan didasari oleh fantasi seksual atau pikiran yang kotor, tapi hanya untuk mendapatkan reaksi alamiah dengan mengeksplorasi alat kelaminnya yang menjadi lebih peka.
Seperti dikutip dari Babycenter, jika orangtua melihat anaknya melakukan masturbasi, maka sebaiknya tidak langsung memarahi atau menghukum si anak.
Ada beberapa hal yang bisa dilakukan orangtua untuk mengatasinya, yaitu:
Jangan panik
Meskipun melihat anak balita menyentuh alat kelaminnya akan membuat orangtua merasa tak nyaman, tapi tak perlu panik. Karena masturbasi pada anak-anak tidaklah berhubungan dengan seks, dan anak belum mengerti tentang seks. Karenanya orangtua tidak perlu memarahi atau menghukum anaknya jika tertangkap sedang melakukan masturbasi. Karena hukuman akan membuat anak melakukan hal ini secara sembunyi-sembunyi dan menimbulkan rasa bersalah yang mendalam pada diri si anak.
Mengalihkan perhatiannya
Meskipun masturbasi pada balita adalah hal yang normal, tapi hal ini akan menjadi sesuatu yang tidak pantas jika dilakukan di depan umum. Karenanya cobalah untuk mengalihkan perhatiannya, misalnya dengan mengajaknya bermain di luar rumah atau memberinya permainan yang mengharuskannya untuk menggunakan tangan misalnya mainan balok kayu, melempar bola atau permainan lain. Sehingga hal ini akan membuat tangan anak keluar dari celana serta mengalihkan pikirannya.
Lihatlah reaksi dari orangtua
Percaya atau tidak, reaksi orangtua terhadap anaknya yang melakukan masturbasi bisa membuat anak merasa sangat bersalah dan menganggap hal yang dilakukannya adalah kotor, nakal dan menjijikkan. Hal ini akan membuat anak berpikir perasaan seksual akan selalu berhubungan dengan rasa bersalah dan malu, serta ada kemungkinan anak mengalami hambatan seksual saat dewasa nanti.
Berikan perhatian lebih pada anak
Memberikan perhatian lebih terutama dengan meningkatkan kontak fisik akan membantu mengurangi perilaku masturbasi yang dilakukan anak. Karena kontak fisik seperti pelukan, ciuman dan rangkulan dari orangtua akan memberikan anak rasa nyaman, untuk itu pastikan anak mendapatkan kasih sayang yang cukup dari orangtua setiap harinya.
Berikan batasan pada anak
Usahakan untuk memberi pengertian pada anak bahwa aktivitas yang dilakukannya tersebut bersifat sangat pribadi, sehingga anak tidak boleh melakukannya di depan umum kecuali di kamar mandi atau kamar tidur. Selain itu beritahu pada anak bahwa sebagian tubuhnya bersifat pribadi, yang berarti tidak ada seorang pun kecuali dirinya, orangtua dan dokter yang boleh menyentuhnya.