Kamis, 30 Desember 2010

Cara Mengatasi Diare Pada Anak

Diare tidak selalu dianggap penyakit yang harus diredam dengan obat-obatan anti diare. kebanyakan diare merupakan sinyal positif yang tidak boleh distop dengan obat. ini bisa merupakan indikasi bahwab dalam pencernaan kita sudah terjadi penumpukan toksik atau terjadi infeksi karena penumpukan toksik


KENALI BAHAYA DERAJAT DEHIDRASI AKIBAT DIARE

A. Diare tanpa Dehidrasi

Tanda-tandanya :
Keadaan umum : Baik
Mata : normal
Air mata : Ada
Mulut dan Lidah : basah
Rasa Haus : minum biasa, tidak haus
Turgor kutit : Kembali cepat

B. Diare dengan dehidrasi ringan/sedang

Tanda-tandanya :
Keadaan umum : gelisah, rewel
Mata : normal
Air mata : tidak ada
Mulut dan lidah : kering
Rasa haus : haus, ingin minum terus
turgor kulit : kembali lambat

c. Diare dengan dehidrasi berat

Tanda-tandanya:
Keadaan umum : lese, lunglai, tidak sadar
Mata : sangat cekung dan kering
Air mata : tidak ada
Mulut dan lidah : sangat kering
Rasa haus : malas minum atau tidak bisa minum
turgor kulit : kembali sangat lambat

CARA PENANGANAN :

1. stop semua makanan yang masuk agar akumulasi kuman penyebab diare bisa dihentikan
2. beri air minum sebanyak mungkin terutama sehabis BAB agar keseimbangan cairan dan elektrolit tubuh tetap terjaga
3. perbanyak minum air madu hangat atau air kelapa + madu
4. untuk bayi yang masih menyusu, berikan ASI sesering mungkin
5. bila anak sering muntah, tunggu 10 menit tiap sesudah muntah, kemudian berikan minum 1-2 sendok setiap 2 - 3 menit setelahnya.
5. usahakan sekitar perut dan tulang belakang dalam keadaan hangat dengan diolesi minyak telon atau kayu putih atau kompresan air hangat
6. Bila diare sudah terkendali dan rasa lapar mulai muncul, mulailah dengan pemberian bubur encer (air tajin + madu)

CARA PENANGANAN DIARE DENGAN DEHIDRASI BERAT
Bila sudah ada tanda tanda ke arah dehidrasi berat segera bawa ke rumah sakit, atau dokter atau puskesma terdekat untuk segera mendapatkan pertolongan medis

Sumber : DR. Husen A. Bajry, M.D., Ph.D. : Tubuh Anda Adalah Dokter yang Terbaik


Cara Mengatasi Demam Pada Anak

Demam tidak selalu berarti penyakit, demam bisa berarti reaksi positif tubuh. demam bisa menjadi indikator adanya infeksi dalam tubuh, atau reaksi positif tubuh karena terjadi penumpukan toksik (racun) dalam tubuh yang terlalu banyak sehingga tubuh harus menghasilkan ekstra panas guna menetralisir kelebihan toksik yang harus dibuang yang tidak bisa diproses oleh suhu tubuh yang normal

1. berikan ekstra cairan yang banyak (banyak minum) agar keseimbangan cairan dalam tubuh tetap terjaga. karena ketika demam tubuh melakukan pembakaran cairan lebih cepat dari biasanya
2. berikan air madu hangat sesering mungkin. campuran air kelapa dan madu lebih baik dan merupakan formula yang sangat baik untuk menurunkan panas.
3. jangan dipaksakan makan, berikan makanan yang ringan dan mudah dicerna, seperti berbagai jus buah-buahan manis yang ditambah madu..
4. jaga agar anak tidak sulit BAB. banyak sekali demam diawali oleh BAB yang jarang dan sulit. bila BAB sulit berikan jus pepaya + melon + madu 3 kali dalam sehari
5. jika panas cukup tinggi kompreslah pada bagian kepala, kening, ketiak dengan air dingin (suhu kamar) atau bila demamnya sangat tinggi kompreslah sekujur tubuhnya.
6. jangan selimbuti anak ketika demam.
7. memijat pada sekitar kelopak mata dan alis mata akan sangat membantu menurunkan demam pada anak dan mengurangi rasa ketidak nyamanan.
8. bila perlu buatlah ramuan dari bawang merah yang dihancutkan campur dengan minyak kelapa atau baby oil. oleskan ke sekujur tubuh anak.
9. obat penurun panans hanya boleh dibertikan bila demam tidak terkontrol, dengan pemberian ekstra cairan (banyak minum) dan kompres lokal.

Sumber : DR. Husen A. Bajri, M.D., Ph.D. : Tubuh Anda Adalah Dokter Yang Terbaik

Memahami Penyakit Pada Anak

Hampir tidak ada penyakit anak yang langsung parah, kebanyakan penyakit pada anak dimulai dengan penyakit ringan, seperti demam, batuk pilek, diare dan konstipasi atau sulit buang air besar. Penyakit parah pada umumnya terjadi kerena penyakit yang ringan tidak teratasi dengan baik

kita renungkan sejenak mengapa kini wabah penyakit seperti demam berdarah, flu burung, TBC, hepatitis semakin berkembang padahal dunia kedokteran semakin maju, industri obat farmasi semakin hebat, jenis obat obatan baru untuk melawan penyakit semakin banyak ditemukan, dan penelitian semakin banyak dilakukan, mengapa semua ini seolah olah tidak memiliki dampak yang benar benar berarti dalam melakukan pencegahan berbagai penyakit.
Para ahli terus menerus disibukan untuk mencari obat penawar yang tanpa disadari banyak meninggalkan efek samping dan merusak daya tahan tubuh manusia. Tanpa disadari pula, sebenarnya kita telah melupakan obat yang paling hebat yang diciptakan penciptanya, dan sudah ada dalam tubuh manusia sejak manusia dibentuk dalam rahim ibunya. Yaitu immune system, sebuah system imun yang super canggih. Jangankan nyamuk penyebab demam berdarah virus yang sangat ganas manapun tidak akan bias dengan mudah masuk ke dalam tubuh yang system imunitasnya sangat baik
Hampir tidak ada penyakit anak yang langsung parah, kebanyakan penyakit pada anak dimulai dengan penyakit ringan, seperti demam, batuk pilek, diare dan konstipasi atau sulit buang air besar. Penyakit parah pada umumnya terjadi kerena penyakit yang ringan tidak teratasi dengan baik.
Sumber utama kebanyakan penyakit adalah pola hidup dan pola makan, demikian juga pada anak. Kebanyakan para orang tua lebih menekankan pada penyiapan stok berbagai obat untuk meredam berbagai keluhan pada anak ketika gejala muncul. Seperti obat deman untuk penurun panas, obat batuk pilek, obat antidiare, dan obat laktasif untuk sulit buang air besar. Para orang tua lebih siap meredam berbagai gejala penyakit, daripada memahami berbagai gejala penyakit, daripada memahami karakter tubuh anak atau memahami mengapa anak kita sakit.
Kebiasaan orang tua yang selalu membawa anaknya ke dokter ketka sakit belumlah cukup untuk mengatasi, apalagi kepasrahan ibu pada obat yang diberikan dokter untuk mengobati penyakit anaknya.
Kerena itu, setiap ibu harus belajar jadi dokter bagi anaknya dan harus memahami karakter tubuh anaknya baik-baik. Banyak penyakit awal pada anak bia diatasi tanpa obat, cukup dengan kasih saying seorang ibu dan perbaikan pola makan pada anak. Ingat, penyakit kronis muncul karena pnyakit ringan yang tidak teratasi dengan baik.

Senin, 27 Desember 2010

Jadwal ATLS 2011

Jadwal ATLS 2011

Januari 2011 :
7-9 Januari : RS Dr. Soetomo (Surabaya), RS Dr.Sardjito (Yogyakarta)
14-16 Januari : Pusdiklat ATLS (Jakarta)
22-23 Januari : RS Dr.Moh.Hoesin (Palembang), RS Sanglah (Denpasar)
28-30 Januari : RS Hasan Sadikin (Bandung), RS Dr.Wahidin (Makasar)

Februari 2011 :
4-6 Februari : RS Dr. Kariadi (Semarang), RS Putri Hijau
11-13 Februari : Pusdiklat ATLS (Jakarta)
18-20 Februari :RS Dr.Djatiwibowo (Banjarmasin)
25-27 Februari : RS Dr. Moewardi (Semarang), RS A Mochtar (Bukitinggi)

Maret 2011 :
4-6 Maret : RS Moh. Hoesin (Palembang), Manado
11-13 Maret : Pusdiklat ATLS (Jakarta)
18-20 Maret : RS Dr.Soetomo (Surabaya), RSUD Arifin Achmad (Pekanbaru)
25-27 Maret :RS Dr.Sardjito (Yogyakarta), Papua

April 2011 :
1-3 April :RS Rd.Mattahar (Jambi), RS Dr.Saiful Anwar (Malang)
8-10 April :Pusdiklat ATLS (Jakarta)
15-17 April : RS A. Wahab Sjahranie (Samarinda), RS Depati Hamsah (Bangka)
29 April-1 Mei :RS Sanglah (Denpasar), RS Dr. Kariadi (Semarang)

Mei 2011 :
6-8 Mei : RS Hassan Sadikin (Bandung)
13-15 Mei :Pusdiklat ATLS
20-22 Mei :RS Dr.Sardjipto (Yogyakarta), RS H Adam Malik (Medan)
27-29 Mei :RS Dr. Abdul Moeloek (B.Lampung), RS Dr. Soetomo (Surabaya)

Juni 2011 :
3-5 Juni : RS Dr Moh.Hoesin (Palembang), RS Dr. Moewardi (Solo)
10-12 Juni :Pusdiklat ATLS, RS Dr. Wahidin (Makasar)
17-19 Juni :RS A.Mochtar (Bukitinggi), RS Ulin (Banjarmasin)

Juli 2011 :
15-17 Juli :Pusdiklat ATLS (Jakarta)
22-24 Juli : RS Dr. Soetomo (Surabaya), RSUD Arifin Achmad (Pekanbaru)

September 2011 :
16-19 September :RS Hasan Sadikin (Bandung)
22-24 September : Pusdiklat ATLS (Jakarta)
30-2 Oktober : RS Dr.Soedarso (Pontianak), RS Dr.Moewardi (Solo)

Oktober 2011 :
7-9 Oktober :RS Dr. Soetomo (Surabaya), RS Budi Kemuliaan (Batam)
21-23 Oktober :Pusdiklat ATLS (Jakarta)
28-30 Oktober :RS Dr. Saiful Anwar(Malang),RS Dr. Zainoel Abidin (Banda Aceh)

November 2011 :
11-13 November :RS Ulin (Banjarmasin), RS Dr Sardjito (Yogyakarta)
18-20 November :Pusdiklat ATLS (Jakarta),Manado
25-27 November : RS Sanglah (Denpasar), RSUD Arifin Achmad (Pekanbaru)

Desember 2011 :
2-4 Desember :RS Hasan Sadikin (Bandung),RS Dr.Wahidin (Makasar)
9-11 Desember :Pusdiklat ATLS (Jakarta)
16-18 Desember : RS Dr.Kariadi (Semarang), RS Dr.Soetomo (Surabaya)

Sumber: www.medicalzone.org

IDI Pamekasan punya Blog lho...

IDI Pamekasan punya Blog

Demi mendukung eksistensinya selama ini IDI cabang Pamekasan mempunyai blog untuk mempererat hubungan antara tenaga medis di Kabupaten Pamekasan, Madura.

Ini dia profil IDI Pamekasan:

IDI Cabang Pamekasan sudah berdiri sejak lama. Tapi demi eksistensinya dalam dunia kesehatan di Pamekasan, Pelantikan pengurus IDI Pamekasan baru dilaksanakan pada tgl 09/09/2010 di Pendapa Kabupaten Pamekasan. Pelantikan dihadiri langsung Bupati dan Wakil Bupati Pamekasan, Ketua DPRD Pamekasan, Kapolres Pamekasan, para pimpinan SKPD pamekasan dan jajaran MUSPIDA kabupaten.

Okeh kalau mau silahturrahim ke IDI Pamekasan Blog klik dibawah nih..
http://idipamekasan.blogspot.com/

Rabu, 22 Desember 2010

Benarkah AIDS Penyakit Baru yang Mematikan?

Tidak satupun dari 29 gejala AIDS adalah baru, tidak satupun muncul secara eksklusif pada seseorang yang ditest positif akan antibodi HIV, dan semuanya memiliki dokumentasi yang memperlihatkan penyebab dan perawatan yang tidak berhubungan dengan HIV. Sebelum adanya kategori AIDS ciptaan CDC, 29 penyakit lama ini tidak pernah diajarkan memiliki satu jenis penyakit sebagai penyebab semuanya
.
Berlawanan dengan pandangan umum, AIDS tidaklah baru dan juga bukan suatu penyakit. AIDS adalah nama baru yang diberikan oleh Centers for Disease Control (CDC) terhadap kumpulan 29 penyakit umum termasuk infeksi jamur, herpes, diare, beberapa jenis pneumonia, beberapa kanker, salmonella, dan TBC. (1) Penyakit-penyakit ini disebut dengan AIDS hanya pada saat mereka muncul pada seseorang yang juga memiliki protein dan antibodi pelindung yang “diduga” sebagai HIV.
Seseorang didiagnosis mengidap AIDS jika mereka memiliki satu atau lebih dari 29 gejala resmi AIDS dan jika mereka juga mendapat hasil test positif untuk antibodi yang berhubungan dengan HIV. Lain kata, pneumonia pada seseorang yang ditest positif HIV akan disebut sebagai AIDS, sementara pneumonia yang sama pada seseorang yang ditest negative HIV akan tetap disebut sebagai pneumonia. Gejala-gejala dan manifestasi dari kedua pneumonia tadi bisa mirip, tapi pada seseorang akan disebut sebagai AIDS sedangkan yang lainnya tetap disebut pneumonia.
Tidak satupun dari 29 gejala AIDS adalah baru, tidak satupun muncul secara eksklusif pada seseorang yang ditest positif akan antibodi HIV, dan semuanya memiliki dokumentasi yang memperlihatkan penyebab dan perawatan yang tidak berhubungan dengan HIV. Sebelum adanya kategori AIDS ciptaan CDC, 29 penyakit lama ini tidak pernah diajarkan memiliki satu jenis penyakit sebagai penyebab semuanya.
Walaupun kebanyakan dari kita mengasosiasikan AIDS dengan berbagai penyakit berat, pada tanggal 1 Januari 1993, CDC menambah definisi AIDS yang meliputi orang dengan jumlah sel T 200 atau kurang walaupun tanpa gejala atau penyakit. (2) Definisi baru ini menyebabkan jumlah kasus AIDS di Amerika naik dua kali lipat tiap harinya. (3) Sejak tahun 1993, lebih dari separuh semua kasus-kasus AIDS yang baru tiap tahunnya ada di antara orang-orang yang tidak memiliki gejala atau penyakit klinis. (4)
Hanya oleh karena penyebarluasan definisi AIDS-lah yang mengakibatkan jumlah kasus-kasus baru AIDS jadi meningkat. Definisi AIDS di Amerika telah ditambahkan tiga kali sejak 1981. Walaupun tiap penambahan definisi telah mengakibatkan peningkatan besar pada kasus-kasus AIDS baru, statistik AIDS tetap mendatar pada group beresiko di tahun 1992 dan telah berkurang dengan pasti sejak caturwulan kedua tahun 1993.
Jika CDC tetap melanjutkan tiga definisi pertama mengenai AIDS, kasus-kasus baru penderita AIDS di Amerika pada tahun 1997 akan menjadi lebih dari 10.000, membuat AIDS menjadi masalah kesehatan yang tidak begitu penting. Dengan menggunakan definisi tahun 1993, 21.000 kasus baru AIDS bertambah dan lebih dari 20.000 kasus ini terdapat pada orang-orang tanpa gejala maupun penyakit. (5)
Di tahun 1998, CDC berhenti memberikan informasi mengenai penyakit dan definisi AIDS sebagai pedoman diagnosis siapakah yang terjangkit AIDS. Ini berarti publik tidak lagi mengetahui dengan pasti berapakah kasus baru AIDS terdapat pada orang-orang yang tidak sakit sama sekali. (6)
Fakta mengejutkan lainnya adalah Anda bisa menerima diagnosis AIDS bahkan tanpa test HIV. Ini disebut sebagai “diagnosis presumtif”. Berdasarkan dokumentasi CDC, lebih dari 62.000 kasus AIDS di Amerika telah didiagnosis tanpa test HIV. (7) Namun tetap saja satu-satunya perbedaan antara pneumonia dengan AIDS adalah hasil test positif HIV dan test itu sendiri tidak diperlukan untuk mendiagnosis AIDS.
Oleh karena AIDS bukanlah suatu penyakit dan tidak satupun definisi AIDS yang diterima secara universal, maka kondisi atau gejala yang disebut AIDS itupun berbeda-beda dari satu negara ke negara lainnya. Misal, di laboratorium Kanada (LCDC) tidak memakai pedoman criteria jumlah sel T dari Amerika.(8) Ini berarti bahwa 182.200 pasien AIDS Amerika (lebih dari 25% penduduk Amerika terdiagnosis AIDS) tidak akan terdiagnosis AIDS jika mereka di Kanada. (9)
WHO menerapkan 2 definisi AIDS yang berbeda di Afrika, dimana tak satupun dari definisi tersebut sama dengan kriteria di Amerika maupun di Kanada. Definisi diagnostik yang sering digunakan di Afrika tidak memerlukan test HIV jika seorang pasien memiliki setidaknya salah satu dari tiga gejala utama (berat badan turun, demam dan atau batuk), ditambah satu “tanda kecil” seperti misalnya gatal-gatal atau pembengkakan kelenjar. (10)
Sebelum memperkenalkan AIDS, CDC pernah menyerukan pengumuman kepada masyarakat mengenai masalah kesehatan lain yang sebenarnya tidak penting. Di tahun 1976, ketika ada 5 prajurit yang bertugas di markas New Jersey terjangkit flu, pejabat CDC menyerukan kepada masyarakat akan adanya wabah flu yang akan segera terjadi. Berita mereka memprediksi bahwa akan ada wabah yang sanggup mematikan 500.000 orang Amerika dalam setahun. Anggota Kongres kemudian menanggapi peringatan CDC dengan cara mengalihkan jutaan dolar uang pemerintah ke program vaksin darurat dan dengan seruan Presiden Amerika, Gerald Ford, banyak penduduk Amerika menerima vaksin Flu Babi. Namun demikian, wabah yang ditakutkan tidak pernah terjadi begitu juga dengan prediksi Virus Babi yang mematikan. Malahan, lebih dari 600 orang menjadi lumpuh oleh karena vaksin yang juga mengakibatkan hampir 100 orang meninggal. (11)
CDC sekali lagi menyerukan peringatan ke publik tahun berikutnya dengan prediksi mengerikan akan Penyakit Legionnaire. Diikuti banyak usaha penelitian dari pemerintah dan tak henti-hentinya berita-berita dari media massa mengenai wabah baru, ternyata pneumonia biasa yang disebut “Legionnaire” hanya menyebabkan kematian 30 orang diseluruh Amerika. Kemudian diketahui bahwa 20 sampai 30 persen orang Amerika positif terhadap bakteri Legionella, mikroba yang umum terdapat di sistem perairan Amerika. (12) Prediksi CDC akan wabah, berlawanan dengan fakta bahwa semua penyakit infeksi yang ada jika digabung ternyata hanya menyebabkan kematian pada 1% orang Amerika. (13)
.
Sumber: Alive & Well




Referensi: http://aliveandwell.org/html/rethinking/rethinkingaids.html
1. In the United States, AIDS = 28 old illnesses and one non-illness:
1983 original AIDS definition (12 illnesses): Pneumocystis carinii pneumonia, Kaposi’s sarcoma, toxoplasmosis, strongyloidosis, aspergillosis, cryptococcosis, candidiasis, cryptosporidiosis, cytomegalovirus, herpes simplex, progressive multifocal leukoencephalopathy, lymphoma of the brain
1985 revised definition (seven more old illnesses added): Mycobacterium avium complex, histoplasmosis, isosporiasis, Burkitt’s lymphoma, immunoblastic lymphoma, candidiasis of the bronchi, trachea and lungs, and a positive HIV antibody test.
1987 revised definition (six additional illnesses): Encephalopathy, Mycobacterium tuberculosis, wasting syndrome, coccidioidomycosis, cytomegalovirus retinitis, Salmonella septicemia. HIV antibody test no longer required.
1993 revised definition (three more illnesses plus one surrogate marker): Recurrent bacterial pneumonia, invasive cervical cancer, pulmonary tuberculosis, T Cell count of <200 or <14% of total lymphocytes (non-illness). Source: Duesberg P, Yiamouyannis J, 1995 AIDS: The Good News Is HIV Doesn’t Cause It Health Action Press 2. US Centers for Disease Control 1994 HIV/AIDS Surveillance Report Year-end edition 1993 3. Navarro M AIDS Definition Widened to Include Blood Cell Count August 8 1993 New York Times; Altman L AIDS Cases Increase Among Heterosexuals March 11 1994 New York Times 4. US Centers for Disease Control HIV/AIDS Surveillance Report Year-end editions 1998, 1997, 1996, 1995, 1994, 1993 5. US Centers for Disease Control 1998 HIV/AIDS Surveillance Report Year-end edition 1997 Table11 p17 6. US Centers for Disease Control 1999 HIV/AIDS Surveillance Report Year-end edition 1998 p43 7. Duesberg P 1993 The HIV Gap in National Statistics Bio/Technology 11:955-6 8. Laboratory Centre for Disease Control, Health Canada, 1998 HIV and AIDS in Canada: Surveillance Report to December 31, 1997; US Centers for Disease Control 1999 HIV/AIDS Surveillance Report Year-end 1998 9. US Centers for Disease Control 1998 HIV/AIDS Surveillance Report Year-end edition 1997 Figure 6 p25; US Centers for Disease Control 1999 HIV/AIDS Surveillance Report Year-end edition 1998 10. World Health Organization 1985 Bangui definition for AIDS in Africa (current use confirmed by WHO April 1999); WHO case definitions for AIDS surveillance in adults and adolescents, Weekly Epidemiological Record September 1994; 69:273-80 (current use confirmed by WHO April 1999) 11. Duesberg P 1996 Inventing the AIDS Virus: Regnery Press, Washington DC p141-145 12. Duesberg P 1996 Inventing the AIDS Virus: Regnery Press, Washington DC p54-58 13. Carins J 1978 Cancer: Science and Society WH Freeman and Company, San Francisco

Selasa, 21 Desember 2010

Ingin Kulit Putih Alami? Gunakan Jeruk Nipis

Semula, baik kedokteran maupun di salon kecantikan, memutihkan kulit dilakukan dengan cara pengelupasan sel-sel mati oleh produk dengan bahan-bahan aktif, hanya dengan mengkonsumsi dan membalur tubuh (bagian-bagian tertentu pada tubuh) dengan jeruk nipis, kulit menjadi lebih putih.

Banyak manfaat yang bisa diambil dari jeruk nipis. Salah satunya adalah membuat kulit menjadi putih dan halus. Manfaat ini tentu menjadi berita gembira bagi kaum hawa yang mendambakan kulit putih dan halus. Bagaimana memanfaatkannya, apa khasiat lain dari jeruk nipis? Di antara 1300 jenis jeruk, jeruk nipis atau yang dalam bahasa ilmiahnya disebut Citrus Aurantium, memiliki manfaat yang paling banyak. Jeruk nipis merupakan bahan dasar ramuan obat kecantikan tradisional di Indonesia. Hampir semuanya mencantumkan nama jeruk nipis sebagai bahan dasar, baik buah maupun daunnya. Secara umum, buah jeruk kaya akan vitamin dan mineral yang baik untuk kesehatan tubuh. Dalam kandungan 100 g jeruk nipis, terdapat kalori 51 kal, protein 0,9 g, lemak 0,2 g, karbohidrat 11,4 g, mineral 0,5 g, kalsium 33 mg, fosfor 23 mg, besi 0,4 mg dan asam askorbat 49 mg. Selain memiliki kandungan vitamin C yang tinggi, jeruk nipis juga mengandung asam sitrat, asam amino (triptofan, lisin), minyak atsiri (sitral, limonen, felandren, lemon kamfer, kadinen, gerani-lasetat, linali-lasetat, aktilaldehid, nildehid) damar, glikosida, asam sitrun, lemak, kalsium, fosfor, besi, belerang vitamin B1 dan C. Sedangkan daun, buah dan bunganya mengandung minyak terbang. Rasa jeruk nipis yang masam bisa membantu membersihkan nikotin yang terdapat pada gigi dan mulut orang yang suka merokok. Di Indonesia jeruk nipis sering dimanfaatkan untuk mengatasi berbagai macam penyakit seperti disentri, sembelit, ambeien, haid tak teratur, difteri, jerawat, kepala pusing atau vertigo, suara serak, batuk, bau badan, menambah nafsu makan, mencegah rambut rontok, ketombe, flu, demam, terlalu gemuk, amandel, penyakit anyang-anyangan (kencing terasa sakit), mimisan, dan radang hidung. Jeruk nipis juga efektif mencegah timbulnya batu ginjal. Jeruk nipis mengandung sitrat yang tinggi, sementara banyak penderita batu ginjal memiliki kadar sitrat yang rendah. Kandungan sitrat jeruk nipis lokal (citrus aurantifolia swingle yang bulat) sepuluh kali lebih besar dibanding kandungan sitrat pada jeruk keprok atau enam kali lipat dari jeruk manis. Kandungan sitratnya mencapai 55,6 gram per kilogramnya.

Memutihkan Kulit

Manusia memiliki warna kulit yang tidak sama satu sama lain. Selain faktor genetik, ada juga beberapa faktor lain, seperti iklim dan cuaca. Kulit wajah adalah bagian yang paling penting, khususnya bagi kaum wanita. Karena itu, kaum wanita melakukan beberapa upaya untuk membuat kulit wajah menjadi putih bersih dan menarik. Semula, baik kedokteran maupun di salon kecantikan, memutihkan kulit dilakukan dengan cara pengelupasan sel-sel mati oleh produk dengan bahan-bahan aktif, hanya dengan mengkonsumsi dan membalur tubuh (bagian-bagian tertentu pada tubuh) dengan jeruk nipis, kulit menjadi lebih putih. Selain kaya gizi, jeruk juga kaya akan zat seperti bioflanid, minyak atsiri limonen, asam sitrat, linalin asetat, dan fellandren yang dapat menyembuhkan penyakit batuk, menurunkan demam, meningkatkan gairah seksual, dan membuat suara merdu. Salah satu manfaat jeruk nipis di bidang kecantikan adalah kandungan vitamin C yang dapat membuat kulit menjadi putih, halus, dan kencang. Buah ini memiliki kandungan vitamin C yang bermanfaat sebagai antioksidan. Vitamin C yang memiliki ikatan L dalam setiap molekulnya, bagus untuk mencerahkan warna kulit.

Resep Wajah Putih dan Halus

Untuk mendapatkan kulit wajah yang putih dan halus, ada dua cara yang dapat dilakukan. “Untuk memutihkan dan menghaluskan kulit serta memperkecil pori-pori, bisa dilakukan dengan dua cara. Pertama dengan cara mengkonsumsinya. Karena dengan mengkonsumsi jeruk, kandungan vitamin C yang diserap oleh tubuh akan lebih maksimal. Kedua, menggunakan jeruk nipis dari luar dengan mengusapkan potongan jeruk nipis pada wajah dan kulit bagian tubuh yang dinginkan secara rutin setiap hari.

Khasiat Lain

Bagi Anda yang ingin terlihat ramping, khasiat jeruk nipis juga dapat dicoba. Setiap pagi, siang dan malam, cobalah minum perasan air jeruk nipis dengan campuran air dan sedikit gula. Dengan cara ini, kerampingan Anda akan terjaga. Selain itu, jeruk nipis dapat mencegah Anda dari berbagai macam penyakit seperti yang diuraikan di atas. Sementara untuk rambut, jeruk nipis juga dapat menghilangkan ketombe.

Sumber: okezone.com

Inilah Caranya Agar Anak Kita Terhindar Dari Autisme

Autisme telah jadi momok yang menakutkan bagi setiap orang tua atau calon orang tua yang akan mempunyai anak. jumlah anak penderita autisme terus meningkat. banyak isu yang telah beredar mengenai penyebab autisme. yang terpenting adalah jangan menunggu sampai anak kita yang terlanjur menjadi korban, karena pencegahan jauh lebih baik daripada pengobatan. inilah beberapa tips agar anak kita tidak menjadi korbannya.

1. Waspadai pemberian vaksin, termasuk program yang diwajibkan. Untuk membantu Anda mendapatkan detail pengetahuan mengenai vaksin yang kontroversial, Anda bisa memanfaatkan fasilitas Search Engine Internet dengan kata kunci “vaccine hoax danger”.
Atau Anda bisa membeli buku yang berjudul “Children With Starving Brain” karya Jaquelyn McCandless, diterjemahkan dan diterbitkan oleh Grasindo. Penulis buku ini adalah seorang dokter yang sangat berpengalaman dan juga nenek yang sangat perhatian terlebih bagi cucunya, Chelsey, yang terdiagnosa autis. Buku yang diciptakannya begitu sarat akan sumber informasi yang kompeten, praktis, dan mudah dipahami. Bila Anda tertarik dalam penanganan biomedis yang efektif bagi autisme, Anda memerlukan buku ini.
Ada pendapat bahwa pemberian vaksin yang mengandung Thimerosal masih tergolong aman karena atas dasar jumlah anak-anak penderita autis lebih sedikit dibandingkan yang tidak menderita autis setelah diberikan vaksin. Beberapa pihak menyimpulkan bahwa Thimerosal tidak mengakibatkan autisme, bila anak kita sehat dan tidak berbakat autisme. Tetapi diduga imunisasi dapat memicu memperberat timbulnya gangguan perilaku pada anak yang sudah mempunyai bakat autisme secara genetik sejak lahir.
Pernyataan tersebut ada benarnya bahwa bagi kebanyakan anak tidak punya “bakat” terhadap autisme. Namun perlu dipertimbangkan juga, bagaimana kita bisa tahu pasti apakah anak kita punya bakat autisme atau tidak, kalau tidak dengan cara SUDAH MENDERITANYA?! Apakah Anda mau Anda menderita autis terlebih dahulu baru diketahui bahwa, “Oh anak saya ternyata ada bakat autis”?!
Ada banyak cara melindungi anak dari berbagai penyakit tanpa harus vaksin dan bahkan jauh lebih aman dibandingkan vaksin, seperti misalnya pemberian ASI yang baik, suplementasi multivitamin dan multimineral, serta menjaga anak dari mengonsumsi makanan-minuman tidak sehat.
2. Lindungi anak Anda supaya SEMAKSIMAL MUNGKIN terhindar dari racun lingkungan seperti misalnya pestisida, herbisida, merkuri, aluminium, dan fluoride pada makanan-minuman serta produk perawatan tubuh.
3. SEMAKSIMAL MUNGKIN lindungi anak Anda dari paparan radiasi HP, Wi-Fi, dan teknologi wireless lainnya karena anak-anak sangat rentan terhadap bahaya radiasi elektromagnetik dibandingkan orang dewasa.
4. Berikan anak Anda makanan dan minuman yang kaya akan enzyme, multimineral, multivitamin, protein, dan lain-lain. Anda bisa menambahkan suplemen tertentu untuk memenuhi kebutuhan gizinya seperti misalnya dengan madu, royal jelly, bee pollen (bee pollen adalah makanan terlengkap kedua sesudah ASI), propolis, VCO, Transfer Factor, minyak ikan, dan lain-lain.
5. Menghindari susu olahan adalah KEHARUSAN bagi penderita autis. Siapapun yang tidak melakukannya dalam menangani autis sama saja dengan menipu diri sendiri karena penderita autis memiliki permasalahan kasein pada susu. Ini juga termasuk semua produk susu seperti misalnya es krim, yogurt, dan keju.
6. Selama masa terapi, hindarkan anak Anda dari gula (kecuali dari madu, gula aren, dan pemanis stevia), pemanis buatan, minuman jus buah olahan, soda, french fries, dan tepung terigu.
7. Penuhi kebutuhan anak akan vitamin D baik dari mengonsumsi minyak ikan atau terpapar sinar matahari selama 10-20 menit di antara jam 10.00 – 14.00. Vitamin D akan membantu otak anak untuk terhindar atau menaklukkan autisme. Detail info mengenai terapi matahari di kala siang bisa Anda lihat di link:
http://healindonesia.wordpress.com/2009/06/27/sinar-matahari-yang-sehat-adalah-siang-bukan-pagi/
8. Sering-seringlah berkomunikasi dengan anak Anda sejak awal dan selalu berikan sentuhan kasih karena komunikasi verbal dan sentuhan kasih dari orangtua mampu meningkatkan sistem imun anak dan meningkatkan sistem metabolismenya.
.
Healindonesia, Dt. Awan (Andreas Hermawan)
.
Link referensi:
http://articles.mercola.com/sites/articles/archive/2008/04/24/how-jim-carrey-and-jenny-mccarthy-s-son-recovered-from-autism.aspx?aid=CD12
http://www.aap.org/advocacy/releases/Oct07autism.htm
http://articles.mercola.com/sites/articles/archive/2003/07/02/pasteurized-milk-part-three.aspx
http://www.cnn.com/2008/US/04/02/mccarthy.autsimtreatment/index.html

Senin, 20 Desember 2010

Bisnis Syariah

Bisnis Syariah: Menuju Kemaslahatan Ummat

"Orang-orang yang makan (mengambil) riba tidak dapat berdiri melainkan seperti berdirinya orang yang kemasukan syaitan lantaran (tekanan) penyakit gila. Keadaan mereka yang demikian itu, adalah disebabkan mereka berkata (berpendapat), sesungguhnya jual beli itu sama dengan riba, padahal Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba. Orang-orang yang telah sampai kepadanya larangan dari Tuhannya, lalu terus berhenti (dari mengambil riba), maka baginya apa yang telah diambilnya dahulu (sebelum datang larangan); dan urusannya (terserah) kepada Allah. Orang yang kembali (mengambil riba), maka orang itu adalah penghuni-penghuni neraka; mereka kekal di dalamnya." (Al Baqarah ayat 275)

Riba itu ada dua macam: nasi'ah dan fadhl. riba nasi'ah ialah pembayaran lebih yang disyaratkan oleh orang yang meminjamkan. riba fadhl ialah penukaran suatu barang dengan barang yang sejenis, tetapi lebih banyak jumlahnya. Karena orang yang menukarkan mensyaratkan demikian, seperti penukaran emas dengan emas, padi dengan padi, dan sebagainya. Riba dalam ayat ini ialah riba nasi'ah yang berlipat ganda dan umum terjadi di kalangan masyarakat Arab zaman jahiliyah.


Prinsip perbankan syariah mulai dikenal baru pada tahun 1990an di Indonesia, dimana bank Muamalat lahir pada bulan November 1991. Prinsip syariah adalah aturan perjanjian berdasarkan hukum Islam antara bank dan pihak lain untuk penyimpanan dana dan/atau pembiayaan kegiatan usaha, atau kegiatan lainnya yang sesuai dengan syariah.
Tak tanggung-tanggung perbankan syariah adalah bank yang tahan krisis moneter sekitar tahun 1997, dimana suku bunga pinjaman melambung tinggi hingga puluhan persen. Hal ini berakibat kalang kabut diantara kalangan usaha yang tidak mampu membayar bunga yang relatif tinggi. Tapi pengusaha yang menggunakan perbankan syariah tidak perlu membayar bunga sekian persen, mereka cukup berbagi hasil dengan bank syariah.

Perbankan syariah pertama kali muncul di Mesir tanpa menggunakan embel-embel islam, karena adanya kekhawatiran rezim yang berkuasa saat itu akan melihatnya sebagai gerakan fundamentalis. Pemimpin perintis usaha ini Ahmad El Najjar, mengambil bentuk sebuah bank simpanan yang berbasis profit sharing (pembagian laba) di kota Mit Ghamr pada tahun 1963. Eksperimen ini berlangsung hingga tahun 1967, dan saat itu sudah berdiri 9 bank dengan konsep serupa di Mesir. Bank-bank ini, yang tidak memungut maupun menerima bunga, sebagian besar berinvestasi pada usaha-usaha perdagangan dan industri secara langsung dalam bentuk partnership dan membagi keuntungan yang didapat dengan para penabung.

“diskon gila disdus.com: diskon gila-gilaan tiap 2 hari sekali dari disdus.com”

“diskon gila-gilaan tiap 2 hari sekali dari disdus.com”

Kontes SEO kali ini diadakan oleh disdus.com dengan anchor text 'diskon gila disdus.com'

Peraturan Kontes SEO Disdus.com 2010
1. Tanggal dimulai kontes adalah Kamis, 25 November 2010 (Jam 00:00 WIB) dan berakhir Selasa, 25 Januari 2011 (Jam 10.00 WIB)
2. Peserta harus mendaftarkan di http://disdus.com/kontes-seo-disdus/daftar Peserta yang tidak mendaftar tapi tetap menulis blog tidak akan dianggap sebagai peserta. Pendaftaran dibuka sampai 1 hari sebelum kontes berakhir.
3. Peserta harus menulis artikel / blog post / review (fair) mengenai Disdus.com beserta konsepnya dengan tema “diskon gila-gilaan tiap 2 hari sekali dari disdus.com” Konten dalam bahasa Indonesia. Panjang artikel minimal 400 kata dan harus menyertakan maksimal 2 link ke http://disdus.com dengan anchor text : diskon gila disdus.com
4. Peserta wajib memasang Banner Kontes SEO Disdus.com 2010 di blog/website selama kontes berlangsung. Dan di link ke http://disdus.com/kontes-seo-disdus Image banner bisa diambil di http://disdus.com/kontes-seo-disdus/kontes-seo-diskon-gila-disdus.gif
5. Dilarang menggunakan kata kunci pada domain maupun sub-domain. Hanya sub –direktori.

Contoh: Diskongiladisdus.com --> dilarang
Diskondisdus.domain.com --> dilarang
Bloganda.com/diskon-gila-disdus --> boleh
Bloganda.com/diskon-gila-disdus.html --> boleh

6. Blog atau artikel tidak boleh mengandung SARA, pornografi dan melanggar undang undang yang berlaku di Republik Indonesia.
7. Satu orang hanya dapat memperoleh satu hadiah. Peserta boleh mendaftar beberapa domain, dengan syarat nama, email, dan alamat harus sama.
8. Pengumuman kontes dilaksanakan hari Rabu tanggal 26 Januari 2011.
9. Pengumuman akan dilakukan lewat alamat url : http://disdus.com/kontes-seo-disdus/pengumuman dan blog http://disdus.com/blog dan pemenang akan menerima email dari Disdus.com (email sesuai dengan input pendaftaran peserta)
10. Peraturan dapat ditambah atau diubah dari waktu ke waktu sesuai dengan feedback yang diterima dari peserta.
11. Disdus menggunakan media online yang ada untuk memberikan info mengenai kontes SEO Disdus.com. Untuk tetap mendapatkan update dari kami silahkan join Facebook Page Disdus dan follow http://twitter.com/disdus @disdus

Minggu, 19 Desember 2010

Mancing Mania Sumba

Eksotis...Alami...Indah!!!

Itulah kalau kita berkunjung ke Sumba Timur NTT, Sumba adalah salah satu Pulau di Provinsi ini.
Unggulan di bidang peternakan kalau saya tak salah, maklum disana banyak kuda-kuda kualitas terbaik, kerbau 'mata kelereng' yang banyak di ekspor ke Tanah Toraja, Tapanuli dsb, babi, kambing, ayam kampung 'POKI' dengan harga MURRRRAAAAAH..bayangkan kambing disana seharga 200-250 ribu doaaank, bayangkan dengan jawa.. Eksotis!! ketika kita menempuh perjalanan ke daerah selatan, dimana puskesmas saya berada, Kecamatan baru bernama Ngadu Ngala. Sebelumnya saya ditempatkan di Puskesmas Ngonggi, kecamatan karera. Ada nama pantai Katundu disisi selatan yang akan menuju Pulau Salura, Pulau Kambing yang merupakan surga para surfer, ada resort 5 buah kerjasama orang Australia dan Umbu Adek bapak Raja Karera. Maklum disini masih ada Raja dengan banyak hamba (semacam pembantu yang sangat loyal kepada tuannya)..


Pantai Katundu dengan Karang Besar

Naaah..aku dulu memilih sumba waktu PTT karena potensi mancingnya besar sekali, nah lho banyak ikan-ikan besar giant trevally, dogtooth tuna, amberjack dsb.. Wah kalau di Pasar Waingapu di pagi hari pasti banyak jual aneka ikan-ikan gedeee banget, terutama di dermaga lama waingapu. Istriku sering beli ikan disana, tahan buat makan seharian..hohoho..Woow nelayan baru turun dari laut, tak sabar untuk membeli di pasar seadanya dermaga lama. Saya pun pernah mencoba memancing di laut selatan sumba, dengan alat yang baru dibeli di toko deket dermaga lama, dianter om Veky Supir Puskesmasku. Tp waktu itu masih belom beruntung, alesan umpanku kurang tepat...hihihihi

Lokasi lain tempat mancing ada di pantai Tarimbang, jalan 4 jam kesana. Tarimbang adalah surga surfer backpacker dengan home stay seadanya ala pak Marthen. Wuiiih pantai putih dengan deburan dan karang menarik ada disini, sayang jalan kesana kudu diperbaiki deh, lubang-lubang aspal menuju pantai ini membuat tantangan tersendiri.. Indah!!!! itulah tarimbang sesampai disana..
kalau mau mancing disana tentunya kudu bawa boat dari Waingapu, 20 mil dari pantai adalah spot ikan-ikan besar.


Mejeng dulu di dermaga lama Waingapu

Potensi budaya, kekayaan alam yang melimpah ruah di Indonesia khususnya kawasan timur harus dimanfaatkan untuk kepentingan bangsa ini, jangan sampai dikuasai bangsa lain..okeh!!!

I love Sumba

I love Indonesia

100% Cinta Indonesia


Sabtu, 18 Desember 2010

Test Untuk AIDS : ELISA dan Western Blot, Ternyata Tidak Akurat

Test ELISA dan Western Blot yang pada umumnya dipakai untuk mendiagnosa infeksi HIV hanya bisa mendeteksi interaksi antara protein dan antibodi yang diperkirakan berhubungan dengan HIV. Keduanya tidak bisa mendeteksi HIV itu sendiri. Dan bertentangan dengan pandangan umum, test “viral load” yang lebih baru tidak bisa mengukur tingkat aktual virus dalam darah.

Semua test antibodi HIV sangat tidak akurat. Satu alasan bagi ketidakakuratan tersebut adalah berbagai jenis virus, bakteri, dan antigen lainnya dapat menyebabkan sistem imun untuk membuat antibodi yang juga bereaksi sama dengan HIV. Ketika antibodi dihasilkan sebagai respon atas reaksi infeksi dari bakteri dan virus ini, serta antigen-antigen yang ada kemudian dihubung-hubungkan dengan protein HIV, maka akan keluar hasil yang positif.

Banyak antibodi yang ditemukan di dalam tubuh orang-orang sehat dan normal dapat menyebabkan hasil yang positif pada test antibodi HIV. Produksi antibodi dalam tubuh manusia yang terjadi karena infeksi virus bisa tetap ada dalam tubuh selama bertahun-tahun walaupun sistem imun telah mengalahkan virus tersebut, dan bahkan bisa untuk seumur hidup antibodi tersebut tetap ada. Dengan demikian, orang-orang sehat yang tidak pernah terjangkit HIV bisa memiliki hasil test HIV yang positif secara konsisten selama bertahun-tahun atau bahkan untuk seumur hidup mereka.

Suatu tes antibodi baru bisa disebut akurat yaitu dengan cara membuktikan bahwa hasil positif benar-benar telah ditemukan dalam tubuh orang yang benar-benar memiliki virus tersebut. Standar seperti ini untuk menentukan keakuratan test, tidak pernah ditetapkan di tahun 1984, yaitu masa dimana test antibodi HIV pertama kali diciptakan. Bahkan sampai sekarang ini, hasil positif ELISA baru bisa disahkan oleh test antibodi kedua yang juga tidak akurat, yaitu test HIV Western Blot .

Oleh karena keakuratan test antibodi HIV tidak penah ditetapkan, adalah mustahil untuk mengklaim bahwa suatu hasil test yang positif itu mengindikasikan adanya infeksi HIV yang aktif pada saat itu atau bahkan menunjukkan adanya infeksi itu sendiri. Dalam suatu studi yang menginvestigasi hasil positif dari test Western Blot, menemukan bahwa 80 orang dengan 2 kali positif pada test ELISA yang telah disahkan positif juga oleh Western Blot, ternyata kemudian menjadi negatif pada saat test Western Blot yang berikutnya.

Antibodi yang dihasilkan sebagai respon tubuh terhadap infeksi sederhana seperti misalnya demam atau flu, bisa menimbulkan reaksi positif pada sebuah test antibodi HIV. Suntikan vaksin flu dan imunisasi lainnya juga bisa menciptakan hasil yang positif pada test HIV ELISA dan Western Blot.

Orang yang sedang atau pernah terjangkit herpes atau hepatitis juga bisa mendapat hasil test yang positif, sama juga dengan vaksinasi untuk hepatitis B. Terjangkit mikroba yang menyebabkan tuberkolosis dan malaria pada umumnya akan menyebabkan hasil test yang positif begitu juga jika terkena cacing pita dan parasit lainnya. Kondisi seperti alkoholisme atau penyakit liver dan juga darah yang tercemar dengan obat-obatan dapat memproduksi antibodi yang bereaksi pada test antibodi HIV.

Kehamilan juga bisa menimbulkan respon yang positif. Antibodi yang diproduksi tubuh sebagai reaksi perlawanan terhadap infeksi mycobacterium dan ragi yang terdapat pada 90% pasien AIDS, menimbulkan hasil test HIV positif yang salah . Di satu studi, 13% orang Indian Amazon yang tidak memiliki AIDS dan juga tidak pernah ada kontak dengan orang luar selain suku mereka sendiri ternyata juga bisa mendapatkan hasil test HIV positif. Di laporan lainnya, 50% sampel darah dari anjing-anjing yang sehat juga bereaksi positif pada test antibodi HIV.

Sebelum ada pernyataan bahwa HIV menyebabkan AIDS, antibodi viral merupakan hal yang normal sebagai respon sehat terhadap infeksi dan merupakan indikasi atas sistem kekebalan tubuh. Bukan hanya antibodi saja, test ini juga dipakai untuk mendiagnosa atau memprediksi penyakit. Sebelum HIV, hanya test ELISA dan Western Blot yang telah digunakan untuk mendiagnosa infeksi viral. Tidak ada bukti ilmiah yang kredibel yang menyarankan bahwa fakta-fakta ini bisa dipakai untuk mengakomodasi HIV.

Selain tidak akurat, test antibodi HIV juga tidak terstandarisasi. Ini artinya tidak ada kriteria nasional maupun internasional untuk menentukan hasil yang postif. Standar juga bervariasi antara lab satu dengan yang lainnya dalam satu negara atau daerah, dan bahkan bisa berbeda dari hari ke hari di lab yang sama. Pembuat alat-alat test HIV mengakui, “Saat ini belum diketahui standar untuk menentukan ada atau tidak adanya antibodi terhadap HIV-1 dan HIV-2 dalam tubuh manusia.”

Tabel berikut mengilustrasikan beberapa variasi kriteria dari apa yang dianggap positif HIV di Western Blot dan juga menunjukkan bagaimana seseorang bisa berpindah status dari positif ke negatif jika dia pindah daerah. Standar yang berbeda-beda tidak hanya dibatasi pada lokasi saja, criteria juga bervariasi antara lab satu dengan lainnya dan hasil yang ada terbuka terhadap berbagai interpretasi. Test yang belum disimpulkan bisa menjadi positif atau negatif tergantung dari kehidupan seksual seseorang, sejarah kesehatan, kode pos atau data survey lainnya dari seseorang yang ditest.

Variasi penggunaan protein pada test HIV Western Blot diatur dalam kelompok-kelompok yang terbagi menjadi tiga bagian. Ketiga bagian ini diwakili dengan singkatan ENV, POL dan GAG. Protein pada bagian ENV berkorespondensi dengan membran luar atau “pembungkus” dari suatu virus; POL menunjuk kepada protein yang biasa ada pada retrovirus termasuk polymerase dan enzim-enzim lainnya; GAG mewakili “grup antigen spesifik” dan termasuk protein-protein yang membentuk bagian dalam suatu virus. Kelompok-kelompok protein di tiap bagian ditandai oleh huruf “p” dan diikuti dengan angka yang menunjukkan berat molekular protein tersebut dalam ukuran dalton. Misal, p160 adalah protein ENV yang beratnya adalah 160 dalton.

Adalah penting untuk memperhatikan bahwa tak satupun dari protein yang digunakan dalam test antibodi HIV adalah pasti HIV dan tak satupun dari antigen yang dikatakan spesifik HIV hanya ditemukan di seseorang yang positif HIV. Pada kenyataannya, banyak orang yang didiagnosa positif HIV tidak memiliki “antigen HIV” ini dalam darah mereka.

Sebagaimana telah disebutkan sebelumnya, test “viral load” HIV tidak bisa mengisolasi atau mengukur virus aktualnya. Pembuat test ini dengan jelas mengatakan bahwa viral load “tidak dimaksudkan untuk digunakan sebagai test penyaring bagi HIV atau juga sebagai test diagnosa yang mengkonfirmasi adanya infeksi HIV pada saat itu”. Bahkan kenyataannya, test viral load tidak pernah diberikan persetujuan oleh FDA untuk dipakai sebagai alat diagnosa dan tidak pernah terbukti adanya isolasi virus. Tentu saja masalah terbesar dari semua test HIV adalah HIV tidak pernah bisa didemonstrasikan secara aktual sebagai penyebab AIDS.

.

Keterangan

Antigen: Suatu subtansi yang dapat memicu reaksi daya tahan tubuh, menyebabkan tubuh memproduksi antibodi sebagai bagian dari sistem pertahanan tubuh melawan infeksi dan penyakit. Banyak antigen merupakan protein asing (antigen yang tidak ditemukan alami dalam tubuh), seperti misalnya mikroorganisme, racun, dan jaringan sel yang berasal dari transplantasi organ. Kepanjangan dari antigen adalah ANTIbodi GENerating.

Hasil Positif yang Salah: Mengindikasikan bahwa infeksi sebenarnya tidak pernah ada.

.

Haruskah Anda Mempertaruhkan Hidup Anda pada Test HIV?

“Satu-satunya cara untuk membedakan antara reaksi nyata dan reaksi yang dihubung-hubungkan adalah dengan cara pengisolasian HIV. Semua klaim atas isolasi HIV adalah didasarkan pada suatu set fenomena yang terdeteksi pada jaringan contoh. Tak satupun diantaranya benar-benar terisolasi dan tak satupun benar-benar terspesifikasi sebagai retrovirus… Kita tidak mengetahui berapa banyak hasil test positif terjadi ketika sebenarnya infeksi HIV tidak ada. Spesifikasi untuk test antibodi HIV sebenarnya tidak ada.”

Bio/Technology Journal, 11:696-707, 1993

“Test antibodi HIV tidak mendeteksi suatu virus. Ini hanya sebagai test terhadap antibodi yang bereaksi terhadap bermacam-macam protein yang para ahli katakan sebagai HIV. Faktanya adalah, suatu test antibodi, bahkan jika diulang-ulang dan ditemukan positif seribu kali, tidak bisa membuktikan keberadaan infeksi virus itu sendiri.”

Val Turner, MD, Continuum magazine, Vol 3 No 5, 1996

“Test HIV benar-benar tidak bisa dipercaya di Africa. Suatu studi tahun 1994 yang dipublikasikan dalam the Journal of Infectious Diseases menyimpulkan bahwa test HIV benar-benar tidak berguna di Afrika Pusat karena dimana mikroba penyebab TBC, malaria, dan lepra yang biasa terjadi di Afrika ternyata juga memiliki hasil positif yang salah lebih dari 70%.

Sacramento Bee, October 30, 1994

“Dengan pejabat kesehatan publik dan para politikus yang terus mendesak pengetesan HIV pada masyarakat, keakuratan test itu sendiri hampir-hampir tidak dipedulikan. Suatu studi bulan lalu yang dilakukan oleh Congress’ Office of Technology Assessment menemukan bahwa test HIV bisa sangat tidak akurat. Bagi grup beresiko rendah, yaitu orang-orang bukan pengguna narkoba atau gay atau biseks, 9 dari 10 yang didapati positif adalah hasil positif yang salah, ini mengindikasikan bahwa infeksi itu sendiri sebenarnya tidak pernah ada.”

US News & World Report, November 23, 1987

“Orang-orang yang menerima suntikan gamma globulin untuk cacar air, campak, dan hepatitis bisa memperoleh hasil positif pada test HIV walaupun mereka tidak pernah terinfeksi. FDA mengatakan bahwa hasil test yang positif bisa diakibatkan oleh antibodi yang ditemukan dikebanyakan suplai orang Amerika akan gamma globulin. Gamma globulin terbuat dari darah yang terkumpul dari ribuan pendonor dan secara rutin diberikan kepada jutaan orang tiap tahunnya sebagai perlindungan sementara untuk melawan beberapa penyakit infeksi. Dr. Thomas Zuck dari Divisi Blood and Blood Products –nya FDA berkata bahwa pemerintah tidak mengeluarkan informasi ini karena ‘kami pikir ini bisa berbahaya jika kami mengungkapkannya.’”

USA Today, October 2, 1987

“Dua minggu yang lalu, seorang anak berusia 3 tahun di Winston Salem, North Carolina, tertabrak sebuah mobil dan dilarikan ke rumah sakit terdekat. Karena tengkorak anak tersebut retak dan darahnya keluar, pihak rumah sakit mengadakan test HIV. Ketika sang Ibu yang masih trauma itu duduk disamping sang anak, sang dokter masuk dan mengatakan padanya bahwa sang anak positif HIV. Kedua orang tua ditest negatif. Sang dokter memberitahukan sang ibu bahwa dia perlu melakukan investigasi ke semua anggota keluarga dan teman-temannya karena sang anak dianggap telah mendapatkan pelecehan seksual. Dokter beranggapan tidak mungkin ada kemungkinan selain pelecehan seksual sebagai penyebab hasil test HIV yang positif. Beberapa hari kemudian sang ibu menuntut untuk diadakan test kedua. Hasilnya adalah negatif. Pihak rumah sakit kemudian mengadakan konferensi press. Dalam usahanya untuk menjaga nama baik rumah sakit, jurubicara rumah sakit mengutarakan bahwa ‘test HIV ini tidak bisa dipercaya; banyak faktor dapat memiringkan hasilnya, seperti misalnya demam atau kehamilan. Semua orang tahu itu.’”

Celia Farber, Impression Magazine, June 21, 1999

“Seorang wanita dari Vancouver menuntut Rumah Sakit St. Paul dan beberapa dokter karena dia didiagnosa sebagai pembawa virus AIDS, padahal tidak. Di Catatan Pengadilan BC Supreme, Lisa Lebed mengkisahkan, pada saat dia diterima oleh rumah sakit di akhir tahun 1995 untuk melahirkan bayi perempuan, contoh darah telah diambil darinya tanpa pemberitahuan. Hasil test darah memperlihatkan bahwa dia positif HIV, jadi dia memberikan bayinya untuk diadopsi dan memutuskan untuk mendapatkan ligasi tubal. Satu setengah tahun kemudian, ketika sedang mendapatkan perawatan AIDS, dia mendapatkan dirinya negatif untuk test HIV. Penjelasan yang pernah dia dapatkan dari lab ternyata adalah salah. Dia pun berkata oleh karena kelalaian rumah sakit, dia sekarang jadi steril dan telah kehilangan seorang anak perempuan.”

Woman Sues St. Paul’s, CKNW Radio 98, June 10, 1999

.

Referensi: http://aliveandwell.org/html/questioning/questioningthetests.html

.