Prosedur naik haji, mengikuti manasik haji, pengajian bersama, membuatnya berinteraksi dengan banyak ibu-ibu lain yang kebanyakan masih muda.
“Eh Bu Joko… Sudah beli primolut?” tanya bu Hermin kepada bu Joko di sela-sela kegiatan manasik yang diselenggarakan oleh departemen agama.
“Mengapa harus minum primolut?” sahut bu Endro menyela
“Lho biar acara haji kita tidak batal gara-gara mens” jelas bu Hermin
“Belinya dimana?” tanya bu Endro bersemangat.
“Di apotik bisa kok… ato kalo susah minta resep ke dokter saja” Jelas bu Hermin lagi
“Semua dokter ato harus dokter kandungan?” tanya bu Joko
“Semua bisa..tapi kalo pingin murah ya di dokter umum saja” jelas bu Hermin
……………………………………………………
Di pertemuan selanjutnya….
“Ini tho bu pilnya” kata bu Endro
“Wah bu Endro malah paling semangat” kata bu Joko
“Bener bu.... ho oh itu yang dimaksud” kata bu Hermin.
“Sebentar bu…boleh nanya itu obat apa sih” tanya mbah Sinem yang kebetulan ikut nimbrung.
“Ini obat PRIMOLUT… obatnya wanita kalo menunaikan ibadah haji” kata bu Hermin
“Wooow begitu…” kata mbah Sinem.
…………………………………….
Malam itu mbah Sinem datang di tempat dokter Hendro…
Setelah mengikuti prosedur daftar, antri dan dapat giliran diperiksa mbah Sinem akhirnya masuk ke dalam ruang periksa dokter Hendro.
“
“Ini dok.. saya mau minta diresepin PRIMOLUT” kata mbah Sinem.
“Lha minta diresepin PRIMOLUT untuk apa mbah?” tanya dokter Hendro
“Soalnya teman-teman yang sama-sama manasik haji tadi semuanya membeli PRIMOLUT. Kata mereka PRIMOLUT itu obatnya wanita kalo menunaikan ibadah haji” jelas mbah Sinem.
“Begini mbah… PRIMOLUT itu kegunaannya untuk memperlambat mens. Jadi kalo ibadah haji tidak batal karena kedatangan tamu bulanan. Sehingga kalo minum PRIMOLUT mens bisa ditunda. Lha mbah Sinem masih aktif mens atau tidak?” jelas dokter Hendro sekaligus bertanya.
“Ya sudah gak lah dokter…lha wong saya ini sudah tua begini masak menstruasi” kata mbah Sinem.
“Jadi tidak ada gunanya
………………………..