Setiap saya selesai berhubungan intim secara rutin (setiap hari) dengan suami, saya merasakan sakit pada vagina saat buang air kecil seperti baru pertama kali berhubungan. Apa itu bisa jadi penyakit yang berbahaya? Apakah penyebabnya karena berhubungan yang terlalu sering dan cukup lama? Terimakasih.
Rizka (Perempuan Menikah, 20 Tahun), rizka_cki09@yahoo.com
Tinggi Badan 166 cm dan Berat Badan 50 kg
Jawaban
Salam Rizka,
Rasa sakit pada vagina sesudah melakukan hubungan umumnya bukanlah penyakit serius namun perlu dicermati apa yang menjadi penyebabnya. Rasa tidak nyaman pada vagina sesudah hubungan bisa disebabkan baik oleh faktor fisik maupun faktor psikis.
Faktor fisik di sini misalnya adanya luka atau lecet pada vagina akibat pelumasan yang kurang. Hal ini bisa disebabkan karena sekresi vagina yang berkurang misalnya karena foreplay yang kurang ataupun karena hubungan yang terlalu lama dan tidak hati-hati.
Faktor yang lain bila terdapat infeksi ataupun radang di dalam vagina, misalnya karena ada infeksi pada kelenjar, pada vagina ataupun pada leher rahim.
Selain infeksi, kondisi kelainan anatomi vagina juga bisa menjadi penyebab mudahnya lecet pada vagina, misalnya kelainan bentuk bawaan atau sesudah operasi pasca melahirkan. Untuk mengetahui kondisi fisik maka ada baiknya Anda memeriksakan diri ke dokter spesialis kandungan.
Bila tidak ada faktor fisik yang mengganggu, maka faktor psikis umumnya memegang peranan penting. Misalnya rasa cemas dan takut akan hubungan itu sendiri membuat pelumasan dinding vagina tidak optimal yang selanjutnya dapat mengganggu kondisi vagina saat hubungan selesai.
dr Eddy Karta SpKK
Rizka (Perempuan Menikah, 20 Tahun), rizka_cki09@yahoo.com
Tinggi Badan 166 cm dan Berat Badan 50 kg
Jawaban
Salam Rizka,
Rasa sakit pada vagina sesudah melakukan hubungan umumnya bukanlah penyakit serius namun perlu dicermati apa yang menjadi penyebabnya. Rasa tidak nyaman pada vagina sesudah hubungan bisa disebabkan baik oleh faktor fisik maupun faktor psikis.
Faktor fisik di sini misalnya adanya luka atau lecet pada vagina akibat pelumasan yang kurang. Hal ini bisa disebabkan karena sekresi vagina yang berkurang misalnya karena foreplay yang kurang ataupun karena hubungan yang terlalu lama dan tidak hati-hati.
Faktor yang lain bila terdapat infeksi ataupun radang di dalam vagina, misalnya karena ada infeksi pada kelenjar, pada vagina ataupun pada leher rahim.
Selain infeksi, kondisi kelainan anatomi vagina juga bisa menjadi penyebab mudahnya lecet pada vagina, misalnya kelainan bentuk bawaan atau sesudah operasi pasca melahirkan. Untuk mengetahui kondisi fisik maka ada baiknya Anda memeriksakan diri ke dokter spesialis kandungan.
Bila tidak ada faktor fisik yang mengganggu, maka faktor psikis umumnya memegang peranan penting. Misalnya rasa cemas dan takut akan hubungan itu sendiri membuat pelumasan dinding vagina tidak optimal yang selanjutnya dapat mengganggu kondisi vagina saat hubungan selesai.
dr Eddy Karta SpKK