“Saya belum pernah jadi dokter, tapi saya sadar sepenuhnya semenjak kejadian ini, bahwa dokter memiliki tanggung jawab sosial yang sangat besar di masyarakat. Baik diminta ataupun tidak.” http://achmadi.net Sat 14 Jan '06
“Ini kali saya kedua kali berhadapan dengan kejadian dokter sontoloyo di Bumi BBM ini.”
“Nah para Dokter yang budiman, sudah bagaimanakah keadaan anda saat ini? Sudah berapa buah Mercy di garasi Anda? Jujur saja profesi dokter di Indonesia banyak narik duitnya daripada serius kuliahnya.
“Ya Allah timpakanlah Azab serupa buat para BAJINGUK yang berkedok orang pintar bersertifikat ini.”
“Dokter Indonesia emang banyak yang kaya KAMPRET! Yang ada diotaknya cuma KEJAR SETORAN
“Belum lagi sekarang banyak FK di PTN yang buka program ekstensi untuk kedokteran yang kriteria masuknya hanya uang sumbangan, saya pernah ketmu bapak2 dipesawat yang baru aja daftarin anaknya dan bayar Rp. 250 jt. Bisa dibayangin seperti apa 10 thn lagi.” [1] http://adinoto.org May 9, 2006 at 6:32 am
Apakah dokter di Indonesia benar-benar SONTOLOYO, KAMPRET, KEJAR SETORAN, TELEDOR PADA PASIEN?
Apakah dengan sekedar MENGUMPAT dokter di Indonesia BENAR-BENAR berubah JADI BAIK?