Semua juga tahu pasta gigi dipergunakan untuk membersihkan gigi. Pasta gigi bisa meningkatkan kesehatan mulut serta mengurangi pembentukan plaque (bakteri yang menyebabkan penyakit gigi). Menggosok gigi secara teratur dengan pasta gigi akan membuat gigi sehat dan kuat. Tapi tahukah kita apa sih isi pasta gigi? Masih ada (banyak) orang yang menggunakan salah (missused) pasta gigi sebagai bahan untuk membersihkan vagina. Masa sih? Itulah kenyataan yang ada...
Dalam pasta gigi modern, terkandung bahan yang bisa digolongkan ke dalam 2 kelompok yaitu bahan aktif dan tidak aktif. bahan aktif adalah bahan yang berkhasiat memperkuat, dan melindungi gigi dari bakteri sedangkan bahan tidak aktif bahan pembawa, pewarna atau perasa yang tidak ada efeknya untuk perlindungan dan pemeliharaan gigi.
Bahan aktif dalam pasta misalnya fluoride (mencegah kerusakan gigi), Tetra Natrium pirofosfat(bahan Anti-tartar), Natrium bikarbonat (menetralkan keasaman mulut dan sedikit memutihkan), triclosan atau xylitol( Bahan Anti-bakteri), Bahan untuk menurunkan sensitifitas gigi (Kalium nitrat, Strontium khlorida, Kalium sitrat), dan hydrogen peroxida( membersihkan dan memutihkan)
Sedangkan bahan-bahan tidak aktif seperti: Natrium Lauryl Sulfat dan Ammonium Lauryl Sulfat ( bahan pembuat buih), Alginat atau Xanthan (Bahan pengikat), Natrium benzoat atau Ethyl paraben (Bahan pengawet), bahan pelembab (air, sorbitol atau gliserin), Flavor (bahan perasa, mint merupakan bahan yang paling sering dipakai), Saccharine (bahan pemanis), bahan pewarna (titanium Dioxid), dan bahan-bahan lainnya seperti vitamin, herbal, dan lain-lain.
Kemudian kita harus mengingat kembali bahwa kondisi keasaman (PH) vagina berkisar antara 4 - 5.5 (sedikit asam). Keasaman ini dihasilkan oleh aktifitas bakteri vagina yang memcah glikogen pada sel-sel pelapis dinding vagina, menjadi asam laktat. Kondisi asam ini berguna buat melawan kuman atau parasit yang masuk ke dalam vagina.
Karena sifat pasta gigi yang basa (alkalin) maka tentu saja pemakaiannya buat "mencuci" kurang menguntungkan, karena kan merubah PH alami vagina menjadi basa. Yang akan membuat vagina mudah terinfeksi. Demikian juga dengan pemakaian sabun mandi. Suatu penelitian dengan berbagai sabun untuk mencuci genitalia (wanita) akan menyebabkan timbulnya radang pada saluran kencing (urethritis, cystitis, pyelonephritis dan infeksi lainnya pada saluran pipis).
Memang sesaat akan terasa adem dan sriwing-sriwing karena kandungan mint pada pasta gigi. Tetapi kemudian yang terjadi adalah infeksi pada saluran vagina dan saluran pipis. Kesimpulannya jelas yaitu pasta gigi tidak bisa di pakai sebagai bahan pembersih vagina. Karena mulut atas sangat-sangat berbeda jauh dengan "mulut bawah"
Sumber: berbagai sumber
Dalam pasta gigi modern, terkandung bahan yang bisa digolongkan ke dalam 2 kelompok yaitu bahan aktif dan tidak aktif. bahan aktif adalah bahan yang berkhasiat memperkuat, dan melindungi gigi dari bakteri sedangkan bahan tidak aktif bahan pembawa, pewarna atau perasa yang tidak ada efeknya untuk perlindungan dan pemeliharaan gigi.
Bahan aktif dalam pasta misalnya fluoride (mencegah kerusakan gigi), Tetra Natrium pirofosfat(bahan Anti-tartar), Natrium bikarbonat (menetralkan keasaman mulut dan sedikit memutihkan), triclosan atau xylitol( Bahan Anti-bakteri), Bahan untuk menurunkan sensitifitas gigi (Kalium nitrat, Strontium khlorida, Kalium sitrat), dan hydrogen peroxida( membersihkan dan memutihkan)
Sedangkan bahan-bahan tidak aktif seperti: Natrium Lauryl Sulfat dan Ammonium Lauryl Sulfat ( bahan pembuat buih), Alginat atau Xanthan (Bahan pengikat), Natrium benzoat atau Ethyl paraben (Bahan pengawet), bahan pelembab (air, sorbitol atau gliserin), Flavor (bahan perasa, mint merupakan bahan yang paling sering dipakai), Saccharine (bahan pemanis), bahan pewarna (titanium Dioxid), dan bahan-bahan lainnya seperti vitamin, herbal, dan lain-lain.
Kemudian kita harus mengingat kembali bahwa kondisi keasaman (PH) vagina berkisar antara 4 - 5.5 (sedikit asam). Keasaman ini dihasilkan oleh aktifitas bakteri vagina yang memcah glikogen pada sel-sel pelapis dinding vagina, menjadi asam laktat. Kondisi asam ini berguna buat melawan kuman atau parasit yang masuk ke dalam vagina.
Karena sifat pasta gigi yang basa (alkalin) maka tentu saja pemakaiannya buat "mencuci" kurang menguntungkan, karena kan merubah PH alami vagina menjadi basa. Yang akan membuat vagina mudah terinfeksi. Demikian juga dengan pemakaian sabun mandi. Suatu penelitian dengan berbagai sabun untuk mencuci genitalia (wanita) akan menyebabkan timbulnya radang pada saluran kencing (urethritis, cystitis, pyelonephritis dan infeksi lainnya pada saluran pipis).
Memang sesaat akan terasa adem dan sriwing-sriwing karena kandungan mint pada pasta gigi. Tetapi kemudian yang terjadi adalah infeksi pada saluran vagina dan saluran pipis. Kesimpulannya jelas yaitu pasta gigi tidak bisa di pakai sebagai bahan pembersih vagina. Karena mulut atas sangat-sangat berbeda jauh dengan "mulut bawah"
Sumber: berbagai sumber