Gigi adalah bagian keras yang terdapat di dalam mulut dari banyak vertebrata. Mereka memiliki struktur yang bervariasi yang memungkinkan mereka untuk melakukan banyak tugas. Fungsi utama dari gigi adalah untuk merobek dan mengunyah makanan dan pada beberapa hewan, terutama karnivora, sebagai senjata. Akar dari gigi tertutup oleh gusi. Gigi memiliki struktur pelindung yang disebut email gigi, yang membantu mencegah lubang di gigi. Pulp dalam gigi menciut dan dentin terdeposit di tempatnya.
Gigi merupakan bagian paling membedakan di jenis mamalia yang berbeda, dan salah satu yang bisa menjadi fosil dengan baik. Paleontologis menggunakannya untuk mengidentifikasi jenis fosil dan seringkali hubungan di antaranya. Bentuk gigi berhubungan dengan jenis makanan hewan tersebut. Misalnya herbivora memiliki banyak gigi geraham untuk mengunyah karena rumput sulit untuk dicerna. Karnivora membutuhkan taring untuk membunuh dan merobek, dan karena daging mudah untuk dicerna, maka mereka dapat menelan makanan tersebut tanpa membutuhkan geraham untuk mengunyah makanan tersebut terlebih dahulu.
Secara anatomis, gigi memiliki jaringan yang mengalami kalsifikasi yaitu email, sementum, dan dentin. Ketiga bagian gigi tersebut mengandung bahan-bahan organik dan anorganik. Di bagian tengah gigi terdapat bagian yang dinamakan ruang pulpa dimana terdapat massa organic yang lunak, tidak mengalami kalsifikasi dan juga mengandung pembuluh-pem buluh darah dan saraf-saraf.
Bahan organik pada email dan dentin sama dengan yang ada pada tulang, yaitu terdiri terutama dari garam-garam hidroksiapatit. Rumus kimia Ca(OH)2.3Ca(PO4)2 atau Ca10(OH)2(PO4)6. Keratin merupakan unsur organik utama pada email. Disamping itu terdapat juga dalam jumlah yang kecil kolesterol dan fosfolipid. Pada dentin terdapat kolagen dan elastin bersama-sama dengan glikoprotein dan lipid email. Unsur organik utama yang ada pada sementum adalah kolagen. Pada dentin dan sedikit pada email terdapat kandungan sitrat.
Email merupakan suatu jaringan yang mengalami proses mineralisasi yang sangat tinggi. Warnanya putih keabu-abuan transparan, kekuatan tarikan ± 100 kg/cm2, kekuatan kompressinya 2100 – 3500 kg/cm2, bersifat getas(brittle), ketebalan pada cuspnya ±2,5 mm, meneruskan panas dengan konduksi, bersifat permeabel terhadap sejumlah material baik invivo/invitro. Zat organiknya terdiri dari kalsium(46%), natrium, magnesium, CO2, dan fluor. Yang utama adalah kristal hidroksi apatit (Ca10(PO4)6(OH)2 dan dilapisi oleh zat organic yang disebut enamelin. Zat organiknya terdiri dari protein (58%), dan lipida (42%) dan karotin, serta air. Protein pada email disebut amelogenin, yang terdiri dari prolin, asam glutamate, dan aspartat. Sedangkan ikatan lipidanya terdiri dari sejumlah kecil kolesterol dan fosfolipid.
Dentin berasal dari mesoderm dan mengisi bagian terbesar dari gigi. Warnanya putih kekuningan, keras, opaque, tahanan tarik 250 kg/cm2, dan elastisitasnya cukup tinggi. Senyawa anorganiknya 70%, terutama terdiri dari garam hidroksi apatit [Ca(OH)2]3Ca3(PO4)2. Organik (30%) terdiri dari kolagen (18%), air (12%) dan elastin, terdapat bersama-sama dengan glikoprotein dan lipid email. Juga mengandung osteokalsin (suatu protein pengikat kalsium).
Gigi merupakan bagian paling membedakan di jenis mamalia yang berbeda, dan salah satu yang bisa menjadi fosil dengan baik. Paleontologis menggunakannya untuk mengidentifikasi jenis fosil dan seringkali hubungan di antaranya. Bentuk gigi berhubungan dengan jenis makanan hewan tersebut. Misalnya herbivora memiliki banyak gigi geraham untuk mengunyah karena rumput sulit untuk dicerna. Karnivora membutuhkan taring untuk membunuh dan merobek, dan karena daging mudah untuk dicerna, maka mereka dapat menelan makanan tersebut tanpa membutuhkan geraham untuk mengunyah makanan tersebut terlebih dahulu.
Secara anatomis, gigi memiliki jaringan yang mengalami kalsifikasi yaitu email, sementum, dan dentin. Ketiga bagian gigi tersebut mengandung bahan-bahan organik dan anorganik. Di bagian tengah gigi terdapat bagian yang dinamakan ruang pulpa dimana terdapat massa organic yang lunak, tidak mengalami kalsifikasi dan juga mengandung pembuluh-pem buluh darah dan saraf-saraf.
Bahan organik pada email dan dentin sama dengan yang ada pada tulang, yaitu terdiri terutama dari garam-garam hidroksiapatit. Rumus kimia Ca(OH)2.3Ca(PO4)2 atau Ca10(OH)2(PO4)6. Keratin merupakan unsur organik utama pada email. Disamping itu terdapat juga dalam jumlah yang kecil kolesterol dan fosfolipid. Pada dentin terdapat kolagen dan elastin bersama-sama dengan glikoprotein dan lipid email. Unsur organik utama yang ada pada sementum adalah kolagen. Pada dentin dan sedikit pada email terdapat kandungan sitrat.
Email merupakan suatu jaringan yang mengalami proses mineralisasi yang sangat tinggi. Warnanya putih keabu-abuan transparan, kekuatan tarikan ± 100 kg/cm2, kekuatan kompressinya 2100 – 3500 kg/cm2, bersifat getas(brittle), ketebalan pada cuspnya ±2,5 mm, meneruskan panas dengan konduksi, bersifat permeabel terhadap sejumlah material baik invivo/invitro. Zat organiknya terdiri dari kalsium(46%), natrium, magnesium, CO2, dan fluor. Yang utama adalah kristal hidroksi apatit (Ca10(PO4)6(OH)2 dan dilapisi oleh zat organic yang disebut enamelin. Zat organiknya terdiri dari protein (58%), dan lipida (42%) dan karotin, serta air. Protein pada email disebut amelogenin, yang terdiri dari prolin, asam glutamate, dan aspartat. Sedangkan ikatan lipidanya terdiri dari sejumlah kecil kolesterol dan fosfolipid.
Dentin berasal dari mesoderm dan mengisi bagian terbesar dari gigi. Warnanya putih kekuningan, keras, opaque, tahanan tarik 250 kg/cm2, dan elastisitasnya cukup tinggi. Senyawa anorganiknya 70%, terutama terdiri dari garam hidroksi apatit [Ca(OH)2]3Ca3(PO4)2. Organik (30%) terdiri dari kolagen (18%), air (12%) dan elastin, terdapat bersama-sama dengan glikoprotein dan lipid email. Juga mengandung osteokalsin (suatu protein pengikat kalsium).