Kamis, 29 Desember 2005

Jumlah Jam Tidur Anak

Dear All, Saya mau tanya tentang jumlah jam tidur anak umur 4,5 thn. Apakah kira2 10,5 jam tidur itu normal atau kurang? Karena anak saya sekolah dari jam 8-13.30. pulang antar jemput sampai dirumah jam 14.30. sampai dirumah tidak mau tidur, langsung main. Tidur malam jam 20.00-06.30.
Terima kasih.

Dewi

Kayaknya sih cukup ya Mbak, sejauh anaknya gak rewel kalau udah terpola begitu enak mbak, jadi udah teratur anakku 5, 5 th tadinya kebiasaan tidur siang, sekarang lagi aku biasain
gak tidur siang .. wah jam 7 malem udah tidur deh .. aku pengen ngebiasain supaya nanti kalau SD pulang lebih siang dia udah terbiasa gak tidur siang /Feni

ibu, jumlah tidur anak ibu sudah cukup. Walaupun tidak tidur siang tapi tidur malamnya cepat. Usahakan saat pulang sekolah walaupun tidak tidur tetapi istirahat sebentar dengan berbaring saja, untuk mengembalikan energi yang sudah terpakai.

dr. Rini

Terima kasih atas jawabannya. Cukup melegakan :)

Dewi

Sabtu, 24 Desember 2005

mendidik anak

Dear netters, Mohon sharingnya kalo yg punya pengalaman. Anak saya perempuan 4 th. Nakalnya minta ampun. Nakalnya anak-anak sebetulnya. Sudah ada adiknya umur 6 bulan, dan sudah TK kecil. saya coba untuk tegas dgn dia, dan kadang2x sampai menangis, dan sering saya sentil juga.

Saya punya pendapat, selagi dia belum mengerti artinya berontak, saya mendidik dia dengan tegas, karena begitu sudah SD kelas 2 atau 3, mungkin sudah tidak bisa dengan cara yang keras.


Saya juga tidak tahu
apakah cara saya tersebut benar atau salah. Mohon pendapat dari Bapak2 atau Ibu2. Sebelumnya saya mengucapkan terima kasih.

Papanya Lia

Halo Papanya Lia, sekedar sharing...

Saya tidak bisa menghakimi Anda salah atau tidak, karena pasti tujuan Anda
baik.

Memang, kadang-kadang saya lihat banyak orang tua "kehilangan kesabaran"
kalo pas anak kita benar-benar susah diatur. Anak saya juga demikian. Dia
(perempuan, 3,4 th) sedikit "membangkang " kalau saya atau ibunya
menyuruh/melarang apa yang harus dan tidak harus dilakukan, dengan suara
yang keras. Misalnya dengan kalimat: "Dek, nonton TV jangan dekat-dekat!".
Dia lebih menurut ketika saya atau ibunya bilang: "Dek, kalau nonton TV
dekat-dekat nanti matanya dikasih kacamata Dora lho..". Langsung deh anak
saya mundur. Sejarahnya, dia pernah melihat mamanya memakai softlens
coklat. Tanya anak saya, "Mama sakit ya matanya, kok pakai mata Dora sih?"


Selain itu, saya termasuk ayah yang jarang bersuara keras/marah-marah

kepada anak saya. Jadi kali dia susah diatur karena satu hal, saya tinggal
melakukannya dengan kalimat/cerita seperti kasus "mata dora" di atas. Kalau
nggak mempan, saya bilang dengan suara pelan (tidak membentak), "Lintang
nurut nggak sama ayah?" atau "Lintang mau ayah marah?." Kalimat ini senjata
pamungkas saya, karena dia takut kalau saya sampai marah. Karena bagi dia
"marah" itu menakutkan...


Sampai saat ini saya masih "mengakali" anak saya untuk tidak melakukan

hal-hal yang kurang baik dengan hal-hal yang sering dijumpai anak saya
(Misalnya Dora, atau dari buku-buku cerita yang sering kami bacakan).
Karena dengan begitu, saya melihat dia lebih responsif atas larangan/aturan
yang kita berikan. Jika sudah tiba masanya nanti, saya akan
memperkenalkannya dengan hal-2 yang lebih realistis. Misalnya: Menonton TV
dekat-dekat itu akan merusak mata, dsb, dsb...


Mungkin itu ceita saya. Semoga bisa menjadi gambaran...



Ayah Lintang




Pak Wardi...
Ini saya kutipkan email dari milis psikologi yang mungkin ada kesamaan kasus dengan Bapak...
Mungkin bisa memberi sedikit ketenangan atau menimbulkan ide/jalan keluar....

====>
Mas Toge penah nanya padaku,
Waktu daku ceritakan bahwa anak umur 10 tahun di Bld disweep siapa yang membutuhkan dukungan tumbuh kembang menjelang remaja. Nah daku minggu lalu cerita anakku dipanggil dinas kesehatan kota c/q untuk urusan special needs children yang perlu perhatian ekstra dalam mengembangkan sosial emosional. Dalam hal ini si Mokamat Entong -ku itu akan ditraining mengenai pengembangan sosial emosionalnya karena dia pun termasuk special needs children yaitu anak gifted (berbakat).

Special needs children kalau boleh kudongengkan, adalah anak-anak dalam kurva lonceng berada di pinggir sebelah kiri dengan IQ below, dan yang paling ujung sebelah kanan (IQ tinggi), anak-anak IQ normal tetapi mengalami learning disabilities, anak-anak yang mengalami gangguan mental dan perilaku menyimpang karena gangguan neurologis bawaan, ataupun anak-anak yang mengalami depresi atau stress karena berbagai hal (broken home, salah asuh, trauma, dll), serta anak-anak yang mengalami gangguan fisik primer (buta, tuli, bisu, cacat fisik).


Berkaitan dengan anak-anak gifted tadi, karena dari pengalaman di Bld, sebagian besar anak-anak highly gifted mengalami berbagai pengalaman yang pahit (kecilnya sering disangka gangguan mental & perilaku lalu kesasar diagnosa), disangka bodoh karena gak mau ngapa-ngapain selain apa yang menjadi perhatiannya, keras kepala, over selective gara-gara
perfeksionist, seperti gangguan konsentrsi, day dreaming, telat bicara, bahkan cara berfikir yang gestalt sering berbenturan dengan cara berfikir temannya. Kalau dikasih tahu mbantah ngeyel muter kesana kemari cari alternatif melulu gak praktis....Pokoke seru dah. Cuma satu soal saja, yaitu perfeksionistnya sudah sering membuat perkara kalau sedang main kejer-kejeran, tak umpet, dan olah raga. Dia sering marah kalau ada yang rada ngaco dikit, trs marah dan nangis....Kalau dia rasa dia goblok, dia gak bakal mau ikut tanding, padahal biasanya juara satu melulu. Dia bisa main organ/orgel dalam waktu singkat -belajar sendiri tapi gak mau maju naik panggung waktu ada kesempatan karena katanya dia bukan anak yang kebisaannya liwat kursus jadi malu-maluin, katanya. Padahal anak-anak yang naik panggung mainnya gak segape si Mokamat Entong.

Jadi makanya kok emak bapaknya si Mokamat Entong ini kerjanya sejak dia ketahuan anak gifted waktu umur 3 tahun tea, kerjanya dipanggil mulu kiri kanan oleh dokter, psikolog, pedagog, konselor dll. Weh... Jadi sepanjang periode, anak-anak ini dievaluasi melulu trs orang tuanya dikasih buku, dikasih kursus, disuruh ikutan seminar dlsb. Ternyata memang kali ya, para orang tua, masyarakat, dan fihak profesional memerlukan cara pandang baru terhadap tumbuh kembang anak-anak gifted ya? Laporan di banyak buku ttg pedagogi anak gifted itu,

anak-anak itu sering bikin bete orang tuanya. Sejak bayi sudah, sebab motorik kasarnya terlampau maju, banyak gerak luar biasa. Lalu masa kecilnya digebukin melulu... waduh... makanya kok daku & bapaknya pernah diamati oleh psikolog & orthopedagog, dengan kesimpulan konon daku terlalu lembek dan bapaknya terlalu keras.... jadilah kita pernah
sepanjang hari dapat training khusus oleh seorang orthopedagog yang datang ke rumah.

Nah daku cuma mau cerita tegasnya menjawab pertanyaan Mas Toge minggu lalu, alat yang dipakai apa.Alat yang dipakai, gak tahu, karena belum ikutan. Tapi daku sudah dapat brosur penjelasan secara singkat. Namanya Creative Play Therapy (Training). Untuk anak-anak gifted ini memanfaatkan kemampuan Kreatifitas & kemampuan memecahkan masalahnya (analisis). Maunya dia bagaimana (konsepnya) dan bagaimana pendapatnya terhadap teman-temannya, guru, dan orang tua. Jadi dia disuruh mencari sendiri permasalahan apa yang dia hadapi, lalu diajak memecahkan masalahnya dan mencari alternatif terbaiknya apa, sesuai dengan berbagai aturan sehari-hari & norma-norma lainnya. Banyaknya 8 kali pertemuan, dan orang tuanya dikursus sekitar 4 kali. Pergrup dan individual. Sebetulnya ini bukan terapi, tetapi lebih memberikan bimbingan.

Dalam pertemuan kemarin untuk memasuki tahap ini, secara sepintas sudah disweep masalahnya apa. Anaknya diinterviu, orang tua diinterviu. Rasanya sih gak enak juga, hi hi... habis kayak menelanjangi kelakuan kita.... hihi... Misalnya ditanya: Menurut kamu mama bagaimana? Dengan sendirinya dijawab: mama selalu marah....Wah.. wah... ya jelas aja selalu marah menurutnya, padahal gak marah, karena kalau ngasih tahu musti berkali-kali, lalu dia bosan ndengernya, katanya gak usah dikasih tahu, soalnya sudah tahu. Tapi kalau gak dikasih tahu dia gak inget, lupa. kalau dikasih tahu, eh marah. Lha ya marah wong dia eigenwijs (bhs Belanda, maksudnya dia hanya mengikuti dorongan internalnya saja, gak mau kalau dikasih
tahu). Jadi padahal yang marah2 dia.

====>

cheers,
-retha-

Dear netters,

kami sekeluarga hanya bisa mengucapkan beribu terima kasih buat netters yg telah memberi tanggapan tentang tulisan saya. Kami tidak bisa membalas kebaikan saudara. Hanya yg diatas yg akan membalasnya. Semoga dari masukan para netters, saya bisa mendidik anak saya dengan lebih baik. Karena banyak orang bilang "mendidik anak perempuan lebih susah daripada menggembala seribu ekor kerbau".

Sekali lagi terima
kasih.

Senin, 19 Desember 2005





Drain adalah selang kecil yang dihubungkan dari tempat/lokasi operasi ke (biasanya) botol infus.

Botol infus biasanya dilakukan di RS-RS tertentu yang masih 'terbatas' (pengalaman waktu di RS daerah beberapa tahun yl). Tapi sekarang biasanya dipakai alat drain yang betul-betul ke'vakum-annya terjaga' jadi fungsi untuk menarik cairan/ menyedot cairan dapat dicapai dengan baik. Alat yang dimaksud adalah barovac. Alatnya seperti yang terlihat digambar.


Jadi guna drain adalah untuk "menarik" darah kotor atau cairan-cairan yang tidak seharusnya di simpan dalam tubuh, jadi lewat selang kecil tadi, cairan-cairan tadi akan keluar mengalir ke luar (ke tabung barovac) . Biasanya drain diletakkan di leher (misalnya setelah operasi leher) atau di perut (setelah operasi perut, operasi batu kandung kencing, operasi prostat dll). Untuk operasi di perut biasanya kita tetap memakai botol dari botol infus atau 'bag' yang biasanya untuk menampung urin ('urin bag'). Tidak usah cemas dengan drain, aktifitas seperti biasa saja ... kalau mau duduk atau berdiri tinggal buka ikatan kassa yang menghubungkan botol penampung dengan pinggir tempat tidur (biasanya di letakkan disana). Ikatannya dibuka saja dan drain di jinjing atau di biarkan lepas kebawah ..... Biasanya jahitan yang dibuat drain ke kulit cukup kuat sehingga drain tidak akan lepas sendiri. Pada waktunya nanti jika drain isinya sedikit/tidak bertambah-tambah, biasanya dokter akan mencabut drain tadi ....

Minyak Kemiri Penumbuh Rambut Balita....

ato bikin masker utk kepala dengan daun seledri
ramuan dari orang tua dulu.. :)

semoga berguna

rgds
ayah shafa


bikin sendiri aja Mbak...
Mudah kok : Kemiri yang mentah disangrai (goreng tanpa minyak) sebentar, trus ditumbuk, lalu olesin aja ke kulit kepala. Simpel kan?

salam,
-retha-


----- Original Message -----


Dearest all,

Ada yg tau ga,dimana saya bisa mendapatkan minyak kemiri yg buat rambut anak 1 thn dan dewasa...khususnya di daerah jakarta selatan...soalnya anak saya rambutnya tipis,ingin di pakaikan minyak kemiri biar hitam dan tebal... dearest all,ada yg punya pengalaman rambut anaknya tipis ga? mau dong di bagi2 pengalamannya...efek pake minyak kemiri apa ya?

makasih... fitri

Sabtu, 17 Desember 2005



Dokter Bedah yang Ideal itu seperti apa ya ???

Dari kemarin kan udah nulis yang rada-rada ilmiah meskipun tetep pake plesetan juga, sekarang agak nyantai bahasannya ... Dokter Bedah yang ideal itu kayak apa ya ? Mungkin bukan ideal tapi yang "disukai" , apakah yang seriusan pake kacamata tebel yang kadang kacamatanya sampai melorot ke hidung .. atau yang jas putihnya mentereng, licin, rambutnya klimis agak botak dikit di tengah dan tatapannya serius ? Atau yang ngomongnya cuma dikit .. kebanyakan ngangguknya dan senyumnya jadi pake bahasa tubuh ... Atau yang rada slengean, celana panjang kadang satu digulung satu ga ... trus sebelum operasi kudu ngerokok dulu 2-3 batang ? Atau ada satu lagi nih ... yang suka cuci muka kalo abis operasi ... mangkanya harusnya sabun hibiscrub yang suka di ruang OK /operasi itu harus mengandung cukup moisturizer dan vit E sehingga buat cuci tangan atau cuci muka kagak bikin muka / tangan iritasi :). Ini kalau bicara soal penampilan. Untuk tingkah lakunya - apakah dokter yang disukai yang rajin ngobrol di tempat prakteknya dengan para pasiennya. Bahkan dia sampai tahu persis tanggal lahir pasiennya , alamatnya dan sampai bisa menjadi tempat curhat pasiennya untuk kasus yang bukan bedah. Apakah mereka yang bicaranya dikit, visit jarang tapi hasil operasi oke ? Yang kurang informatif tapi tegas ? Yang banyak nego, bisa di"tawar" maksudnya kadangkala diagnosa harus di operasi jadi ga jadi di operasi bgitu sebaliknya.

Dokter bedah seharusnya rajin mengikuti kegiatan ilmiah buat nambah pengetahuan .. tapi yang udah-udah sih kalau ikut kongres kayak MABI, PIT atau PABI isinya cuma kayak reunian ... temu kangen hehehe untuk urusan ilmiahnya nomor sekian (ssssttt ... ga semua ding ..) ; lagian sekalian buat refreshing, plesiran ... maen-maen ke tempat yang belum di datengin atau sekedar menginap di hotel berbintang yang bantalnya empes-empes karena terbuat dari bulu angsa :) . Dokter Bedah juga jangan melulu 'kerja' terus, kudu ada waktu untuk istirahat ... mangkanya bagus juga sekarang ada peraturan praktek harus 3 RS. Jadi ga kayak dulu, "ngejar setoran". Dokter Bedah juga harus memperhatikan penampilan supaya tidak terlalu bosan untuk dilihat :) .... Dokter Bedah harus benar dan tepat dalam membuat diagnosa dan mempertimbangkan faktor-faktor lain yang mungkin bisa mengakibatkan hal yang kurang baik pada pasiennya jika harus menjalani operasi. Golongan ber-resiko tinggi seperti pasien anak-anak, pasien usia lanjut, pasien yang disertai dengan penyakit lain, misalnya .

Jadi untuk menjadi ideal hmm maksudnya disukai, apa lagi yang musti dilakukan ?












VARIKOKEL

Varikokel atau varicocele adalah pelebaran pembuluh darah balik (pleksus pampiniformis) dalam skrotum. Diagnosis varikokel pada pria biasanya ditemukan secara tidak sengaja pada waktu melamar untuk menjadi polisi/tentara atau setelah bertahun-tahun menikah belum mempunyai anak juga. Varikokel akan menyebabkan daerah skrotum menjadi "panas" / beda lingkungan sehingga mengakibatkan terganggunya proses spermatogenesis (pembentukan sperma). Oleh sebab itu orang yang mendapat varikokel sering diikuti dengan gangguan fertilitas karena kualitas sperma yang dihasilkan tidak sebagus orang normal ; akibat adanya perubahan "suhu" dalam skrotum tadi.
Operasi varikokel dilakukan agar keadaan patologis diatas dapat dihilangkan sehingga diharapkan spermatogenesis dapat berjalan normal dan gangguan fertilitas dapat dihilangkan.
Sebelum operasi biasanya harus dilakukan analisa /uji sperma, kemudian 8 bulan setelah operasi dinilai kembali analisa / uji sperma untuk mengevaluasi apakah proses spermatogenesia sudah kembali normal atau belum.
Varikokel pada stadium yang sudah lanjut, pada perabaan skrotum akan terasa adanya kumpulan seperti cacing akibat adanya pelebaran pembuluh darah vena . Sedangkan pada stadium yang ringan biasanya penderita hanya merasakan 'kemeng' di daerah skrotum / kantong kemaluan.
Jika tidak ada penyulit, operasi varikokel tidak lama, dan penderita dapat pulang keesokan harinya.

Jumat, 16 Desember 2005

Hipospadia


Hipospadia adalah salah satu kelainan bawaan pada anak-anak yang sering ditemukan dan mudah untuk mendiagnosanya, hanya pengelolaanya harus dilakukan oleh mereka yang betul-betul ahli supaya mendapatkan hasil yang memuaskan.
Tujuan utama penanganan operasi hipospadia adalah merekonstruksi penis menjadi lurus dengan meatus uretra ditempat yang normal atau dekat normal sehingga aliran kencing arahnya kedepan dan dapat melakukan koitus dengan normal, prosedur operasi satu tahap pada usia yang dini dengan komplikasi yang minimal.
Penyempurnaan tehnik operasi dan perawatan paska operasi menjadi prioritas utama.
Pada hipospadia muara orifisium uretra eksterna (lubang tempat air seni keluar) berada diproksimal dari normalnya yaitu pada ujung distal glans penis, sepanjang ventral batang penis sampai perineum. Jadi lubang tempat keluar kencing letaknya bukan pada tempat yang semestinya dan terletak di sebelah bawah penis bahkan ada yang terletak di kantong kemaluan.
Seperti tampak dalam gambar. Tampak variasi dari letak orifisium uretra eksterna (dapat bervariasi mulai dari anterior, middle dan posterior)
Tindakan operasi harus dilakukan sebelum anak memasuki usia sekolah. Diharapkan anak tidak malu dengan keadaannya setelah tahu bahwa anak laki lain kalau BAK berdiri sedangkan anak pengidap hipospadia harus jongkok seperti anak perempuan (karena lubang keluar kencingnya berada di sebelahi bagi bawah penis). Selain itu jika hipospadia ini tidak dioperasi, maka setelah dewasa dia akan sulit untuk melakukan penetrasi / coitus. Selain penis tidak dapat tegak dan lurus (pada hipospadia penis bengkok akibat adanya chordae), lubang keluar sperma terletak dibagian bawah.
Operasi hipospadia satu tahap (ONE STAGE URETHROPLASTY) adalah tehnik operasi sederhana yang sering dapat digunakan, terutama untuk hipospadia tipe distal. Sambil dilihat di gambar, tipe distal ini yang meatusnya letak anterior atau yang middle.. Meskipun sering hasilnya kurang begitu bagus untuk kelainan yang berat. Sehingga banyak dokter lebih memilih untuk melakukan 2 tahap. Untuk tipe hipospadia proksimal yang disertai dengan kelainan yang jauh lebih berat, maka one stage urethroplasty nyaris tidak dapat dilakukan. Tipe hipospadia proksimal seringkali di ikuti dengan kelainan-kelainan yang berat seperti korda yang berat, globuler glans yang bengkok kearah ventral (bawah) dengan dorsal skin hood dan propenil bifid scrotum (saya agak kesulitan mencari istilah awam untuk istilah medis diatas). Intinya tipe hipospadia yang letak lubang air seninya lebih kearah proksimal (jauh dari tempat semestinya) biasanya diikuti dengan penis yang bengkok dan kelainan lain di skrotum atau sisa kulit yang sulit di”tarik” pada saat dilakukan operasi pembuatan uretra (saluran kencing). Kelainan yang seperti ini biasanya harus dilakukan 2 tahap.
Operasi Hipospadia dua tahap, tahap pertama dilakukan untuk meluruskan penis supaya posisi meatus (lubang tempat keluar kencing) nantinya letaknya lebih proksimal (lebih mendekati letak yang normal), memobilisasi kulit dan preputium untuk menutup bagian ventral / bawah penis. Tahap selanjutnya (tahap kedua) dilakukan uretroplasti (pembuatan saluran kencing / uretra) sesudah 6 bulan.
Dokter akan menentukan tehnik operasi yang terbaik. Satu tahap maupun dua tahap dapat dilakukan sesuai dengan kelainan yang dialami oleh pasien.
Hipospadia sering disertai kelainan bawaan yang lain, misalnya pada skrotum dapat berupa undescensus testis, monorchidism, disgenesis testis dan hidrokele. Pada penis berupa propenil skrotum, mikrophallus dan torsi penile, sedang kelainan ginjal dan ureter berupa fused kidney, malrotasi renal, duplex dan refluk ureter.
Secara umum tekniknya terbagi menjadi operasi satu tahap dan multi tahap. Operasi perbaikan komplikasi fistula dilakukan 6 bulan paska operasi yang pertama.
Setelah menjalani operasi, perawatan paska operasi adalah tindakan yang amat sangat penting. Orang tua harus dengan seksama memperhatikan instruksi dari dokter bedah yang mengoperasi. Biasanya pada lubang kencing baru (post uretroplasty) masih dilindungi dengan kateter sampai luka betul-betul menyembuh dan dapat dialiri oleh air kencing. Di bagian supra pubik (bawah perut) dipasang juga kateter yang langsung menuju kandung kemih untuk mengalirkan air kencing.
Tahapan penyembuhan biasanya kateter diatas di non fungsikan terlebih dulu sampai seorang dokter yakin betul bahwa hasil uretroplasty nya dapat berfungsi dengan baik. Baru setelah itu kateter dilepas.
Komplikasi paska operasi yang terjadi :
1. Edema/pembengkakan yang terjadi akibat reaksi jaringan besarnya dapat bervariasi, juga terbentuknya hematom/ kumpulan darah dibawah kulit, yang biasanya dicegah dengan balut tekan selama 2 sampai 3 hari paska operasi.
2. Fitula uretrokutan, merupakan komplikasi yang tersering dan ini digunakan sebagai parameter untuk menilai keberhasilan operasi. Pada prosedur operasi satu tahap saat ini angka kejadian yang dapat diterima adalah 5-10% .
3. Striktur, pada proksimal anastomosis yang kemungkinan disebabkan oleh angulasi dari anastomosis.
4. Divertikulum, terjadi pada pembentukan neouretra yang terlalu lebar, atau adanya stenosis meatal yang mengakibatkan dilatasi yang lanjut.
5. Residual chordee/rekuren chordee, akibat dari rilis korde yang tidak sempurna, dimana tidak melakukan ereksi artifisial saat operasi atau pembentukan skar yang berlebihan di ventral penis walaupun sangat jarang.
6. Rambut dalam uretra, yang dapat mengakibatkan infeksi saluran kencing berulang atau pembentukan batu saat pubertas.
Untuk menilai hasil operasi hipospadia yang baik, selain komplikasi fistula uretrokutaneus perlu diteliti kosmetik dan ‘stream’ (pancaran kencing) untuk melihat adanya stenosis, striktur dan divertikel.
Sebelum anak di operasi, dokter akan memeriksa dulu kondisi si anak. Untuk operasi anak-anak, selain prosedur-prosedur yang biasa dilakukan sebelum operasi, maka ronsen toraks (paru jantung) juga dikerjakan. Ditanyakan juga apakah ada riwayat terkena asma, batuk pilek, TBC. Kalau si anak dinilai masih kurang sehat tentu saja keadaan umum nya harus diperbaiki dahulu.

Rabu, 14 Desember 2005

(Urgent help !) BATUK dan Berat badan tidak naik-2

Dear all, Aku sedang bingung banget, anakku Joseph (3 tahun 7 bulan) sedang batuk berat sudah 4 hari. Dari DSA sudah diberi Mucopet, Celestamine , antibiotik , obat pengencer dahak. tapi sampai sekarang batuknya belum sembuh-2 malahan semakin parah. Trus Joseph juga makannya jadi ikut-a susah banget. Kemarin hari Senen sudah di Inhalasi (penguapan 1 x) di RS. Mngkin Dokter bisa memberi advise aku harus gimana? trus ada enggak obat batuk yang mujarab. Satu pertanyaan lagi Dok, berat badan Joseph susah sekali naik, aku udah pernah coba tanya berkali-2 kepada DSA nya, mungkin anakku harus test mountox atau rongent dsb, tapi DSA nya bilang kalo Joseph tuh fine-fine ajah dan aku engga perlu cemas...Menurut Dokter bener begitu dok? Aku bingung nih, atau Dokter punya resep untuk menambah nafsu makan anak atau ada advise ... aku bingung Dok. Atau mungkin harus terapi Berat badan. ke RS mana atau ke Dokter mana? Tolong yach Dok..... Please... O' iya FYI anakku beratnya terakhir 13 Kg, tinggi hampir 1 meter. Terimakasih untuk pencerahannya.

Johanna





MINYAK KEMIRI ADA YG TAU GA NIH????

Dearest all, Ada yg tau ga,dimana saya bisa mendapatkan minyak kemiri yg buat rambut anak 1 thn dan dewasa...khususnya di daerah jakarta selatan...soalnya anak saya rambutnya tipis,ingin di pakaikan minyak kemiri biar hitam dan tebal... dearest all,ada yg punya pengalaman rambut anaknya tipis ga? mau dong di bagi2 pengalamannya...efek pake minyak kemiri apa ya? makasih... fitri

Senin, 12 Desember 2005

Stapling hemorrhoidectomy

Tehnik operasi terbaru untuk hemoroid / wasir. Tindakan operasi ini adalah tindakan yang amat minimal invasif. Dan dari penelitian yang dilakukan, setelah operasi memakai tehnik ini rasa nyeri nya amat sangat sedikit serta masa rawat inap nya lebih pendek dibandingkan tehnik operasi yang konvensional. Meskipun banyak faktor juga yang mempengaruhi tapi secara garis besar tehnik operasi ini lebih baik dibandingkan tehnik operasi terdahulu dengan catatan hanya untuk kasus yang betul-betul direkomendasikan untuk memakai tehnik ini. Sisa jaringan yang di eksisi akan tetap berada se anatomis mungkin, artinya tidak banyak jaringan sehat yang ikut rusak.

Image hosted by Photobucket.com Alat stapler itu bentuknya seperti dalam gambar ini.

Jadi alat tersebut dimasukkan kedalam anus yang sebelumnya dimasukkan alat dilator anus . Kemudian dilakukan penjahitan pada tempat hemoroid dan stapler dimasukkan sambil jahitan tadi diikat kencang. Stapler di tarik untuk memberi tempat ikatan betul-betul kencang. Setelah itu stapler dimasukkan maksimal, kemudian dilakukan stapling /pemotongan. Setelah stapling selesai, evaluasi pada daerah stapler line, jika masih ada perdarahan lakukan penjahitan. Tapi jika dilihat perdarahan tidak ada, operasi dinyatakan selesai. Operasi ini relatif cepat dan memberikan kenyamanan pada pasien karena rasa nyeri yang minimal tadi. Hanya ada kelemahannya, tidak semua jenis hemoroid bisa dilakukan dengan metode stapler dan metode ini butuh operator yang betul-betul biasa melakukan tehnik ini. Apapun tehnik operasi yang dilakukan, dokter pasti akan memberi tahu prosedur yang akan dilakukan.





Kamis, 08 Desember 2005

Susah konsentrasi dan belum bisa bicara.

Buat Mamanya Nadhira & Farrel, Maap saya bukan dokter, cuma mau share saja. Anak saya yg kedua (sekarang 2,6 th), sampai umur 2,2 tahun bicaranya bhs mars, tidak bisa kami mengerti sama sekali bener-2 hanya bebunyian bukan bahasa yang keluar dari mulutnya, kecuali beberapa kata spt mama, papa, iku (ikut), kaka (kakak), minu (minum) kalo dihitung tak lebih dari 10-15 kata. Akan tetapi dia mengerti hampir semua instruksi lisan (spt. tolong ambil gelas di atas meja dll) dan simbol (mis.nya menunjuk dengan jari untuk arah, geleng kepala/telapak tangan = tidak dll). Saya sempat kawatir dan berencana membawanya konsultasi jika pada umur 2,6 tahun tdk bicara. Ternyata pada umur 2,4 th (2 bl sebelum deadline), dia tiba-tiba lancar berbicara, berbicara dalam arti yang sesungguhnya (argue, bargain dll) komplit dgn kosa kata yg banyak. Mis. "kenapa aku ga boleh main ke rumah belen ? (nama anak tetangga)". Lalu kami jawab: belen tdk ada dirumah... "kalau begitu aku mau main sama pak toni (bapaknya si anak itu)". demikian pengalaman saya Thanks Ines
============================================================================
Dokter, mau ikutan tanya nih.
> Anak saya,laki-laki, bulan desember ini masuk usia 1 tahun 7 bulan. > > Yang menjadi pikiran saya adalah, mengapa sampai saat ini kosa katanya > belum banyak. Baru bisa mengucapkan mama,papa,kakak (tiga kata ini > sangat jelas diucapkan), yang lain baru bisa suku kata terakhir (dan > inipun terbatas sekali: 3-5 kata). > > Demikian, mohon masukkan, dan terima kasih. > Mamanya Nadira dan Farrel

Susah konsentrasi dan belum bisa bicara, bagaimana pemecahannya ?

Yth Mamanya Nadira,Farel
Menurut saya tampaknya Farel masih dalam batas normal. Hanya stimulasinya yang harus ditingkatkan. Oh ya, Kids Sport saat ini bahasanya bahasa Inggris atau Indonesia. Semoga bahasa Indonesia. Bila mau menstimulasi anak, coba waktu mau tidur beberapa saat diajak / ditanya mana hidung, kuping dll. Kalau dia mau coba diubah dengan kata ini apa......ku........ping. dan seterusnya

Semoga bermanfaat,
dr Irawan M

Dokter, mau ikutan tanya nih. Anak saya,laki-laki, bulan desember ini masuk usia 1 tahun 7 bulan. Sangat-sangat aktif dan mulai usia 10 bulan sudah jalan dan saat ini rasanya hampir seluruh giginya sudah tumbuh. Yang menjadi pikiran saya adalah, mengapa sampai saat ini kosa katanya belum banyak. Baru bisa mengucapkan mama,papa,kakak (tiga kata ini sangat jelas diucapkan), yang lain baru bisa suku kata terakhir (dan inipun terbatas sekali: 3-5 kata). Kontak sosial, menurut saya juga normal. Sudah ikutan kelas di Kids Sport sejak usia 7 bulan, dan bisa mengikuti seluruh aktivitas di kelas. Kalau dipanggil dan disuruh-suruh (mis. Ambil bola,big hug,cium tangan dll) juga bisa. Apakah hal tersebut normal atau saya sudah harus pergi ke klinik tumbuh kembang. DSA nya bilang masih normal saja. Stimulasi terus dilakukan dengan cara bermain bersama kakak dan teman2nya, dibacakan buku, diajak bicara, jalan2 dilingkungan rumah sambil diceritakan benda apa saja yang ditemui dll. Dan terlihat sekali dia mengerti karena kalau melihat benda yang sama dia pasti menunjuk2 sampai kita menerangkan benda tersebut.

Demikian, mohon masukkan, dan terima kasih.

Mamanya Nadira dan Farrel

-----Original Message-----
From: On Behalf Of irawanma@cbn.net.id
Susah konsentrasi dan belum bisa bicara.


Yth Papanya Jojo,
Maaf berdasarkan cerita anda, pendapat saya sedikit berbeda dengan Team
Di RS Sanglah. Menurut saya anak anda masih termasuk spektrum anak autisme yang tidak dapat diklasifikasi (PDDNOS), walaupun kadarnya lebih ringan.

Autisme mempunyai gejala: terlambat bicara, kontak sosial terganggu (dipanggil orangtua tidak menengok langsung, jarang bermain dengan anak seusianya) dan adanya perilaku aneh yang sering diulang-ulang (putar-putar > roda, cium-cium benda, loncat-loncat sendiri, memukul kepala). Tampaknya anak anda mempunyai 2 tipe gejala di atas, tanpa gejala perilaku yang diulang-ulang.

Terapi yang perlu di berikan adalah Terapi Sensori
Integrasi berupa terapi bermain, terapi bicara belum dapat diberikan bila konsentrasi anak dan kontak sosialnya sangat terganggu. Obat-obatan biasanya diberikan bila anak sering menyakiti dirinya, memukul orang, merusak barang, atau kontak sosialnya buruk sekali dan anak terlalu hiperaktif.

Semoga bermanfaat,

dr Irawan Mangunatmadja, SpA(K)
Divisi Neurologi - Departemen Ilmu Kesehatan Anak
FKUI-RSCM

Dear Dokter,

Anakku Jojo hampir 3 th. Pagi ini kami membawanya ke klinik tumbuh kembang anak (RSU Sanglah-Denpasar)untuk di-diagnosa, karena Jojo susah konsentrasi dan belum bisa bicara. Hanya bisa mengekor dan mengulang per kata saja, belum bisa merangkai 2 kata.

Kesimpulan team dokter, Jojo sehat, tidak autis, tidak ADHD. Jojo hanya memerlukan terapi bicara dan konsentrasi. Jojo juga diberikan vitamin otak untuk membantu konsentrasinya (Merzitrophil Syrup 1 X 1/2 sendok dan Aktoral Syrup 1x1 sendok) Apakah memang dibutuhkan bantuan obat2an untuk membantu konsentrasinya? Adakah efek samping obat2 tersebut? Saya takut menimbulkan akan menimbulkan ketergantungan. Mohon second opinion-nya, Dok. Terima kasih sebelumnya,

Papanya Jojo


Selasa, 06 Desember 2005

Sumbing, Kapan harus di Operasi ?

Bibir sumbing (cleft lip atau labioschizis) adalah suatu kelainan bawaan yang ditandai dengan adanya celah pada bibir, gusi dan langit-langit yang dapat timbul sendiri atau bersamaan.
Ada tiga tahap penanganan bibir sumbing yaitu tahap sebelum operasi, tahap sewaktu operasi dan tahap setelah operasi. Pada tahap sebelum operasi yang dipersiapkan adalah ketahanan tubuh bayi menerima tindakan operasi, asupan gizi yang cukup dilihat dari keseimbangan berat badan yang dicapai dan usia yang memadai. Patokan yang biasa dipakai adalah rule of ten meliputi berat badan lebih dari 10 pounds atau sekitar 4-5 kg , Hb lebih dari 10 gr % dan usia lebih dari 10 minggu , jika bayi belum mencapai rule of ten ada beberapa nasehat yang harus diberikan pada orang tua agar kelainan dan komplikasi yang terjadi tidak bertambah parah. Misalnya memberi minum harus dengan dot khusus dimana ketika dot dibalik susu dapat memancar keluar sendiri dengan jumlah yang optimal artinya tidak terlalu besar sehingga membuat bayi tersedak atau terlalu kecil sehingga membuat asupan gizi menjadi tidak cukup, jika dot dengan besar lubang khusus ini tidak tersedia bayi cukup diberi minum dengan bantuan sendok secara perlahan dalam posisi setengah duduk atau tegak untuk menghindari masuknya susu melewati langit-langit yang terbelah. Selain itu celah pada bibir harus direkatkan dengan menggunakan plester khusus non alergenik untuk menjaga agar celah pada bibir menjadi tidak terlalu jauh akibat proses tumbuh kembang yang menyebabkan menonjolnya gusi kearah depan (protrusio pre maksila) akibat dorongan lidah pada prolabium , karena jika hal ini terjadi tindakan koreksi pada saat operasi akan menjadi sulit dan secara kosmetika hasil akhir yang didapat tidak sempurna. Plester non alergenik tadi harus tetap direkatkan sampai waktu operasi tiba. Tahapan selanjutnya adalah tahapan operasi, pada saat ini yang diperhatikan adalah soal kesiapan tubuh si bayi menerima perlakuan operasi, hal ini hanya bisa diputuskan oleh seorang ahli bedah Usia optimal untuk operasi bibir sumbing (labioplasty) adalah usia 3 bulan Usia ini dipilih mengingat pengucapan bahasa bibir dimulai pada usia 5-6 bulan sehingga jika koreksi pada bibir lebih dari usia tersebut maka pengucapan huruf bibir sudah terlanjur salah sehingga kalau dilakukan operasi pengucapan huruf bibir tetap menjadi kurang sempurna.
Operasi untuk langit-langit (palatoplasty) optimal pada usia 18 – 20 bulan mengingat anak aktif bicara usia 2 tahun dan sebelum anak masuk sekolah. Operasi yang dilakukan sesudah usia 2 tahun harus diikuti dengan tindakan speech teraphy karena jika tidak, setelah operasi suara sengau pada saat bicara tetap terjadi karena anak sudah terbiasa melafalkan suara yang salah, sudah ada mekanisme kompensasi memposisikan lidah pada posisi yang salah.. Bila gusi juga terbelah (gnatoschizis) kelainannya menjadi labiognatopalatoschizis, koreksi untuk gusi dilakukan pada saat usia 8 – 9 tahun bekerja sama dengan dokter gigi ahli ortodonsi
Tahap selanjutnya adalah tahap setelah operasi, penatalaksanaanya tergantung dari tiap-tiap jenis operasi yang dilakukan, biasanya dokter bedah yang menangani akan memberikan instruksi pada orang tua pasien misalnya setelah operasi bibir sumbing luka bekas operasi dibiarkan terbuka dan tetap menggunakan sendok atau dot khusus untuk memberikan minum bayi.
Banyaknya penderita bibir sumbing yang datang ketika usia sudah melebihi batas usia optimal untuk operasi membuat operasi hanya untuk keperluan kosmetika saja sedangkan secara fisiologis tidak tercapai, fungsi bicara tetap terganggu seperti sengau dan lafalisasi beberapa huruf tetap tidak sempurna, tindakan speech teraphy pun tidak banyak bermanfaat

Invaginasi di usus

Ibu,

Usus itu berbentuk seperti tabung silinder, nah kalau tabung
bagian belakang kelipat dan masuk ke usus itu sendiri sehingga
seperti kelipat kedalamnya biasanya dindingnya jadi dua lapis
dan membuat lubang ususnya menyempit dan sering tertutup dan
berdarah. Keadaan ini sangat berat dan untuk memperbaikinya
harus operasi segera, kalau tidak bisa ada bagian usus yang
membusuk sehingga mempersulit keadaan. Penyakit ini biasanya
berat, ditandai dengan buang air besar berlendir dan darah.
Begitulah kira2 gejalanya..

Salam
Alan

--- "Hani, Umi" <HANIUMI1@Mattel.com> wrote:

> Dok,
> Saya ingin bertanya, sebenarnya apa sih arti dari istilah
> kedokteran Invaginasi .....?
>
> Terima kasih atas jawabannya.
> Mama Roziq & Aini.



BATUK

Ibu,

Menurut pendapat saya, anak seusia 2 thn 8 bln mempunyai berat badan
sekitar 14 - 15 kg itu baik sekali, barangkali teman2nya obesitas ya?
Sebab secara normal umur anak itu sudah mencapai nilai normalnya untuk
anak Indonesia (coba lihat kartu menuju sehat / KMS untuk anak
Balita). Batuk malam dengan tidak ada kenaikan suhu badan mungkin
berhubungan reaksi hipersensitif terhadap cuaca akhir2 ini, sehingga
tidak perlu terlalu kuatir. Tentu saja untuk memastikan itu perlu
diperiksakan ke dokter. Apakah ada riwayat alergi atau asma pada
keluarga? Mungkin hal ini penting diperhitungkan juga..

Salam
Alan

--- In dika-ot@yahoogroups.com, "Sariningtyas Maharani" <ririn@b...>
wrote:
>
> To : Dr Alan
>
> Saya ingin minta pendapat dokter. Anak saya umur 2 thn 8 bulan BB
nya 14 - 15 kg apakah normal untuk seusianya krn teman temannya
beratnya sudah melebihi dia. Karena anak saya agak susah sekali untuk
makan dan minum susu, dan sering sekali muntah. Bila keselek atau
batuk sedikit pasti muntah. 1 bulan belakangan ini saya lihat anak
saya agak batuk terlebih malam, dan sampai muntah. Apakah berbahaya
batuk yg lama seprti ini dokter, krn sudah hampir 1 bulan lebih,
walaupun suhu badan tetap normal. Apakah saya perlu rontgen anak saya,
saya takutnya anak saya kena penyakit paru paru atau lainnya.
>
> Terima kasih saya tunggu saran dokter.
>
>
> Rgds
> Ririn
>

Invaginasi,apakah itu ?

He3x, no comment lah .. setidaknya ada promosi sedikit untuk
RSCM..Semoga sampai saat ini anak bapak baik2 saja..

Salam
Alan

--- ahmad haikal <ahaikal@uninet.net.id> wrote:

> Dear All,
>
> Putri saya saat 2 bulan juga divonis invaginasi dan harus > segera > dioperasi.> Bila tidak dioperasi, dokter yang seolah-olah jadi Tuhan itu > berkata :> "Usianya paling lama bertahan 12 jam saja". Dokter itu > spesialis anak di > rs.terkenal > Saya membawanya langsung ke UGD ciptomangunkusumo.> Oleh Dokter jaga yang masih lugu, polos dan belum lulus (lagi> praktek)> hanya dikatakan : "Bapak pulang saja...."
>
> Saya pulang dan Alhamdulillah putri saya sudah 3 tahun.> Bukan Invaginasi tapi ternyata Belum Buang Air Besar 2 hari !. > Ingin rasanya kembali dan mengoperasi dokter SPA itu, namun
> biarlah> Alloh memberi jalan kebaikan bagi nya dan bagi semua orang....
>
>
> Papanya AISYAH
>
>
> -----Original Message-----
> From: dika-ot@yahoogroups.com [mailto:dika-ot@yahoogroups.com]
> On Behalf
> Of Agus@deltajkt.co.id
> Sent: Monday, December 05, 2005 1:08 PM
> To: dika-ot@yahoogroups.com
> Subject: RE: Balasan: [DIKA-OT] Invaginasi
>
> Terima kasih banyak Pak Dokter Alan, untuk suggestion-nya.
>
> Saya akan bawa putri saya ke Gastroenterolog yang terdekat.
>
>
> Salam.
>
> Agus Darmono
>
> -----Original Message-----
> From: Alan R. Tumbelaka [mailto:alanrt@yahoo.com]
> Sent: 05 Desember 2005 12:51
> To: dika-ot@yahoogroups.com
> Subject: Balasan: [DIKA-OT] Invaginasi
>
> Pak Agus,
> Mungkin saja saat operasi dulu terjadi perlengketan di dalam > perut anak anda, dan sekarang disebabkan pembesaran rongga > perut > terjadi tarikan2 yang mengganggu. Tetapi mungkin juga itu > merupakan keadaan baru yang perlu diselidiki sebabnya.Untuk > mencari penyebabnya mungkin perlu berkonsultasi dengan dr Sp > Anak konsultan Gastroenterologi yang ada dibeberapa RS di > Jakarta / Surabaya.. Semoga bisa memberi arah yang tepat untuk
> masalah anda. Bila perlu silahkan kontak kembali ..
>
> Salam
> Alan
>
> --- Agus@deltajkt.co.id menulis:
>
> > Selamat pagi Pak Dokter.
> >
> >
> >
> > Putri saya, sewaktu berumur 7 bulan menjalani opersai > > invaginasi. Dan
> > berlangsung sukses.gt; >
> > > >
> > Sekarang putri saya berumur 8 tahun. Akhir-akhr ini dia > sering > > mengeluh
> > perut bagian bawahnya sakit, klau habis makan, apalagi agak > > kebanyakan.
> >
> > Apakah hal ini berkaitan dengan operasi yang telah > berlangsung > > 7 tahun lalu.
> > Atau ada sebab lainnya.
> >
> >
> >
> > Sekian dan terima kasih banyak, atas tanggapan pak Dokter.
> >
> >
> >
> >
> >
> >
> >
> > Salam.
> >
> >
> >
> >
> >
> > Agus Darmono

>
> Dr. Alan R. Tumbelaka, Pediatrician
> alanrt@yahoo.com for web-base mail
> alan@cbn.net.id for personal mail
> alanrt@fk.ui.ac.id for institusional mail

Minggu, 04 Desember 2005

Perlu second opinion: Anakku menderita esophageal atresia

Anak kami, Johan Imanuel Kirdjo, menderita atresia esofagus (esophageal

atresia/EA), suatu kelainan bawaan di mana kerongkongan dan lambung tidak tersambung (terputus). Kelainan ini merupakan kasus yang jarang terjadi, di Amerika probabilitasnya sekitar 1 dari 4000 kelahiran.

Sampai saat ini tidak diketahui penyebab kelainan ini, hanya diperkirakan bahwa prosesnya terjadi pada minggu ke 4-8 masa kehamilan. Kasus yang dialami Johan adalah �pure esophageal atresia", yang merupakan 8% dari kasus total kasus esophageal atresia.

Kasus yang lebih umum adalah yang disertai dengan �fistula",
di mana salah satu segmen kerongkongan/lambung tersambung ke paru-paru.

Keadaan Johan diperumit dengan kelahirannya yang prematur (30 minggu, 1.45
kg) sehingga tidak bisa segera dilakukan operasi untuk menyambung kerongkongan dan lambungnya. Karena itu sehari setelah dia lahir dilakukan operasi untuk memasang tabung gastrostomy (g-tube) untuk memasukkan makanan dan dibuat lubang di leher bagian bawah untuk mengeluarkan ludah.

Hampir dua bulan Johan "dibesarkan" dalam inkubator (19 hari di NICU dan
sisanya di ruang bayi biasa). Tanggal 14 November kemarin, akhirnya kami diijinkan membawa Johan pulang, ketika berat badannya mencapai 2.5 kg. Dokter bedah anak menjadwalkan operasi besar setelah dia berumur 1 tahun.

Hampir dua minggu merawatnya di rumah, membuat kami semakin sadar betapa hidup tidaklah mudah buat Johan dan buat kami yang merawat dan menyaksikan penderitaannya. Mulutnya yang sampai sekarang tidak pernah kemasukan minuman menjadikan bibirnya kering. Dia kelihatan sangat gelisah ketika udara panas. Sementara kelebihan ludah yang kadang tidak bisa sepenuhnya dikeluar lewat lubang di lehernya, keluar lewat mulutnya. Memberi minum lewat g-tube punya kesulitan tersendiri. Kalau kami telat memberi minum, dia akan menangis meronta-ronta, membuat air susu sulit masuk ke lambungnya yang tegang.
Beberapa kali ini terjadi, ketika kami malam2 antara jam 1-3 kami karena kecapekan tidak terbangun oleh bunyi wecker (Johan diberi minum 3 jam sekali) . Kateter yang menjulur dari lambungnya juga secara tidak sengaja tertarik oleh tangan atau kakinya, yang tentu membuat dia menangis kesakitan. Belum lagi menjaga supaya infeksi tidak terjadi melalui lubang terbuka di leher yang hanya ditutup kasa.

Kemarin dokter mengijinkan mulut Johan dirangsang pakai empeng, supaya rongga mulutnya berkembang. Tapi sejauh ini Johan menolak, bahkan seperti mau muntah kalau diberi empeng. Sepertinya reflek menghisap seperti bayi lain menghisap susu ibu mulai hilang. Singkat kata, saya begitu kuatir membayangkan kehidupannya1 tahun ke depan ini.

Saya cari2 di internet (kebanyakan tentang kasus di Amerika). Umumnya operasi besar dilakukan sesegera mungkin (hitungan hari atau bulan) begitu keadaan memungkinkan (umumnya berat badan 1.7 kg ke atas) dan tidakada komplikasi kelainan lain. Saya dengar di Jerman juga demikian. Dokter kami tampaknya mau anaknya dalam keadaan kuat betul. Tetapi ini juga bukan tanpa resiko. Semakin bertambah besar si anak, maka kemungkinan gap lambung dan perut juga membesar. Belum lagi masalah kesulitan nanti melatih si anak makan dengan normal, karena dia makin tidak terbiasa makan dari mulut.

Saya menulis e-mail ini untuk mencari second opinion. Barang kali teman2 tahu atau kenal dokter yang pernah menangani kasus serupa. Mungkin di jakarta, surabaya atau singapur atau negara lain? Atau kenalorang tua yang anaknya menderita EA juga ?

Terima kasih banyak sebelumnya untuk setiap info. Juga mohon dukungan doa.

Salam kami,

Hesti dan Ageng

-----------------------------------------------
Hesti Wulandari
Dept. of Astronomy
Institut Teknologi Bandung
Jl. Ganesha 10
Bandung 40132
INDONESIA
Ph. +62-22-2509170
-----------------------------------------------