Masalah klasik buat usaha berbasis ekonomi rakyat termasuk juga jasa layanan kesehatan (dokter) adalah pasar & pembiayaan. Pasar dikuasai oleh BPJS nantinya, akses untuk masuk ke pasar itu akan ditentukan syarat2nya oleh yang memegang pasar (BPJS). Untuk membangun klinik layanan primer diperlukan modal, akses ke perbankan juga tertutup karena mitigasi risiko perbankan menyebabkan banyak dokter tidak memenuhi persyaratan. Lengkaplah sudah kesulitan kita.
Satu2nya untuk mengubah nasib dengan bersatu, mumpung dokter masih tidak tergantikan dalam bisnis layanan kesehatan ini. Kartu truf ini mesti dimainkan, yang paling realistis adalah IDI. Siapapun pengurusnya jangan diperdebatkan/disesali masa lalu, mari menatap ke depan. Yang penting bisa menjamin kesejahteraan anggota dengan membuka akses pasar dan perbankan. Tidak penting kucing hitam atau putih, yang penting bisa menangkap tikus.
Muhammad Yunus, Pemenang Nobel Perdamaian dari Bangladesh menyatakan bahwa akses terhadap kredit adalah Hak Azasi Manusia. Sebagaimana hak2 yang lain baru bisa dikonkritkan melalui perjuangan. Hanya kita yang dapat mengubah nasib kita sendiri.
Satu2nya untuk mengubah nasib dengan bersatu, mumpung dokter masih tidak tergantikan dalam bisnis layanan kesehatan ini. Kartu truf ini mesti dimainkan, yang paling realistis adalah IDI. Siapapun pengurusnya jangan diperdebatkan/disesali masa lalu, mari menatap ke depan. Yang penting bisa menjamin kesejahteraan anggota dengan membuka akses pasar dan perbankan. Tidak penting kucing hitam atau putih, yang penting bisa menangkap tikus.
Muhammad Yunus, Pemenang Nobel Perdamaian dari Bangladesh menyatakan bahwa akses terhadap kredit adalah Hak Azasi Manusia. Sebagaimana hak2 yang lain baru bisa dikonkritkan melalui perjuangan. Hanya kita yang dapat mengubah nasib kita sendiri.