menggenggam keyakinan memang luar biasa berat terutama bila semua orang berbalik dan memalingkan wajah...
godaan kebendaan juga tidak kalah sulit apalagi saat ia dapat membuka banyak pintu kemudahan....
dimana lagi mencari kawan sejalan, saat semua sudah mengambil jalan masing-masing...
yang terbaik yang dapat dilakukan seorang adalah memperdalam keyakinan..mengingat lagi semua alasan..menyegarkan kembali cita-cita...dan mensyukuri tuntunan Allah selama ini
yang terbaik yang dapat difikirkan seorang adalah berharap jalan ini berujung kebaikan semata di dunia dan akhirat yang lebih penting serta menegur diri untuk merasa cukup dengan semuanya
mengenggam keyakinan memang benar bagai menggenggam bara, kadang bimbang menyeruak, kalau bukan karena nasihat kawan tentu sudah lama bara terlepas
tapi bila tak ada kawan lagi, memang benar pada akhirnya hanya ada keterasingan, menjadi asing, aneh dan gila
terasing, sendiri, terlihat aneh dengan pilihan gilanya : siapa bisa menanggung ini kalau bukan seorang yang buta dan tuli atau seorang dengan keyakinan tinggi atau seorang dengan kepribadian dan karakter yang kuat
tanpa itu hanya akan semakin asing dalam keterasingannya, semakin gila dalam kegilaannya, hidup dalam kebimbangan abadi sampai memilih satu dari dua jalan : maju dengan mantap atau berbalik lari kebelakang