3. Epidermophyton
2 sifat khas:
•Keratinofilik
•Afinitas pada hospes tertentu
–Zoofilik (misalnya: M.canis)
–Geofilik (misalnya: M.gypseum)
–Antropofilik (misalnya: T. rubrum)
•Di Indonesia ada 6 species:
1.T. mentagrophytes
2.T. rubrum
3.T. concentricum
4.M.canis
5.M. gypseum
6.E. floccosum
•
Morfologi dermatofitosis khas:
Morfologi dermatofitosis khas:
Kelainan berbatas tegas
Polimorfik
Tepi lebih aktif
Disertai rasa gatal
•Penderita pria lebih sering gatal karena struktur anatominya
•Klasifikasi dermatofitosis didasarkan pada lokalisasi kelainan kulit
Diagnosis Dermatofitosis:
1.Anamnesa
2.Gambaran klinis
3.Sediaan langsung + lar KOH 10%
4.Wood’s light (T.kapitis, T.kruris – eritrasma, P.versicolor)
5.Biakan pada agar Sabouraud à spesies penyebabnya
Pengobatan
– Sistemik:
Griseofulvin 10 - 25 mg/ kgBB (max. 1 g/ hr)
– Lokal:
•Salap whitfield
•Salap asam lemak tidak jenuh
•Tolnaftat
Pengobatan Lokal:
Derivat imidasol
– Mikonasol (Jansen)
– Ekonasol (Chilag-chemie)
– Klotrimasol (Bayer, Schering)
– Isokonasol (Schering)