Pada awal tahun 2010 ini ADA (American Diabetes Association) mengumumkan standar terbaru kriteria dan monitoring penyakit diabetes.
Berdasarkan Standards of Medical Care in Diabetes 2010, berikut ini adalah ringkasan beberapa kriteria dan monitoring untuk diabetes tersebut sbb:
- A1C > 6,5 %
- FPG > 126 mg/dL (7 mmol/L), puasa didefinisikan tidak adanya ambilan kalori sedikitnya selama 8 jam
- 2 jam glukosa plasma > 200 mg/dL (11,1 mmol/L) selama OGTT dengan asupan glukosa sebanding dengan 75 glukosa anhydrous
yang dilarutkan - Pasien dengan keluhan klasik hiperglikemia atau krisis hiperglikemia dengan glukosa darah sewaktu > 200 mg/dL (11,1 mmol/L)
Pemeriksaan diabetes pada pasien asimtomatik
- Pemeriksaan untuk mendeteksi diabetes tipe 2 pada pasien asimtomatik dilakukan pada setiap usia jika berat badan berlebih atau obesitas (BMI > 25 kg/m2) dan dengan satu atau lebih faktor risiko diabetes lainnya. Jika tanpa risiko pemeriksaan dapat dimulai pada usia 45 tahun.
- Jika pemeriksaan normal, pemeriksaan kembali dilakukan dalam interval 3 tahun.
- Pemeriksaan deteksi diabetes asimtomatik adalah A1C, FPG atau OGTT 2 jam (75 g).
Deteksi dan Diagnosis Diabetes Gestasional
- Skrining diabetes gestasional dengan analisa faktor risiko dan OGTT
- Pasien diabetes gestasional dilakukan skrining diabetes 6-12 minggu pasca kelahiran dan dilakukan pemeriksaan berkelanjutan sebagai skrining diabetes.
Monitoring kadar glukosa
- Monitoring kadar gula darah secara mandiri/self monitoring of blood glucose (SMBG) harus dilakukan 3 atau beberapa kali sehari pada pasien yang menggunakan injeksi suntikan multipel atau pompa terapi
insulin . - Pada pasien yang menggunakan insulin dengan masa kerja panjang, terapi non insulin atau terapi nutrisi tunggal, SMBG menjadi alat untuk menilai keberhasilan terapi.
- Untuk mencapai target glukosa darah postprandial, pemeriksaan SMBG postprandial perlu dilakukan.
AIC
- Lakukan pemeriksaan A1C sedikitnya 2 x/tahun pada pasien dengan tujuan terapi yang telah dicapai
- Lakukan pemeriksaan A1C setiap 3 bulan pada pasien yang mengalami perubahan terapi atau tujuan glikemik tidak tercapai
- Gunakan hasil pemeriksaan A1C untuk menentukan perubahan terapi yang digunakan
Tujuan terapi glikemik pada pasien dewasa
- Menurunkan kadar A1C di bawah atau sekitar 7 %, kadar tsb telah menurunkan komplikasi mikrovaskuler dan neuropati pada diabetes tipe 1 dan 2, sehingga target A1C pada pasien dewasa nonpregnant untuk mencegah mikrovaskuler adalah < 7 %
- Pada diabetes tipe 1 dan 2 dalam masa uji klinik yang dilakukan secara acak, kontrol glikemik standar atau intensif tidak secara bermakna menurunkan risiko CVD (cerebrovascular disease), tetapi dalam follow up jangka panjang, mencapai target A1C di bawah atau sekitar 7% segera setelah diagnosis diabetes menurunkan risiko CVD. Hingga didapatkan bukti lebih lanjut, tujuan A1C di bawah 7% menjadi alasan rasional menurunkan risiko komplikasi makrovasular.